Kenyataan

4.1K 263 25
                                    

"Tidak!!!" Crys bangun terduduk dari mimpi buruknya

"Crys kau tak apa?" Menoleh, gadis itu melihat Darren yang memandangnya khawatir

"Aku kimpi buruk" gumam Crys ketakutan "dan perasaan ku tidak enak sekarang, seakan mimpi itu akan terjadi dalam waktu dekat" tambahnya sedangkan Darren hanya diam mendengarkan "kita harus bersiap!" Tukasnya dan memandang Darren intens

"Tenanglah, tidak akan terjadi apa-apa" ucap Darren menenangkan

"Tidak. Akan ada hal buruk terjadi" ngotot Crys

Tersenyum, Darren memeluk tubuh gadis di depannya "tidak akan terjadi hal buruk Crys. Kau tenanglah" ucap pria itu dan membelai lembut rambutnya

Crys terdiam, ia tak bisa bergerak. Bukan karena Darren memeluknya terlalu erat, tetapi karena syok atas perlakuan pria itu. Hatinya terasa sangat nyaman, dan perlahan-lahan ia dapat menenangkan diri. Perlahan ia membalas pelukan itu dan bergumam "aku takut"

"Jangan takut, ada aku di sini" ucap Darren lembut, sedangkan Crys hanya mengangguk dalam diam

"Aku akan tetap mempersiapkan diri!" Tukasnya dalam hati.

Tanpa mereka ketahui, dan lihat. Ada seseorang yang melihat moment itu dari kejauhan, bukan maksud mengintip tetapi memang ia ingin menjenguk kakaknya itu.
Tangannya meremas gagang pintu dengan kuat dan rahangnya pun mulai mengeras

Brak!!!

Seketika pintu tertutup dengan kasar, membuat Darren dan Crys tersadar dan segera menoleh

*****

"Kita tak menemukan apa pun di kamar Kepsek" ucap Darren memulai diskusi

"Dan malah menemukan Crys yang pingsan!" Tambah Liana ketus sambil melirik yang di bicarakan

"Kita juga tidak sempat ke ruang kerjanya" tambah Darren tanpa peduli ucapan Liana

"Karena kita harus mengurus orang pingsan" tambah Liana lagi sambil menatap tajam ke arah Crys yang sedang menatapnya

"Liana diamlah!" Tukas Darren jengah membuat gadis itu mendengus

"Ma'af" gumam Crys merasa bersalah

"Kita ulang rencana kemarin" ucap Darren memecah keheningan setelah ucapan Crys

"Tidak!" Tolak Crys cepat "kita harus bersiap" tambahnya membuat keduanya mengernyit

"Itu hanya mimpi Crys" tukas Darren seakan tahu maksudnya

"Bukan sekedar mimpi" potong Liana cepat "aku juga memimpikan hal yang sama" tambahnya membuat keduanya menoleh

"Maksudmu?" Tanya Darren tak paham. Semenjak mereka dekat dan menjadi sahabat dia tak lagi memanggil Liana dengan panggilan Putri

"Akan ada peperangan" ucap Liana misterius

Tak berapa lama tiba-tiba Crys berteriak sangat kencang, hingga membuat keduanya khawatir dan mendekat

"Crys kau kenapa?" Tanya Darren khawatir tetapi tak di jawab oleh gadis itu. Dia malah semakin berteriak kencang "bagaimana ini?" Lanjutnya memandang Liana

"Sepertinya ada yang terjadi di sekitar istana kerajaan" ucap Liana

"Istana mana? Istana kita telah hancur, dan hanya tersisa...." seketika ucapan Darren terhenti dan mereka saling melempar tatapan

Magic Academy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang