Halaman Empat Puluh Tiga.

1.2K 320 16
                                    

19 Agustus 2015,
Musim Panas; Seoul.

Musim panas pada pertengahan Agustus kali ini sedikit banyak berubah. Ada begitu banyak beban dan kecemasan. Tak ada dandelion, tak ada Jihoon, hari yang kosong, tempat yang hampa, dan segala rencana yang belum kutunaikan.

Aku berusaha mengunjungi Jihoon lagi dengan harapan, ia berubah pikiran. Seperti terakhir kali, Jihoon masih belum bersedia menemuiku.

Belum siap, katanya.

Musim panas ini berbeban banyak pertanyaan. Tentang apa yang harus kulakukan setelah ini, bagaimana caraku menyapa ibuku, apa yang membuat Jihoon tak ingin menemuiku, atau catatan di dalam buku miliknya yang sama sekali belum bisa kumengerti.

Ada satu baris di dalam catatan itu yang menimbulkan banyak keresahan.

"Tolong kenali aku." 

Aku belum cukup mengenalinya. Atau mungkin, ia yang tak bisa kukenali. 

43; aku memanggilnya Jihoon.

Jurnal Woojin; Tentang Jihoon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang