epilogue-2

2.6K 168 21
                                    

Hai, promo bentar ya hihi

Jadi aku saat ini lagi publish work aku dengan cast Taeyong dan Jaerin. Judulnya Dangerous Psychiatrist-Lee Taeyong

Yang mau mampir dan ramein boleh banget soalnya masih sepi banget kek kuburan :"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang mau mampir dan ramein boleh banget soalnya masih sepi banget kek kuburan :"

**********


D-Day

Pria bersetelan jas hitam dan kemeja putih yang kini berdiri di samping pintu gereja itu terlihat memandang ke arah para tamu yang memenuhi kursi itu dengan wajah gugup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria bersetelan jas hitam dan kemeja putih yang kini berdiri di samping pintu gereja itu terlihat memandang ke arah para tamu yang memenuhi kursi itu dengan wajah gugup. Kurang dari 10 menit–menurut jam tangannya–acara pernikahannya dimulai. Bukan pertama kalinya ia menghadapi situasi seperti ini. Tetapi, kenyataan dimana dirinya benar-benar serius dengan pernikahan kali ini membuat jantungnya tak dapat tenang.

Seorang wanita paruh baya berpakaian tradisional Korea itu menghampiri Jinyoung dengan senyum bersahajanya. Dan juga, jangan lupakan anak kecil di gendongannya yang kini terlihat begitu antusias saat melihat ayahnya itu. "Jinyoung, acaranya sebentar lagi akan dimulai," ujarnya ketika telah tiba di hadapan sang anak.

Pandangan Jinyoung beralih ke arah ibunya yang kini tengah menatapnya geli. Ia meringis seraya menggaruk belakang kepalanya. "Baiklah, Bu."

Haneul dalam gendongan ibunya itu menjadi sasaran Jinyoung. Dengan gemas, ia menghujani pipi gembul milik Haneul dengan kecupan ringan. Dan nyatanya hal itu membuatnya sedikit lebih tenang.

Melihat kelakuan sang anak terhadap cucunya itu membuat sang ibu terkekeh. Tangannya yang menganggur itu bergerak menepuk pundak tegap milik Jinyoung dan menekannya cukup keras. "Kenapa kau begitu gugup, Nak? Bukan kah kau sudah pernah melakukannya?" godanya pada Jinyoung yang hanya bisa menatapnya kesal.

"Ibu."

Tawa ibu Jinyoung pecah seketika membuat Haneul ikut tertawa bersamanya. "Sudah lah. Ibu mengerti kenapa kau gugup." Seraya membenahi posisi Haneul di dalam gendongannya, ia berujar, "Sekarang yang terpenting adalah kau benar-benar serius terhadap Nayoung. Jangan sakiti dia lagi, mengerti?"

FOR GOOD - Park Jinyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang