57

1.7K 144 33
                                    

Pagi hari, setelah mengemas barang-barang mereka. Vino, Jinan dan Okta langsung menjemput pasangan masing-masing untuk sarapan bersama.

"Nah loh, kenapa lagi?" tanya Okta yang melihat wajah cemberut dari Shani.

"Aku mau kucing"

Jinan dan Okta saling tatap dan sama-sama menggelengkan kepalanya.

"Gak ngerti gue"

"Gue juga"

Komentar Okta dan Jinan, mereka pun mengambil tempat duduk masing-masing.

Baru saja Vino berniat untuk bertanya, pesan dari Cindy masuk ke ponselnya.

"Shani dari semalam pengen munchkin kitten"

Vino pun langsung membuka google untuk mencari seperti apa kucing yang diinginkan Shani.

"Eh buset

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh buset. Bini lu maunya aneh-aneh aja sih. Emang bisa ngurusnya?" celetuk Okta saat melihat kearah ponsel Vino.

"Biarin aja deh, sebahagia dia aja maunya apa." jawab Vino masih sibuk dengan ponselnya.

"Dosa lu, kalau sampe itu kucing di matiin Shani." ucap Okta.

"Yang penting diajarin cara ngurusnya lah" celetuk Jinan.

"Kamu mau yang mana?" tanya Vino sambil menunjukkan gambar kucing itu.

"Aku mau yang ini, dia lucu. Matanya besar kayak Okta."

Vino mengangguk.
Ia membuka aplikasi lain untuk membeli kucing itu.

"Gue bingung sekarang, itu pujian apa hinaan."

"Anggap aja itu pujian dari Shani, Otut." ucap Gracia.

"Udah, nanti diantar ke rumah Mama."

"Yee yee.. beli kucing, yee yee punya kucing"

Shani terlihat begitu senang. Wajah cemberut yang sebelumnya terlihat itu sirna sudah.

"Kalau pelihara kucing, harus dirawat bener-bener ya. Mandi, makan, sama mainannya juga kalau ada" ucap Cindy.
Ya untuk urusan memelihara kucing, Cindy sangat telaten sekali merawat kucingnya.

"Nah bener. Jangan cuma diajak main aja, makan sama mandi juga" sambar Okta.

"Nanti aku kasih dia ayam aku satu. Kan kucingnya kecil, jadi gak bisa makan banyak"

"Makan doang?"

"Nanti mandinya sama aku, makannya sama aku, minumnya sama aku, mainnya sama aku, tidurnya sama aku."

"Terus sama Vino nya kapan? Vino nya tinggal sama gue aja kalau gitu."
Mendengar ucapan Okta, Shani langsung mengoreksi ucapannya.

"Aku ganti. Nanti kucingnya mandi sama aku sama Vino, makannya sama aku sama Vino, minumnya sama aku sama Vino, tidurnya sama aku sama Vino." Shani tersenyum lebar saat berhasil mengoreksi kata-katanya sendiri.

Dia, Shani kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang