Penglihatan

3.7K 273 4
                                    

Hai guys, ada yang seneng dengan part berikutnya?
Kalau ada, vote part ini baru baca ya...
Hehe....

Happy Reading

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ketiganya berjalan dengan mengendap-endap di dekat kamar Kepsek Academy, waktu telah menunjukkan pukul 10 malam.
Sesuai dengan dugaan Darren bahwa mereka hanya memiliki waktu 2 jam untuk menjajah atau lebih tepatmya menjelajah di kamar Kepsek yang sangat luas itu

"Kau bawa kuncinya?" Tanya Liana heran saat Darren mengeluarkan kunci

"Ayah memberikan kunci cadangan untukku saat aku masih kecil" jawab pria itu tanpa menoleh dan fokus memasukkan kunci dan memutarnya, sedangkan Liana hanya mengangguk saja

Kriet....

Terdengar decitan pintu saat berhasil di buka, membuat mereka sedikit kaget "gila ni pintu, untung gak jantungan" tukas Liana kesal

Kepala Darren memasuki pintu yang sedikit terbuka itu untuk mengecek keadaan. Setelah di rasa aman dia pun masuk dan melambaikan tangan pertanda bahwa keadaan aman di dalam.

Perlahan-lahan Darren menutup pintu saat semuanya telah masuk ke dalam. "Periksa semuanya, jika ada yang mencurigakan cepat di cek karena waktu kita tidak lama!" Tukas pria itu sambil memandang keduanya

Crys dan Liana mengangguk mengerti, dan mereka bertiga pun segera berpencar.
Darren menuju ke timur dan Crys menuju ke barat, sedangkan Liana berada di antaranya

Crys memandangi seluruh ruangan, dalam hati ia merasa kagum saat melihat kamar yang begitu besar itu. Terlebih masih ada ruang buatan di setiap benda. "Dimana ya, ayo berfikir Crys!" Tukasnya pada diei sendiri saat tak menemukan hal mencurigakan aama sekali

Kakinya melangkah mendekati sebuah meja, dan di atas meja terdapat lukisan yang tergantung di dinding. Di pandanginya lukisan itu dengan seksama, perlahan tangannya pun terulur dan mulai membelai lembut lukisan itu

Dan tiba-tiba tubuhnya terasa di tarik, tak berapa lama dia telah berada di tengah hutan belantara. Dia pun berbalik dan melihat ada pintu di belakangnya apa aku baru saja melewati pintu itu? Pikirnya bingung
Ia ingin meraih gagang pintu, tapi terhenti karena ia mendengar suara dari kejauhan.
Lagi-lagi ia berbalik dan memandang lebatnya pohon di depannya, perlahan ia pun mulai berjalan ke depan-mencari sumber suara

"Tolong!"

Suara itu terdengar semakin jelas dengan seiringnya Crys berjalan. Dia menimang-nimang apakah akan tetap berjalan atau kembali. Tetapi hatinya berkata lain, ia sangat penasaran sekali. Kakinya pun tetap melangkah maju dengan kecepatan yang semakin berkurang

"Ayah Ibu, tolong!"

"Kau tidak akan bisa lari anak manis. Aku akan mengambil kekuatanmu"

"Tidak! Kau-kau Iblis!"

"Kau benar cantik. Aku memang Iblis, Iblis terkuat di seluruh dunia dan akulah sang raja. Akulah Duke Shine!"

Terperanjat, Crys menghentikan langkahnya secara mendadak. Ia terkejut, "a-pa t-tadi d-dia b-bilang?" Gumamnya terbata. Dia benar-benar syok saat tahu itu adalah musuh besar keluarganya

"Kau! Pergi jangan dekati aku!"

Seakan tersadar Crys pun mempercepat langkahnya, tak berapa lama ia melihat seorang gadis di sana tetapi ia tak tahu siapa. Penasaran, ia pun berjalan lebih dekat dan bersembunyi di balik pohon
Matanya menyipit untuk melihat rupa si gadis, tapi dia tetap waspada. Dan seketika ia syok-lagi. Di depannya, iatu di depannya adalah " Migie Carlton Shine" gumamnya

Dari mana ia tahu? Karena dia pernah melihat foto gadis itu, dan seingatnya gadis itu di keluarkan dari Academy karena kehilangan kekuatannya

"Aaaa......"

Seketika teriakan itu menyadarkannya. Terlihat ada bola cahaya putih yang keluar dari mulut gadis itu, sedangkan gadis itu seperti meregang nyawa.
Crys bergidik ngeri melihat reaksi sang gadis, sesangkan pria di depan Migie tertawa jahat dan terlihat puas

"Aku akan lebih kuat, dan aku akan mengambil kekuatan setiap murid Academy satu per satu!" Ucap pria itu saat telah berhasil mengambil kekuatan Migie, sedangkan Migie jatuh pinsan

Seketika tubuh Crys terhuyung ke depan dan menabrak batang pohon di depannya. Ia memejamkan mata, bersiap untuk menerima rasa sakit dari benturan itu
Tapi yang ia dapatkan bukanlah sebuah benturan, melainkan hanya angin kosong yang membuatnya berhasil menyeimbangkan tubuh.

Di pandanginya sekeliling dengan bingung, pandangannya menoleh ke belakang dan ia melihat lukusan yang sama seperti di kamar Kepsek Academy

" Keputusan sudah di ambil. Ini demi keselamatan seluruh kekuatan yang di miliki klan Shine"

"Itu akan memperburuk ayah"

"Rapat di tutup untuk hari ini. Terimakasih"

Seketika Crys tersadar bahwa ia ada di ruang rapat Academy
Dia pun berjalan mendekat ke arah meja, terlihat seorang pria paruh baya yang berjalan menjauh, yang ia tahu itu adalah Kepsek Academy.
Mengikuti insting, Crys mengikuti pria itu

"Aku harus bisa menutup mulut setiap guru di sini. Apa pun yang terjadi!" Tukasnya dan Crys hanya dapat diam menonton "Laort datanglah!" Pekiknya dan tiba-tiba ada angin kuat di ruangan itu, tapi bukanlah dingin yang terasa melainkan rasa panas

Terlihatlah seorang Iblis di depan meja Kepsek san itu membuat Crys terperanjat kaget

"Siap tuanku!" Tukas Iblis itu sambil menunduk

"Kau takuti mereka agar menutup mulut. Dan pastikan mereka mati jika mereka berani memberi tahukan hal ini pada orang lain, termasuk pihak yang berwenang!"

"Baik tuan!" Tukas Iblis itu dan menghilang

Berbarengan dengan itu tubuh Crys kembali terhuyung, membuatnya kembali memejamkan mata. Kepalanya terasa berputar dan ia seeasa ingin muntah. Matanya terpejam sangat erat untuk menahan gejala teleportasi itu. Ia tahu itu teleportasi karena sebelumnya dia juga berteleportasi ke ruang rapat

Tak tahan dengan rasa pusing itu, Crys memegangi kepalanya dan tiba-tiba jatuh terjwrembab di lantai

"Crys!" Tukas Darren cepat, ia pun segera berlari mendekati gadis itu. Ia panik, sangat-sangat panik. Pasalnya gadis itu menghilang selama dua jam dan tiba-tiba muncul di depannya dengan terhuyung dan ambruk di lantai

"Dia kenapa?" Tanya Liana berlari mendekat

"Entahlah, sepertinya dia pinsan" ucap Darren cemas. Ia pun segera mengangkat tubuh Crys dan berteleportasi, meninggalkan Liana yang terdiam diruangan itu sendirian

*****

Hai, sorry lama up...
Ada yang kangen gak sama author?
Eh salah, sama MA maksudnya

Don't forget to vomment ya...

Next chapter bakalan ada peperangan, jadi tetep setia sama MA ya

Salam manis
- Nur Alviani :*

Magic Academy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang