Masa Lalu (2)

3.9K 290 6
                                    

Double up ya... :*

---------------------------

Seketika tubuh Crys di tarik kembali sepeninggalnya Darren pergi. Dan dia pun muncul di sebuah tanah lapang yang gersang atau lebih tepat di sebut dengan padang pasir-mungkin

"Ini di mana?" Gumamnya bingung. Di pandanginya sekeliling sepi pikirnya

Serang!!!

Belum sempat kakinya melangkah menginjak tanah terdengar suara teriakan dari dua arah yang berlawanan, hingga membuatnya terkejut dan memandang sekeliling lagi.

Untuk beberapa saat tak terjadi apa-apa tapi tidak sesaat kemudian. Matanya menyipit memandang ke depan, terlihat sekerumpulan semut-ralat maksudnya prajurit yang berlari maju dengan berteriak sekencang-kencangnya

Tubuhnya berjengit, pandangannya beralih ke belakang dan hal yang sama pun terjadi. Tak lama terlihat berpuluh-puluh atau mungkin beratus-ratus panah berapi melayang di udara. Panah itu hanya melewati atas kepalanya dan menyerang pihak yang berada di belakangnya.

Tubuhnya pun memutar melihat kepergian panah hingga menembus tubuh-tubuh para prajurit di seberang sana hingga membuatnya ngeri.
Kedua pihak prajurit pun mulai mendekat dan itu membuatnya panik. Dia tak tahu harus pergi kemana dan dia juga tak tahu pihak mana yang baik dan pihak mana yang jahat. Alhasil ia hanya berdiri di tempatnya.

Dia pun berbalik menatap pihak yang menyerang dengan panah saat prajurit terserang semakin dekat padanya. Tiba-tiba sebuah bola meluncur tepat ke arahnya, menurut perhitungannya bola hitam itu akan sampai di tanah saat para prajurit sampai tepat di barisannya.

Tubuhnya pun memetung melihat hal itu, pandangannya kosong dan jantungnya terasa nyeri karena terkejut. Bola itu mendekat dan semakin dekat. Hingga tepat di depan kepalanya. Matanya pun memejam, pasrah dengan apa yang akan terjadi

Duarrr....... duarrr...... duarrr....

Aaa......

Terdengar beberapa ledakan dan teriakan sekaligus, para prajurit pun terpental dan tubuhnya bersimbah darah. Bahkan ada yang sampai tercabik-cabik karena ledakan yang super dahsyat itu.

"Serang!!!!"

Terdengar teriakan dari arah pelempar bom. Mengernyit, Crys membuka matanya secara perlahan. Di pandanginya tubuhnya itu dengan heran. Sesekali ia pun menatap ke depan. Dia selamat dan dia bersyukur atas itu.
Di pandanginya sekeliling dan membuatnya ingin muntah. Darah berceceran di mana-mana. Prajurit di depan sana mulai mendekat, begitu pula prajurit di belakangnya dan adu pedang pun tak terelakkan.

Para prajurit itu berperang melewati dirinya bahkan tubuhnya sampai akan tertarik karena tertabrak oleh salah satu prajurit. Dia tembus. Tubuhnya di tembus hingga membuatnya menatap nanar prajurit yang menembusnya

Tak butuh waktu lama bagi para pelempar bom untuk menghabisi lawannya. Bagaimana dia tahu karena baju baja prajurit itu berbeda

"Menyerahlah Duke! Kau telah kalah!"

"Aku belum kalah. Dan aku akan menghabisimu!"

Tubuh Crys memutar saat mendengar suara itu. Di carinya pemilik suara dan terlihat mereka sedang berhadapan, saling memberi tatapan tajam dan saling memegang pedang.
Crys melangkah mendekat, dia tak takut di serang karena dia tak terlihat oleh mereka

Tang... tang.... tang..... Bukh!!!

Crys meringis menyaksikan adu pedang itu yang di akhiri tendangan oleh si pria yang dia tahu bernama Duke
Gadis manis itu terpental jauh, cukup jauh. Crys berlari mendekat pada gadis itu, ingin di bantunya dia untuk berdiri. Tetapi dia lupa bahwa dia tak dapat menyentuh mereka maupun sebaliknya

Magic Academy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang