Berita mengejutkan

5.3K 370 6
                                    

Di ruang kepsek hanya ada dua pria-anak dan ayah- dan seorang wanita paruh baya yang sedang duduk di kursi kebesarannya

"Jadi, maksud kedatangan bapak ke sini ingin membawa seluruh murid yang berprestasi ke Academy" ucap kepsek mengulangi maksud tamunya

Pria paruh baya itu pun mengangguk membenarkan "saya ingin mereka belajar di fasilitas terbaik yang kami punya" tambahnya

"Sebuah kehormatan bagi sekolah ini karena bapak sendiri yang meminta kemari tanpa pelantara. Dan saya selaku kepsek akan mendukung aktifitas positif bagi para siswa" wanita itu pun tersenyum manis "saya merasa senang sekali"

"Kalau boleh bu, saya ingin mengadakan sedikit seleksi bagi seluruh siswa kecuali siswa berprestasi. Saya juga ingin nemberikan kesempatan belajar yang lebih baik pada mereka juga" tawarnya

Kepsek menghela nafas lega dan tersenyum "Tentu saja, ini kesempatan besar bagi mereka untuk masuk ke Academy. Mereka pasti sangat senang"

"Kami akan mengadakan seleksi seminggu sebelum siswa Academy kembali" pria itu beralih menatap Darren "dan saya akan serahkan semua tanggung jawab pada Darren dan Darrell anak saya" ucap nya dan beralih ke wanita paruh baya itu "dan saya harap beberapa keorganisasian di sini bisa membantunya"

"Tentu saja Mr.Hood dengan senang hati kami akan membantunya" jawab wanita itu

"Baiklah" Mr.Hood pun berdiri di ikuti oleh kepsek dan Darren "kalau begitu saya permisi" dia pun menjabat tangan wanita paruh baya itu dan pamit undur diri.

Di kantin, keadaan sangat ramai dan riuh. Sepasang kekasih duduk di pojok ruangan tanpa terganggu sedikit pun oleh kebisingan itu.

" Hei kalian!"

Keduanya pun menoleh ke arah sumber suara, dan di dapati Crys yang berjalan mendekat.
"Mentang-mentang udah jadian, aku di cuekin" rajuknya sambil duduk di kursi yang masih kosong di meja mereka

Keduanya tertawa sesaat kemudian saling pandang "Terimakasih ya Crys"

Crys menatap keduanya bergantian sambil mengerutkan dahi "buat?" Tuntutnya bingung

"Udah bantuin" tambah pria itu dengan senyum manis, sebelah tangan nya merengkuh tubuh gadisnya

"Santai aja kali Darrell, gue seneng kalian udah jadian" jawab Crys sambil mengibaskan tangannya ke udara

"Kapan nyusul?"

"He?" Gumam Crys cengo

"Jomblo mulu gak bosen?"

Crys menghela nafas berat "iya lah yang udah ada" ucapnya dibuat malas membuat keduanya tertawa

"Sama kakak aku____"

"Gak usah nawarin Darren lah" potong Crys cepat "dia bukan tipe aku" lanjutnya sambil mencomot gorengan di atas meja

Darrell mengernyit dan memandang kekasihnya "kamu kenal sama Darren?" Tanyanya memandang Crys dan di balas anggukan oleh gadis itu "sejak kapan?" Lanjutnya

Crys menghela nafas malas dan bersandar pada kursi "siapa sih yang gak kenal kalian.... Darren dan Darrell
Oelwein Shine" ucapnya bangga pada diri sendiri

"Crys....."

"Sejak aku ketemu Darren di pantai, dan di lorong sekolah kemaren" ucapnya seakan tahu apa yang akan di tanyakan Rhyne

"Jadi yang....."

"Iya, yang nabrak aku di lorong kemaren itu Darren"

"Tapi kok....."

"Karna aku gak mau sampai dia tahu kalau itu aku"

"Kenapa? Kakak aku baik dan gak beda jauh sama aku"

"Jangan ngehujat aku dalam hati Rell, aku tahu apa yang ada di fikiran mu" ucap Crys membuat keduanya tersentak terlebih Darren "Selamat ya Rhyne" tambahnya memandang Rhyne. Ia pun bangkit dari duduknya dan berlalu pergi meninggalkan keduanya yang di landa kebingungan

*****

Crys berjalan menyusuri lorong dengan tergesa-gesa. Dengan cepat ia menuju ke aula sekolah karena akan ada rapat mendadak bagi para murid berprestasi. Dengan mendadak ia berhenti di ambang pintu dan menghela nafas berat. Dia pun mulai berjalan perlahan memasuki ruangan, terlihat ruang aula sekolah penuh dengan berbagai murid berprestasi dari bidang apa saja. Dengan segera Crys pun duduk di kursi yang masih kosong

"Tes-tes" dalam sekejap ruangan yang riuh itu pun senyap "baik, terimakasih atas kehadiran teman-teman semua. Ma'af sebelumnya saya melakukan rapat mendadak seperti ini"
"Saya selaku murid Academy, mewakili kepsek di sekolah saya bahwa kalian para murid berprestasi akan di berikan peluang untuk belajar di Academy kami tak terkecuali dan kami tidak menerima penolakan"

Crys mendongak, memandang orang yang berbicara di depan dengan terkejut terlebih karena berita yang di sampaikannya. Berbeda dengan Crys yang lainnya bersorak senang dan bahagia dengan tepuk tangan dan senyum mengembang

"Bukan hanya kalian semua yang mendapat kesempatan ini" dengan segera semua audiens pun diam, menunggu kelanjutan dari Darren. Yups benar, yang mengumumkan berita ini adalah Darren putra dari Mr.Hood "murid lain juga di beri kesempatan untuk belajar di Academy dengan syarat harus lulus dari test yang akan di adakan minggu depan"

"What! Minggu depan?" Crys terkejut bukan main, terbukti dari cara pandangnya dan matanya yang melotot seakan ingin keluar

"Dan saya akan memerlukan bantuan kalian tentu saja. Saya akan memilih murid-murid paling berprestasi di sekolah ini" Darren pun memilah lembar demi lembar kertas HVS yang dia bawa "baik, akan saya panggil namanya satu persatu" tambahnya

Crys duduk di tempatnya dengan tidak tenang. Tentu saja karena dia adalah salah satu murid paling berprestasi di sokolah, dan dia berharap bahwa dia tidak akan dipilih untuk ikut menjadi panitia test itu

"Crystallia British Shain....."

"Shit!!!" Umpat Crys pelan, harapan untuk tak menjadi salah satu panitia test telah hancur sudah. Dan dengan terpaksa dia harus mulai sibuk dengan persiapan test itu

"Ada pertanyaan?" Darren telah selesai menyebutkan beberapa nama murid berprestasi.

Dengan serempak semua murid menjawab "tidak"

"Baiklah, tugas kalian sudah di bagi masing-masing dan kalian bisa melihatnya di mading sekolah. Terimakasih" tutupnya

Semua murid pun segera keluar dari aula dan menuju mading bagi siswa yang mendapat bagian tugas menjadi panitia test tak terkecuali Crys





Bersambung.....

Magic Academy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang