22

1.7K 178 23
                                    

"Aku mau di bawa kemana? Aku mau sama Vino. Vino tadi marah sama aku" Ucap Shani pada dua orang pria yang menariknya menuju sebuah mobil.

"Vino lo ada di dalam mobil" Ucap Salah seorang dari mereka lantaran kesal, Shani terus mengoceh.

"Vino di mobil? Lepasin aku. Aku bisa jalan sendiri ke mobil itu." Shani mencoba melepaskan tangannya yang di cengkram kuat oleh dua orang itu.

Kedua orang suruhan itu saling pandang merasa aneh pada Shani.

Jika menculik gadis ini semudah itu. Kenapa mereka berdua harus turun tangan? Anak SMP pun bisa melakukan penculikan ini. Pikir keduanya.

Kedua pria bertubuh besar itu pun melepaskan Shani. Dan benar saja, Shani berjalan cepat menuju mobil milik mereka.

Ini bukan seperti sebuah penculikan. Ini lebih mirip menjemput anak SMA pulang sekolah.

"Ceweknya bego. Pekerjaan kita jadi gampang nih"

"Iya bener. Yok, buruan kita anterin dia ke boss kita."

"Vino nya mana?" Tanya Shani dengan wajah polosnya.

"Vino ada di rumah boss kita." jawab pria itu.

"Bisa antarin aku kesana?" Pria itu mengangguk cepat. Karena itulah tujuan mereka.

Shani duduk dibagian belakang mobil dengan tenang.
Sesekali ia bahkan bertanya tentang ini itu pada kedua pria yang sedang membawanya itu.

"Aku lapar" Ucap Shani lagi sambil memegangi perutnya.

"Nih cewek berisik amat sih."

"Sabar. Lo harus tahan emosi lo. Boss kita gak ngijinin kita kasar ke dia." Ucap pria yang bertugas menyetir mobil.

"Nih, lo minum aja ini" Shani menerima minuman kaleng itu dengan senang hati.

"Om, Om. Ini minuman apa? Aku baru pertama kali minum ini." Ucap Shani dengan hebohnya.

Pria yang memberikan minuman soda itu melihat kembali minuman kaleng yang ia berikan pada Shani. Dan minuman itu masih sama, masih minuman soda biasa, yang biasa dijual dimanapun.

"Lo baru pertama kali minum soda?" Shani mengangguk setelah kembali meneguk sekali lagi minuman di tangannya.

"Ini cewek hidup jaman apa sih? Minuman gitu aja gak tau" Bisik pria itu pada temannya yang sedang fokus menyetir.

"Udah, lo diem aja. Yang penting kerjaan kita gampang dan kita cepet dapat bayaran" Pria itu mengangguk.

Shani tidak memperdulikan percakapan kedua orang di depannya. Ia masih sibuk dengan minuman di tangannya, jika bertemu dengan Vino nanti. Ia juga akan meminta minuman itu lagi.
Sementara itu, di villa. Vino sudah seperti orang gila karena kehilangan Shani.

"Tenang, Vin. Kita pasti bisa nemuin dia."Ucap Okta berusaha menenangkan Vino.

"Lo punya fotonya kan?" Vino mengangguk. Ia memberikan ponsel Shani yang tertinggal di kamar kepada Jinan.

Jinan tersenyum tipis saat membuka galery ponsel Shani. Di sana terlihat banyak foto Vino yang diambil tanpa sepengetahuan Vino, dan juga ada foto Shani berdua bersama Vino. Di lihat dari tempatnya, sepertinya itu adalah halaman belakang rumah orangtua Vino.

"Nan" Jinan yang sebelumnya fokus pada ponsel Shani itu mendongak, ternyata orang-orangnya telah tiba.

Jinan menghampiri anak buahnya, berdiri dengan penuh wibawa. Ia memainkan ponselnya sebentar, tak lama semua anak buah di hadapannya itu buru-buru mengecek ponsel mereka.

"Cari perempuan itu. Bawa dia kembali tanpa ada lecet sedikitpun" Perintah Jinan.

"Baik Tuan muda" Semua anak buah Jinan pun langsung pergi untuk menjalankan tugas dari Tuan muda mereka.

"Lo mau kemana, Vin?" Tanya Okta

"Gue mau nyari Shani"

"Lo mau nyari kemana, Vin? Lo mendingan tunggu aja disini" Ucap Okta.

"Gue gak bisa diem aja, Ta. Lo pasti ngelakuin hal yang sama, kalau yang hilang itu Gre" Okta terdiam. Vino benar, bahkan ia mungkin akan lebih parah dibandingkan Vino saat ini.

"Gue nyari sama Jinan, Vino ikut Okta sama Gre, ya? Kita mencar" Usul Cindy, dan langsung disetujui oleh semuanya.

~~~

"Dimana dia?"

"Dia ada di dalam boss"

Laki-laki itu tersenyum, setelah memberikan bayaran dua orang suruhannya. Laki-laki itu masuk ke dalam sebuah rumah kecil yang telah ia siapkan untuk rencananya itu.

"Shani?" Panggil laki-laki itu.

Shani yang sedang menonton kartun pun menoleh.

"Kamu siapa? Vino dimana?" Tanya Shani. Laki-laki itu terkekeh melihat wajah polos Shani.

"Namaku Frans, ingat aku?" Tanya laki-laki itu yang ternyata adalah Frans.

"Frans?" Shani tampak berpikir. Mengingat, apakah ia pernah mengenal orang dihadapannya itu.

"Aku yang membuangmu ke tempat ini, kau ingat? Aku yang membantumu melarikan diri dan terlepas dari semua hal yang tidak kau sukai" Shani semakin keras berpikir.

"Apa kau masih bermimpi buruk tentang orang yang menyalahkanmu?" Shani diam. Dalam hati ia bertanya, darimana Frans bisa mengetahuinya?

"Jika kau mengingat semuanya, kau pasti akan mengerti. Kenapa mereka mendatangimu dan menyalahkanmu. Karena luka bakar itu memang karena dirimu" Ucap Frans.

Shani semakin di buat bingung. Tiba-tiba kepala Shani menjadi pusing, ia memegangi kepalanya yang terasa sakit.

Shani seperti mengingat sesuatu, tapi ia tidak bisa mengetahui dengan jelas. Semakin ia berusaha, hanya sakit yang ia dapatkan.

"Jangan dipaksakan" Frans mendekat lalu memeluk Shani.

"Aku mau sama Vino" Lirih Shani.

"Dia tidak bisa menolongmu. Hanya aku yang bisa. Berhenti lah mencarinya" Ucap Frans.

"Aku mau Vino" Suara Shani seperti orang yang ingin menangis.

"Lebih baik kau tidur sebentar" Frans menempelkan saputangan yang sudah ia beri obat bius menutupi hidung dan mulut Shani.

Dan dalam hitungan detik, Shani sudah tak sadarkan diri.

"Kau seharusnya berhenti mencari laki-laki tidak berguna itu." Frans menatap wajah Shani masih dengan memeluknya.

"Jika kau mengerti setiap sikap ku. Kau pasti mengerti perasaanku. Dan yang harus kau tau, hanya aku yang pantas menjadi suami mu." Ucap Frans.

Dengan perlahan Frans mengangkat tubuh Shani dan memindahkannya ke kamar.

"Beristirahat lah dulu. Aku akan segera kembali" Frans mengusap kepala Shani dengan lembut sebelum ia pergi.

"Jaga dia. Jangan biarkan satu orangpun tau tentang keberadaannya." Perintah Frans pada dua orang yang berjaga di depan pintu.

"Siap Boss"

"Kita lihat. Seberapa cepat Vino menemukanmu disini." Batin Frans.








😌i'm Back 😎

Gimana?

Wah.. Si Frans cari masalah emang nih..
Pake acara meluk-meluk segala lagi.. 😫😫

Btw, Happy Graduation Kinal.. 😊 konsernya mantep ya, cuma baca LR doang sih 😅
Tapi udah bisa bikin gesrek..

Minggu ini otak kurang sehat karena terus-terusan gesrek Moment.. Alhamdulillah ya.. 😂😂

See Ya 🙋
Salam Team GreTa-VinShan-BebNju

Dia, Shani kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang