Yeay double up... ada yang seneng gak nih......
Happy reading.... ♥♡♥
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari pertama belajar di Academy tak pernah menjadi masalah. Tetapi hari keduanya tidak, Crys dan Rhyne terus saja di teror oleh beberapa siswi sekelas maupun kelas lain dikarenakan dekat dengan kedua anak kepala Academy
"Kalian baik-baik saja?" Crys dan Rhyne mengangguk pelan, fisik mereka baik tapi batin mereka tidak "ma'af kan kami"
"Bukan salah kalian" tukas Crys cepat
"Ya itu benar" tambah Rhyne
"Rhyne aku ingin bicara dengan mu" Rhyne pun mengangguk dan menatap Crys sekilas untuk meminta persetujuan. Dia pun pergi bersama Darrell saat Crys mengijinkannya
"Katakan padaku siapa kau?" Tanya Darren intens, tatapannya datar dan menusuk
Mengernyit, Crys memandang pria di depannya "Crystallia British Shain" jawabnya tak kalah datar "bisa kau berhenti berfikir bahwa aku putri yang kau cari itu?" Tambahnya jengah. Ia sudah tak tahan dengan semua pemikiran Darren padanya. Kepalanya terasa sangat sakit saat melihat pria itu dan tak sengaja membaca pikirannya
Hening. Tak ada respond dari pria itu tapi Crys dapat membaca isi pikirannya. Dengan segera ia pun pergi meninggalkan pria itu sendiri
Crys berjalan dengan tubuh yang lelah fisik dan batin. Sejak kemarin, saat pertama kali masuk ke Academy Darren mulai menanyakan hal-hal yang ia anggap Crys adalah Putri yang mereka cari.
"Crys"
Menoleh, gadis itu melihat Rhyne yang berjalan menghampirinya "kantin?" Tawar gadis itu dan Crys pun mengangguk
"Crys!" Langkah ke dua gadis itu pun terhenti karena Darren yang menghalangi jalan mereka
Rhyne memandang keduanya bergantian sedangkan keduanya saling tatap seakan hanya ada mereka berdua di sana "emb, aku ke kantin duluan deh" ucapnya penuh arti dan berlalu pergi
"Crys" panggil pria itu sedangkan Crys hanya tetap diam "aku ingin bicara" tambahnya dan gadis itu masih diam
Beberapa saat berlalu, keduanya pun masih tetap diam. "Ma'af kan aku Crys" ucap Darren dalam hati, membuat Crys mengernyit
Darren memandang tepat di manik mata Crys dan menaburkan serbuk putih di atas kepala gadis itu. Crys masih diam tak bergerak, ia masih berfikir apa yang di lakukan oleh pria di depannya.
"Mau ke kantin?" Tawar Darren kemudian setelah serbuk itu menghilang
Lagi-lagi Crys mengernyit bingung "apa pria ini sudah kurang waras?" Gumamnya dalam hati
"Eh?" Gumam Crys terkejut saat tiba-tiba Darren menarik tangannya
"Aku yang traktir" kata pria itu masih menggandeng tangan Crys. Sedangkan gadis itu mengendikkan bahu acuh
*****
Crys mematut diri di depan cermin, sesekali ia mengubah warna bola matanya dan membuat rambutnya juga berubah seketika
"Perfect!" Gumam Crys bangga dengan penampilannya. Dia pun berbalik untuk menuju ke aula sekolah "R-Rhyne" gumam Crys kecil. Betapa terkejutnya dia saat mendapati gadis itu telah berdiri mematung di ambang pintu "semoga dia tak melihatnya" gumam Crys dalam hati sambil berjalan menuju gadis itu dan tersenyum manis
"Jelaskan!" Tukas Rhyne datar membuat Crys mengernyit dan was-was "jelaskan semuanya!" Tambahnya
"R-Rhyne ini...." gumam Crys ragu, apa yang akan dia katakan pada gadis di depannya itu sedangkan ia saja tak tahu bagaimana dia bisa mendapatkan kekuatan sebesar itu. Crys menyapukan pandangannya sekeliling sambil berusaha mencari alasan pada temannya itu
"Aaaaa.... Crys!" Sorak Rhyne sambil memeluknya membuat Crys balas memeluk gadis itu terbata "kau harus jelaskan padaku" tambah gadis itu dan membimbing Crys menuju ke arah kasur
"Jadi?" Gumam Rhyne tak sabaran saat mereka duduk sempurna di atas kasur. Sesekali Rhyne bergeser untuk menyamankan duduknya
"Jadi?" Ulang Crys bingung yang berhasil membuat Rhyne memutar bola mata jengah
"Oh Crys! Kau ini" gumam Rhyne kecewa "bagaimana kau dengan....." ucapan Rhyne menggantung di susul dengan senyuman penuh arti dan kedua alis terangkat
Menghela nafas, Crys bersyukur dalam hati "tak terjadi apa-apa" jawab Crys kemudian membuat ekspresi Rhyne berubah kecewa
"Ku pikir kalian...." ucapan Rhyne berhenti dan dia pun menghela nafas lelah
"Lebih baik kau cepat bersiap, kita bisa terlambat untuk berkumpul di aula" ucap Crys membuat Rhyne mengangguk lesu
*****
"Ah" keluh Crys pelan sambil memicingkan sebelah matanya. Di sampingnya terdapat Rhyne yang masih fokus berbicara dengan Darrell
"Kau tak apa?" Menoleh, Crys mendapati Darren di sebelahnya. Dalam hati ia mengumpat dengan kebodohannya karena tak ingat ada Darren di sana
"Tak ap-pa.... ah..." lagi-lagi rasa sakit itu datang membuat Crys mengeluh dalam hati. Tangannya memegang dadanya yang nyeri "a-aku...."
"Kita ke UKS sekarang" potong Darren cepat dan membawa Crys tanpa sepengetahuan Rhyne dan adiknya
Crys hanya bisa pasrah. Toh dia pun tak bisa menolak, terlebih dia pun tak akan tahan berlama-lama di sana
"T-taman be-la-kang" ucap Crys terbata "bawa aku ke taman belakang" ucap Crys menjelaskan saat melihat tatapan bingung Darren
Pria itu pun mengangguk tanpa protes dan segera membawa Crys ke taman belakang. Dia mendudukkan gadis itu di bawah pohon mapel
Tepat saat Crys berhasil duduk, tubuhnya bersinar terang membuat Darren mundur beberapa langkah dan menutup matanya
Crys mengambang beberapa centi dari tanah, rambut, mata dan gaunnya berubah menjadi lebih indah
Darren yang melihat itu hanya bisa diam termangu di tempat. Pandangannya tertuju tepat pada gadis di depannya "k-kau..." ucapannya tergantung. Perlahan ia pun melangkah mendekat "Putri Crystallia" tambahnya tak percaya
"Apa yang kau lakukan di sini penjaga?" Tukas Crys, tatapannya datar tanpa ekspresi
"K-kau benar-benar Putri Shine?" Tanya Darren masih tak percaya dengan penglihatannya
Crys mengalihkan pandangannya pada pria itu. Tatapannya tajam menusuk, dan seketika membuat Darren berjengit kaget "aku meminjam tubuh gadis ini hanya untuk menemuimu" ucapnya
Darren masih memandang gadis di depannya. Yang membuatnya berhengit kaget adalah, wajah itu bukan wajah cantik Crys. Melainkan wajah cantik seorang putri dengan rambut dan mata warna warni yang membuatnya yakin itu bukanlah Crys sahabat Rhyne
"Aku akan menemuimu dalam mimpi tapi tidak di dunia nyata. Dan ini adalah pertama dan terakhir kalinya" tambah Putri itu
"Kapan engkau kembali Putri?"
"Belum saatnya aku kembali. Tetaplah jaga sungai suci itu, dan jika saatnya aku akan kembali ke Academy ini lagi" jawabnya masih datar
Seketika sekeliling gadis itu bercahaya, membuat Darren harus menutup matanya lagi. Saat cahaya itu menghilang terlihatlah Crys yang terbaring lemah dengan mata tertutup di atas tanah. Dengan segera Darren membopongnya ala bridal style dan segera ke UKS Academy
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Academy (End)
FantasyRank: #1 sihir #5 petualang 13/11/2018 #4 teka-teki 04/12/2018 Seorang gadis yang hanya dari klan terendah, ternyata seorang Putri dari kerajaan terkuat. Gadis manis yang selalu ceria, dan pandai dalam segala hal itu bahkan tak menyangka kalau dia a...