Crys berjalan menuju balkon kamar. Yups dia masih di mansion Darren selama seminggu ini. Entah mengapa ia merasa sangat nyaman dengan suasana mansion itu.
Di pandanginya rumah-rumah sederhana di segala penjuru. Mansion itu tak terletak di tengah hutan ataupun di atas gunung seperti mansion-mansion biasanya. Tapi mansion itu terletak di tengah-tengah sebuah pedesaan dan itu memberikan kesan tersendiri baginya
"Apa yang kau lihat?"
Menoleh, gadis itu memandang pria di sampingnya sejenak dan kembali memandang keindahan alam di depannya "hanya sebuah desa kecil" ucapnya tanpa mengalihkan pandangan
"Kau tahu. Itu bukan hanya sebuah desa" ucap pria itu mengikuti arah pandangan Crys
Menoleh, Crys memerlukan penjelasan
Merasa di perhatikan pria itu pun menatap Crys sejenak "ini adalah rakyat kerajaan Crystalliana" sambung pria itu sambil tersenyum manis pandangannya pun kembali menatap ke depan
Crys mengernyit Crystalliana, dia seperti pernah mendengar nama itu tapi di mana?
"Kerajaan yang di pimpin oleh Raja Craig dan Ratu Clarion. Dulu kerajaan ini sangat damai hingga keduanya meninggal begitu juga dengan putrinya" tambah pria itu dan kembali menatap Crys
"A-apakah Putri itu meninggal karena Duke?" Tanya Crys hati-hati. Ia ingin kejelasannya di sini. Dia ingin tahu semua dan mungkin ini saatnya
Mengernyit, Darren menatap gadis itu intens "darimana kau tahu?" Tukasnya memerlukan penjelasan
"Apakah Putri itu punya adik?" Tambahnya membuat kernyitan di dahi Darren semakin banyak "apa kau juga sudah mati?" Sambungnya lagi dan melangkah mundur. Terlihat Darren berjengit dengan pertanyaan terakhir itu. "Apakah air itu masih suci, apakah istana itu masih ada, apakah adik kecilnya masih hidup apakah..... Ah!" Racaunya dan di akhiri dengan keluhan. Tangannya memegang kepalanya yang sakit dan dengan segera Darren menghampirinya
"Crys kau tak apa?" Tanyanya khawatir
"Kumohon ceritakan tentang kerajaan itu padaku..." pintanya tanpa menjawab pertanyaan pria di depannya itu
Menghela nafas, Darren mendudukkan gadis di itu di lantai dengan hati-hati dan di susul olehnya. "Jadi...." ucapnya memulai
"Saat itu kerajaan sedang terancam, Raja yang mengetahui itu pun segera mengambil tindakan. Ia segera menyiapkan seluruh prajurit terhebat dan menjalin kerja sama dengan kerajaan lain. Satu-persatu pemberontakan terjadi. Awal pemberontakan berasal dari arah timur, dan pasukan pun segera di arahkan ke sana.
Belum selesai pemberontakan itu di tumpas bagian barat pun di serang, dan Raja dengan segera mengerahkan pasukannya juga ke barat
Tak berapa lama pasukan timur pun kembali, dan pemberontakan pun juga terjadi saat itu juga di bagian utara. Belum sempat beliau menyerahkan pasukan ke sana, wilayah selatan pun terjadi pemberontakan. Raja sangat resah, pasukannya kian menipis karena pemberontakan-pemberontakan yang ada. Hingga beliau melakukan rapat dan mengungsikan beberapa penduduk. Setelah rapat selesai, Raja menemui Ratu dan mengajaknya pergi bersama Putri Crys. Mereka menitipkan Putri pada sepasang suami istri yang tak dapat memiliki keturunan dan berjanji akan menjemputnya 15 tahun kemudian. Saat itu Putri sedang berumur beberapa bulan, sangat cantik dan imut dia memiliki mata pelangi, dia sangat cantik dan pandai" Darren berhenti sejenak untuk menarik nafas, pandangannya beralih ke depan dengan menerawang"Dua hari berlalu, kerajaan menjadi semakin parah. Tapi Raja dan Rati tetap setia mempertahankannya, mereka sigap melakukan transmigrasi rakyat ke kerajaan lain. Transmigrasi hampir selesai, tinggal satu rombongan rakyat tapi tiba-tiba pemberontakan terjadi. Para prajurit yang siaga di setiap sisi wilayah segera mengatasi itu.
Tapi mereka hanya dapat bertahan selama seminggu, dan pemberontak pun dapat masuk ke istana dengan mudah karena pertahanan semakin lemah. Raja segera memerintahkanku untuk melindungi Ratu tapi Ratu malah menyuruhku untuk melindungi sungai suci itu, dan perintahnya tak dapat di bantah""Sang Raja pun pasrah dan akhirnya mereka turun tangan langsung ke medan perang, tapi mereka berdua meninggal. Aku pun segera membawa tubuh mereka ke sungai suci dan menenggelamkannya agar sungai itu dapat meneyembuhkan mereka
Lima belas tahun berlalu, mereka belum juga kunjung sembuh. Hingga akhirnya Putri Crys kembali mengulang peperangan untuk mengambil kerajaan itu lagi. Saat itu aku sedang menjaga sungai suci itu saat peperangan terjadi karena perintah Putri. Tapi perasaanku tak enak akan hal itu, akhirnya aku menyusul mereka ke medan perang. Tapi na'as. Aku terlambat. Sang Putri telah tewas karena Duke dan saat itu juga aku merasa tak berguna" lanjutnya di akhiri oleh ucapan sendu"Siapa nama panjang Putri itu?" Potong gadis itu cepat
"Seperti namamu" jawab pria itu sambil menatap matanya
"Kemana rakyat itu di pindahkan?" Tanyanya lagi
"Di sini. Di desa ini" jawab pria itu
"Kau tahu apa ini?" Lanjutnya sambil mengulurkan sebuah liontin yang sejak tadi di genggamnya
Terkejut, Darren mengambil alih liontin itu dan segera membukanya "darimana kau mendapatkannya" alih-alih menjawab, pria itu malah balik bertanya
Mengendikkan bahu, gadis itu menjawab acuh "mimpi"
"B-bagaimana bisa?" Gumam Darren tak percaya "k-kau?" Lanjutnya
Crys tak tahu apa yang ingin di katakan oleh pria di depannya. Kedua alisnya terangkat menunggu lanjutan ucapannya
"Kau Putri Crys?" Tanya pria itu membuat gadis itu menyipitkan matanya
"Aku? Bagaimana bisa?" Tanyanya bingung
"Apa kau pernah bertanya siapa kau sebenarnya pada kedua orang tuamu?" Tanya pria itu
"Tidak. Tapi Rhyne pernah" jawab gadis itu
"Apa kata mereka?" Tanyanya tak sabaran
"Mereka melahirkanku. Aku bukan anak angkat" tukas nya tak terima
"Tapi hanya Putri yang memiliki liontin ini" gumam pria itu bingung membuat gadis itu mengendikkan bahu acuh
"Boleh ku tanya sesuatu?" Lanjut pria itu menatapnya lekat lekatTerkejut, Crys mengangguk ragu
"Apa warma matamu, apa kau pernah menemuiku di pantai? Maksudku selama kau berada di Academy" ucap pria itu di akhiri dengan penjelasan karena dahi gadis di depannya mengernyit"Tidak. Tapi aku pernah bertemu denganmu sebelum aku ke Academy dan menolongmu di lorong saat kau di kejar anjing" jawabnya dengan menahan tawa teringat kejadian di lorong itu
"Kau dari klan mana?" Tanya pria itu lagi
"Shain tentunya!" Jawabnya yakin
"Crys" panggil pria itu nanar "siapa nama panjangmu?" Tanyanya
"Crystallia British Shain!"
"I-ni tidak mungkin!" Tukas pria itu tak percaya
"Apanya yang tidak mungkin?"
"K-kau... kau reinkarnasi dari Putri Crys!" Ucapnya syok dan tak percaya
"Aku? Hah kau aneh sekali!" Tukas gadis itu tak percaya
"Lalu, bagaimana kau dapat menolong Ayah dan Ibumu di ruang rahasia" tukasnya membuat gadis itu melotot
"K-kau mengetahuinya?" Tanyanya was-was
"Tentu saja"
"Aku tidak tahu. Tapi aku merasa kalau aku memiliki kekuatan itu" jawabnya bingung. Dia tak tahu harus menjawab apa
"Kau tahu Crys, Raja dan Ratu memiliki dua putri kembar. Tapi karena pemberontakan itu, Raja menitipkan satu putri nya pada sepasang suami istri. Dan saat putri tertua meninggal, dunia menjadi mendung dan beberapa bencana alam terjadi. Putri bersumpah akan kembali" ucapnya "dan aku rasa itu kau" tambahnya sambil menatap gadis itu
"A-aku, Re-in-kar-na-si?" Ucapnya terbata dan di jawab anggukan oleh pria itu
*****
Hai guys I'm come back....
Wah ternyata Crys itu reinkarnasi ya, baru tahu saya. WkwkwkOkey, kira-kira siapa adik Crys itu ya...
Apa dia udah meninggal, atau dia masih hidup?Tunggu lanjutannya....
Don't forget to vomment guys.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Academy (End)
FantasyRank: #1 sihir #5 petualang 13/11/2018 #4 teka-teki 04/12/2018 Seorang gadis yang hanya dari klan terendah, ternyata seorang Putri dari kerajaan terkuat. Gadis manis yang selalu ceria, dan pandai dalam segala hal itu bahkan tak menyangka kalau dia a...