Rencana

4.2K 301 6
                                    

"Crys" gumam sahabatnya lirih saat gadis itu telah berada di depannya

Menarik kursi, gadis itu pun tersenyum manis dan segera duduk "kau bawa?" Tanyanya to the point

Yang di tanya pun mengangguk dan segera mengeluarkan laptop nya. Crys mengambil alih laptop itu dan segera mengotak-atiknya

"Lihat ini" tukasnya setelah beberapa saat, di hadapkannya laptop itu pada Rhyne agar gadis itu bisa melihatnya

"Ini kan..."

"Iya, kepala sekolah Academy" potong Crys cepat "dan kekuatan siswa Academy yang hilang itu karena perbuatannya" tambahnya datar membuat kernyitan di dahi sahabatnya

"Bagaimana kau tahu?" Tanyanya

"Tentu saja aku tahu karena aku telah menyelidikinya"

"Tapi bagaimana bisa kita baik-baik saja dan tidak tahu masalah itu di Academy?"

"Kepala sekolah menggunakan kekuatannya yaitu mengendalikan waktu dan kekuatan" jawabnya "sebenarnya dia bisa mengendalikan kekuatan seluruh klan tapi dia tidak bisa mengendalikannya jika tidak ada kekuatan yang ingin dia kendalikan di dekatnya. Untuk itu dia mengambil kekuatan langka para siswa yang masuk ke sana. Dia juga bisa mencuci otak kita agar percaya semua ucapannya dan menutupi kelicikannya"

"Tapi berita tentang hilangnya kekuatan itu tidak pernah tersebar di Academy" komentar Rhyne bingung. Dia serasa orang yang bodoh

"Memang! Karena perkataannya mutlak dan tidak dapat di ganggu gugat. Bahkan kekasihmu ataupun saudaranya itu pun tidak akan mau jika di suruh menentangnya"

"Tapi Crys, mereka itu kan___"

"Bukan!" Potong Crys cepat "mereka bukan anak dari kepala sekolah Academy. Kepala sekolah Academy adalah seorang sebatang kara. Dia tidak punya siapa pun" tambahnya

"Bagaimana kau tahu sebanyak ini"

"Aku tahu segalanya Rhyne. Bahkan aku pun tahu bahqa kau sedang tidak percaya dwngan ucapanku saat ini" jawabnya membuat Rhyne terdiam

"Kau pernah bertanya kalau cahaya itu berwarna orenz sedangkan milik Darrell berwarna kuning bukan" Rhyne mengangguk mendengar penuturan itu "karena kuning itu cahaya abadi. Sedangkan orenz itu layaknya seperti cahaya matahari" tambahnya

"Jadi maksudmu?" Tanya Rhyne dengan dahi mengernyit. Dia tidak tahu, sungguh!

"Ayolah Rhyne!" Keluh Crys "jika kepala sekolah Academy mendapatkan kekuatan itu maka dia akan abadi!" Tambahnya

Rhyne masih terdiam dalam monolognya sendiri, bermaksud memahami arah pembicaraan

"Jika Darrell sudah dapat meningkatkan kekuatannya. Atau sudah menaiki kelas level maka kekuatannya lah yang akan di ambil selanjutnya" Rhyne masih diam, dia masih mencerna ucapan-ucapan sahabatnya itu dengan susah payah

"Sedangkan Darren, kekuatannya tidak akan dapat di ambil" tambahnya membuat Rhyne memandangnya lekat seakan bertanya

"Aku akan menjelaskannya lain kali tentang Darren, yang harus kita fikirkan bagaimana cara menyelamatkan Darrell. Dan menemukan orang tua kita"

Seketika wajah Rhyne kembali murung. Kernyitan di dahinya menghilang, di ganti dengan wajah sedihnya "aku gak tau kamu tau dari mana. Tapi kau benar, kita harus menyelamatkan orang tua kita" ucapnya pasrah "tapi bagaimana caranya, kita tidak tahu di mana mereka" tambahnya

"Akan kita cari tahu nanti. Sekarang kita harus menyelinap ke Academy" jawab Crys dengan senyum smirk nya

*****

"Kau sudah siap?" Tanya Crys saat melihat sahabatnya berjalan mendekat sedangkan yang di tanya hanya mengengguk mantap "ayo!" Tambahnya dan berlalu pergi

Mereka pun menuju halte terdekat untuk menuju ke Academy. "Kau sudah memberi tahu Darrell?" Tanyanya saat telah di dalam bus, sedangkan yang di tanya hanya mengangguk "bagus! Kita akan masuk ke sana tanpa memberi tau kedua kakak beradik itu" tambahnya

"Tapi apa tidak apa jika kita menyelinap ke sana?" Tanya Rhyne tak yakin membuat Crys menatapnya dengan menaikkan alis "m-maksudku bagaimana jika nanti ketahuan?" Ralatnya cepat

Mengalihkan pandangan, Crys menghela nafas pelan "semoga saja tidak ketahuan. Jika kita gagal, kemungkinan kekuatan kita yang akan hilang" ucapnya sambil menerawang. Membuat Rhyne menatapnya dari samping

"Baiklah. Aku akan berusaha semampuku!" Tukas Rhyne cepat sambil menarik nafas berat. Dia tidak mau kehilangan kekuatan dan hidup sebatang kara, karena jika mereka gagal otomatis kedua orang tua nya dan sahabatnya tidak akan ketemu. Pikirannya sudah kalut akan hal itu

Mengalihkan pandangan, Crys menatap sahabatnya itu dan tersenyum manis-berusaha menenangkan
"Aku juga!" Tambahnya yakin membuat sahabatnya itu tersenyum-walau senyuman palsu

Apapun yang terjadi nanti dia tidak akan tinggal diam. Dia akan memberi pelajaran pada orang yang telah melakukan semua ini. Ma'afkan aku kepala sekolah Academy, aku harus melakukan ini. Meski kau baik karena menutupi semua itu di depan kami tapi tetap saja kau melakukan kesalahan. Aku tahu kau melakukan itu agar kau dapat menjaga satu-satunya peninggalan Raja, tapi kau juga harusnya tahu kalau yang kau lakukan itu salah. Kau tidak harus melakukan itu, kau pasti di dera delima. Kau harus menjelaskan semua ini padaku, aku pun tahu baha bukan kau lh musuhku sesungguhnya melainkan mausia piadab itu!

Menghela nafas, Crys menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi dan menengadahkan kepalanya-berfikir

* * * * *

Hai, ma'af part ini pendek
Jujur ini part terpendek yang ada
Saya sengaja buat motong part nya karena di part selanjutnya akan saaaaangat pajang....

Jadi tunggu kelanjutannya ya.....

Don't forget to vomment...
Ta....ta...... :*

Magic Academy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang