13

2.1K 183 33
                                    

Bunyi alarm jam itu membangunkan seorang yang sedang tertidur dengan nyenyak.

Dengan kesadaran yang belum terkumpul sepenuhnya, Jinan mematikan alarmnya. Meski masih mengantuk, ia harus tetap bangun untuk memberi peringatan pada Ayahnya.

Jinan mengecek ponselnya dan membuka chat dari Okta yang tidak sempat ia baca.

'Oke, jam 8 gue kesana' Jinan tersenyum membaca pesan dari Okta. Lihatlah sebenetar lagi, ia akan membuat Ayahnya itu kembali mengingat bagaimana pusingnya jika mencari masalah dengannya.

Jinan bergegas untuk mandi, ia tidak boleh terlambat.

"Selamat pagi, Tuan muda" Sapa Yeon setelah melihat tuan muda nya sudah rapi dengan pakaiannya.

"Selamat pagi, Tuan muda" Sapa Yeon setelah melihat tuan muda nya sudah rapi dengan pakaiannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jinan duduk di kursinya dan mulai menyantap sarapannya. Disampingnya, Yeon berdiri dengan tegap dan mulai memberikan laporan pada Jinan.

"Semua sudah Saya lakukan sesuai perintah Anda. Dan mereka juga bersedia melakukan sesuai perintah Anda" Ucap Yeon.

"Terimakasih, Yeon. Kita lihat, Apa Ayahku masih akan mencari masalah denganku setelah ini" Ucap Jinan.

"Tuan muda. Tapi, apa Anda harus melakukan sejauh ini? Bagaimana kalau.."

"Tenang, Ayahku tidak akan berani" Jinan membersihkan bibirnya setelah menyelesaikan sarapannya.

"Ayo kita berangkat" Ucap Jinan.

~~~

"Ini dia, tuan muda kita. Selalu memukau seperti biasanya" Ucap Okta saat melihat mobil Jinan berhenti di belakang mobilnya.

"Kenapa lo pakai baju begini?" Tanya Jinan.

"Tenang, ini juga termasuk dalam acting gue nantinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tenang, ini juga termasuk dalam acting gue nantinya." Jinan menggeleng pelan. Sepertinya, sahabatnya itu akan melakukan acting yang sama gilanya dengan dirinya.

keduanya sama-sama berjalan memasuki perusahaan milik Jinan. Dan kehadiran mereka tentu seperti angin segar bagi para wanita yang bekerja disana.

'Duuh, Pak Jinan. Makin ganteng aja sih'

Dia, Shani kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang