Halaman Dua Puluh Empat.

1.7K 432 21
                                    

2 November 2014,
Musim Dingin; Seoul.

Aku jauh lebih terbiasa sendiri. Tanpa mereka yang menyebut diri mereka sebagai temanku. Tanpa Jihoon. Tanpa ibuku.

Seharusnya aku merasa jauh lebih tenang seperti ini.

Menari sendirian, jatuh tertidur sendirian, kemudian menunggu ibuku datang. Sekalipun aku tahu, ibuku tak akan pernah datang.

Tak ada siapapun di sini.

Aku membenci fakta itu tetapi juga menyukainyaㅡseperti halnya kehadiran Jihoon.

Seharusnya ia datang. Seharusnya ia menemaniku hari ini. Menyakitkan ketika aku harus mengulangi hari kelahiranku sendirian.

Aku juga merasa sakit.
Aku juga merasa kesepian.

24; senyumnya adalah tameng dari luka.

Jurnal Woojin; Tentang Jihoon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang