36

1.7K 203 52
                                    

"Shani, kamu.." Shania tidak melanjutkan ucapannya ketika melihat Shani yang tertidur dengan posisi duduk bersandar pada kepala ranjang, sambil memegangi buku yang sebelumnya diberikan oleh Shania.

Shania duduk di tepi ranjang memperhatikan wajah tidur Shani yang terlihat tenang. Sepertinya mencoba membaca berjam-jam, membuatnya lelah.

"Kamu mirip banget sama Viny" Shani tersenyum. Namun matanya meneteskan airmata.

-Flashback

"Viny, Kamu didalam?" Shania masuk ke dalam kamar Viny setelah mengetuk pintu kamar itu.

"Viny?"

"Ya, Ma?" Viny mengalihkan pandangannya dari buku di tangannya.

"Kamu baca terus, gak pusing?" tanya Shania yang kini duduk di tepi kasur Viny.

"Gak kok Ma, kan udah biasa. Vino belum pulang?" tanya Viny.

"Belum, mungkin dia langsung lanjut latihan Band dulu" Viny mengangguk paham. Adiknya itu memang lumayan banyak kegiatan di luar rumah. Tidak sepertinya yang hanya berada di rumah, membaca buku.

"Mama mau keluar, belanja. Kamu mau ikut?" Viny melirik kearah jam dinding di kamarnya.

"Gak deh, Ma. Bentar lagi juga Vino pasti pulang. Aku dirumah aja"

"Ya udah, Mama tinggal ya?" Viny mengangguk. Shania mengecup kening anaknya sebelum ia pergi.

~~~

Shania kembali dengan membawa beberapa kantong belanjaannya. Setelah membereskan belanjaannya, Shania kembali melangkahkan kakinya ke kamar Viny.

Shania mengetuk pintu kamar Viny sebanyak tiga kali, namun tidak ada jawaban dari anaknya itu. Ia pun memutuskan untuk langsung masuk saja.

"Viny.." Shania tersenyum. Viny benar-benar mirip dengan dirinya yang gemar membaca.

Dengan perlahan, Shania mengambil buku ditangan anaknya. Jika melihat cover buku itu, sepertinya buku itu adalah koleksi novel terbaru Viny. Karena jika sudah membeli buku baru, Viny akan selalu memamerkannya pada Shania.

Setelah menyimpan novel Viny di meja belajar yang berada disamping tempat tidurnya. Shania beralih melepaskan headset yang masih terpasang di telinga anaknya.

Kebiasaan Viny adalah membaca sambil mendengarkan musik. Shania sempat bertanya pada Viny, kenapa ia melakukan hal itu. Dan Viny mengatakan jika ia jauh lebih suka membaca seperti itu. Dan mendengarkan musik sambil membaca, tidak membuat fokusnya pada bacaannya hilang.

"Vino belum pulang, Ma?"Tanya Viny sambil mengucek matanya. Ternyata gerakan dari Shania yang sedang mengusap lembut kepalanya itu membuatnya terbangun.

"Belum, sayang."

"Bangun yuk, bantuin Mama masak. Vino sama temen-temennya mau datang katanya" Viny mengangguk.

"Mama kebawah duluan ya"

-Flashback end.

Shania segera menghapus airmata nya ketika melihat Shani mulai terbangun dari tidurnya.

"Mama Shania?"

"Udah mau malem, Shani laper gak? Mau dimasakin apa?" Tanya Shania. Matanya masih terus menatap Shani yang sedang mengucek matanya.
Gadis itu benar-benar mengingatkannya pada Viny.

"Vino belum datang?" Shania menggeleng.

"Vino mungkin langsung kerja. Nanti dia jemput kamu"

"Kok Vino.. MAMA SHANIA BUKU AKU HILANG!!" Shani melihat keatas kasur, mungkin ia menjatuhkannya sebelum tertidur.

Dia, Shani kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang