Bus berhenti tepat di depan gerbang utama Academy. Kedua gadis itu pun turun dan memandang bangunan itu dengan seksama
"Kau siap?" Ucap salah satunya saat saling tatap dan tatapan mereka beradu
"Pasti!" Sahut gadis satunya sambil mengangguk, pandangannya beralih pada gedung itu dan menerawang demi orang tuaku! Sambungnya dalam hati
"Tidak Rhyne! Demi orang tua kita!" ralat Crys membuat gadis itu menoleh bingung "ayo!" Tambahnya sambil menarik tangan sahabatnya
Mereka memasuki gerbang tapi tidak melalui pintu utama karena jika mereka melalui pitu itu maka mereka harus melaporkan sekembalianya mereka ke Academy. Dan itu sangatlah beresiko. Untuk itu mereka memutar kebelakang dan menuju taman belakang.
Taman itu sepi, hanya beberapa orang yang mengunjungi taman itu. Salah satunya adalah Crys sendiri. Siswa lain? Tidak ada. Jadi mereka memutuskan untuk masuk lewat sana.Mereka berjalan di lorong-lorong setelah melewati taman, di lorong banyak siswa-siswi berkeliaran. Dengan itu mereka pun bertingkah normal layaknya biasanya. Mereka berjalan terus hingga ke lorong yang sepi dan segera menuju gudang.
Bukan gudangnya yang mereka tuju, melainkan mereka ke sana untuk bersembunyi hingga aktivitas di sekitar agak sepi agar mereka dapat leluasa malancarkan rencanyaDua jam berlalu cukup lama bagi mereka karena harus berdiam diri di gudang. Waktu telah menunjukkan pukul 20:00 dan security telah selesai memeriksa semua ruangan untuk di kunci kecuali gudang. Tidak ada yang penting di sana tentu saja.
"Ayo!" Ajak Crys pelan dan membuka pintu perlahan. Di intipnya lorong sepi itu dari celah pintu. Merasa aman dia pun membuka pintu itu lebar dan segera keluar. Di susul oleh Rhyne
"Kita ambil kuncinya dulu" ucapnya dan menutup kembali pintu itu dengan pelan. Sedangkan Rhyne hanya mengangguk tanpa besuara
Mereka pun kembali berjalan di lorong sepi itu menuju ke pos security. Pos itu terletak di samping ruang guru.
Di Academy terdapat dua pos yaitu di dekat gerbang yaitu pos pemeriksaan dan laporan siswa, yang ke dua di sampin ruang guru yaitu pos pelapor atau bisa juga di sebut ruang BK bagi siswa.
Kedua gadis itu saling tatap saat melihat seorang security yang duduk sambil menonton televisi. Terlihat segepok kunci di atas meja yang berada di samping security itu, tak hanya itu di samping kunci terdapat segelas minuman yang sempat di minum oleh security beberapa kali
Kedua gadis itu pun saling tatap dan mengangguk. Mereka berpencar, Crys menuju ke arah jendela sedangkan Rhyne bersembunyi di balik tembok dekat pintu. Dengan segera Crys melempar sebuah batu ke arah jendela saat di rasa siap.
"Siapa di sana!" Tukas security itu dan menoleh. Di hampirinya kaca jendela yang pecah dan di dapatinya sebuah bongkahan batu terletak di pecahan kaca
Dengan segera Crys berlari ke lorong gelap itu sambil menghentakkan kakinya.
Security itu pun menoleh dan keluar dari pos. Di tatapnya lorong gelap itu dan terlihat sebuah cahaya dari sana. Dengan segera dia berlari mengejar seseorang yang tidak ia ketahui siapa
Di samping itu, Rhyne segera memasuki pos dan mengambil kuncinya saat security itu berlari mengejar Crys. "Dapat!" Soraknya tertahan dan menggenggam kunci itu erat. Setelah mendapatkannya dia pun segera keluar dan menuju ke ruangan paling ujung, kebalikan dari arah lari Crys
"Kau mendapatkan nya?"
Terkejut, Rhyne memandang Crys yang telah ada di belakangnya. Dahinya mengenyit bingung, di tatapnya lorong yang ada di belakang sahabatnya itu dengan heran
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Academy (End)
FantasyRank: #1 sihir #5 petualang 13/11/2018 #4 teka-teki 04/12/2018 Seorang gadis yang hanya dari klan terendah, ternyata seorang Putri dari kerajaan terkuat. Gadis manis yang selalu ceria, dan pandai dalam segala hal itu bahkan tak menyangka kalau dia a...