Guys author ingatin lagi ya. Klan Shine dengan klan Shain itu beda. Okey....
Happy reading....
"Kau bercanda!?" Gadis itu memekik tak kala mendengar berita dari sahabatnya "Academy itu akan mengungsi di sekolah kita?" Tambahnya tak percaya
"Hust! Jangan berteriak Rhyne" ucap Crys sambil meletakkan jari telunjuk nya di depan bibir "nanti ada yang dengar bagaimana?" Tambahnya khawatir. Kali ini mereka sedang ada di taman belakang sekolah, menikmati masa istirahatnya
"Ups, ma'af Crys. Aku shock" ucapnya
Crys menghela nafas berat. "Sepertinya kita harus menyiapkan mental kita" ucapnya ragu
"Untuk apa?" Tanya sahabatnya bingung
"Jika mereka benar-benar mengungsi di sini dan satu sekolah dengan kita yang hanya memiliki satu keahlian mereka pasti akan berbuat semena-mena"
"Kau benar Crys, lalu kita harus bagaimana?" Tanya Rhyne khawatir, kali ini ia menggigiti kuku jarinya. Itu adalah kebiasaan Rhyne jika sedang khawatir atau tertekan karena tak mengetahui jalan keluar.
"Kau tak perlu khawatir Rhyne" ucap Crys, ia memegang pundak sahabatnya untuk menenangkannya. Dalam hati Crys berfikir keras mencari solusi, terlebih terhadap matanya. Pasti itu akan sangat berpengaruh nantinya.
Berbanding dengan fikirannya, raut wajah gadis manis itu tenang bagaikan air. Senyumnya terus bertengger hanya agar sahabatnya itu tenang.
"Kita harus berubah" ucapnya kemudian, membuat Rhyne mengernyit bingung
"Maksudmu?
"Kita tidak akan tampil seperti ini" ucapnya lagi "kau menginaplah di rumahku nanti malam, kita akan menyiapkannya bersama" tambahnya dengan senyum smirk nya, tangannya menepuk-nepuk pundak Rhyne
Rhyne pun mengangguk setuju, ia sangat mempercayai sahabatnya itu. Ia berteman dengan Crys sejak kecil, walaupun gadis itu terlihat cuek. Tetapi dalam hatinya baik, dia tidak banyak bicara tetapi banyak bertindak. Itu lah yang selalu di sukai oleh Rhyne atas persahabatannya. Crys sahabat baiknya, dalam suka maupun duka.
Ting... tong....
Seorang wanita paruh baya berlari kecil menuju pintu utama hanya untuk membuka pintu.
"Selamat sore" sapa si tamu saat pintu di buka "saya temannya Crys, Crys nya ada?"
"A___"
"Siapa bik?" Potong Crys dari dalam, ia pun ikut bergabung di pintu utama
"Anu non, ini ada teman non" jawab maid itu terbata
"Oh, Rhyne ayo masuk" ajaknya "bik, buatkan air untuk kami ya. Langsung ke kamar aja" lanjutnya
"B-baik non" maid itu pun pergi menuju ke dapur meninggalkan tuannya
"ayo naik" ajaknya dan di balas anggukan oleh Rhyne
"Ah...." Rhyne menghembuskan nafasnya sambil melempar tubuhnya ke atas kasur, ia merasa sangat lelah
"Jika kau ingin istirahat, istirahatlah dulu" ucap Crys sambil berjalan ke arah meja belajarnya.
Rhyne bangkit dari tidurnya dan menatap sahabatnya "tidak, katakan apa rencanamu" Crys hanya menoleh sesaat dan kembali pada layar komputernya
"Kau sedang apa?" Tiba-tiba Rhyne sudah ada di sampingnya "k-kau?" Ucapnya terbata saat tau apa yang di kerjakan Crys
"Aku meretasnya" jawabnya enteng dengan senyuman tipis dan kendikan bahu "bukannya kau sudah ku beri tahu" tambahnya, sesekali melihat ke arah Rhyne
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Academy (End)
خيال (فانتازيا)Rank: #1 sihir #5 petualang 13/11/2018 #4 teka-teki 04/12/2018 Seorang gadis yang hanya dari klan terendah, ternyata seorang Putri dari kerajaan terkuat. Gadis manis yang selalu ceria, dan pandai dalam segala hal itu bahkan tak menyangka kalau dia a...