49

2.1K 210 59
                                    

 Pagi hari, Vino sudah mendengar suara ribut-ribut di dapur.

"Mama sama Mami ngapain sih" gumam Vino.

"Bukan begitu Shani"
Terdengar suara Shania dari dapur. Karena penasaran, Vino melangkah menuju dapur.

"Shani? Kamu ngapain?"

"Vino, aku gak mau masak telur itu. Telurnya jelek, masa aku mau angkat tapi hancur." Ucap Shani ia mulai mengadu pada Vino. Karena sejak tadi ia mencoba untuk memasak namun tidak ada satupun yang berhasil.

 Karena sejak tadi ia mencoba untuk memasak namun tidak ada satupun yang berhasil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vino tidak begitu mendengar ucapan Shani, ia lebih terfokus pada pakaian Shani.

"Kamu kenapa pakai baju gitu?" Tanya Vino. Biasanya ia melihat Shani menggunakan baju kaos jika di rumah.

"Mama kamu tuh yang beliin." Ucap Ochi.

"Mama kasih aku nama baru, Katanya kalau aku pakai baju ini, nama aku ganti. Bukan Shani lagi" Ucap Shani.

"lah terus nama kamu ganti jadi apa?"

"Sumini. Ada huruf S-U-M-I-N-I, nah kan benerkan aku ada enam." Shani menunjukkan jari-jarinya pada Vino.
Shania tidak bisa menahan tawanya. Akhirnya ia memilih untuk pergi memanggil Boby. Sebelum perutnya sakit karena terlalu banyak tertawa.

"S-H-A-N-I, ada lima." Shani kembali menunjukkan jarinya setelah menghitung satu persatu huruf dinamanya.

Vino tertawa. Shani masih saja begitu polos dengan menerima semua yang orang-orang katakan padanya.

Vino sarapan dengan memakan nasi goreng buatan Mama nya dan telur dadar yang sudah tidak berbentuk buatan Shani.

"Aku berangkat dulu ya Pa, Ma, Mami." Vino berpamitan pada orangtuanya sebelum pergi ke kantor. Ini adalah hari pertamanya bekerja di kantor Papa nya.

"Ini beneran aku gak diajak?"

Vino sebenarnya tidak tega melihat Shani yang sangat ingin ikut dengannya, namun Mami nya sudah mengatakan jika ia ingin merias Shani sebelum membawanya ke kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vino sebenarnya tidak tega melihat Shani yang sangat ingin ikut dengannya, namun Mami nya sudah mengatakan jika ia ingin merias Shani sebelum membawanya ke kantor.

Dia, Shani kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang