6

529K 19.4K 672
                                    

"Cantik banget anak mama." Suara lembut Meta membuat Clara tersadar dari lamunannya, Clara tersenyum tipis menanggapi ucapan sang Mama.

Hari ini, tepat hari ini adalah hari pernikahannya dengan si om menyebalkan. Siang tadi Jonathan Nelson dengan lancarnya membaca ijab Kabul satu tarikan nafas. Tepat saat itu Clara menitikan air mata. Perasaan baru kemarin dia bisa berjalan, menangis jika kakaknya pulang lupa membelikan permen untuknya saat pulang sekolah. Lalu sekarang dia sudah harus duduk di kursi pelaminan.

Gadis bergaun pengantin berwarna putih itu menitikan air mata, lalu memeluk tubuh sang mama.

"He, kok nagis sayang? Nanti make up nya luntur loh" Meta menghapus bulir air mata yang mengalir dipipi si putri, sambil tersenyum hangat.

Clara terisak diperlukan Meta, "Cla minta maaf ya ma, Cla belum sempat membahagiakan mama. Tapi apa Clara udah nikah duluan."

"Sttt, kamu udah cukup kok sayang, ngebahagiain mama, kan ini permintaan mama. Udah jangan nagis ya. Masa udah cantik gini nangis nanti jelek lo." Clara dengan sedikit terisak melepas pelukannya.

"Nathan mana?" Mata Meta menelusuri penjuru kamar, mencari keberadaan sang menantu.

"Nathan tadi lagi nelpon dibalkon."

"Yaudah bentar lagi keluar ya, tamunya udah rame lo! Temen-temen kamu juga udah pada datang."

"Iya ma."

"Mama keluar dulu ya nyambut tamu. Jangan lama-lama keluarnya, entar khilaf." Meta menggoda anaknya. Pipi Clara merona dengan ucapan mama nya. Tak lama setelah Meta keluar, Nathan muncul dari balkon. Nathan terlihat tampan dengan tuxedo hitamnya.

"Lama banget si!" Clara berbugam.

"Kenapa manyun gitu?"

"Kamu lama banget, cape tau nunggu lama. Ayo buruan! Kata Mama tamunya udah pada Dateng."

Nathan berjalan menghampiri sang istri, merangkul pinggang Clara dengan sebelah tangannya. Clara tersipu tidak biasa mendapat perlakuan manis dari lelaki disampingnya, soalnya kan lelaki ini selalu menyebalkan dimana pun berada! Cukup mengherankan.

Sepasang suami istri itu berjalan dengan mesranya, setelah sampai didekat tempat resepsi yang mewah, yang didominasi warna  putih dan gold itu. Mereka berhenti Nathan menatap istrinya. Gadis itu tingginya sejajar dengan telinga Nathan, itupun karena bantuan heels tinggi nya. Merasa diperhatikan, Clara menoleh kearah dimana orang yang tengah memperhatikannya. Mata mereka bertemu. Seakan terhipnotis Clara memejamkan mata nya, tak lama setelah itu ia merasakan napas hangat menerpa wajah nya.

Jantung Clara seakan berhenti berdetak, kala merasakan benda kenyal berada tepat di atas bibirnya. Bibir Nathan sudah berada diatas bibir pink milik Clara. Lidahnya berusaha menerobos celah di antara bibir wanita itu, merasa tidak ada sambutan Nathan mengigit bibir bawah Clara membuat si empu mengerang kecil sambil membuka mulutnya memberi akses  lidah suaminya masuk dengan masih terpejam. Lidah Nathan menari-nari didalam rongga mulut Clara. Keduanya hanyut didalam ciuman yang memabukkan. Hingga deheman keras seseorang mengagetkan keduanya.

Nathan langsung menjauhkan wajahnya dari wajah mungil sang istri berdehem kecil berusaha menetralkan malu.

Keduanya memperhatikan sekitarnya. Oke mereka merasa menjadi artis dadakan sekarang. Bayangkan! Semua orang tengah menatap mereka berdua. Rasanya ingin sekali Clara menenggelamkan wajahnya di air bekas kobokannya Mimi peri.

"Elah panganten baru mah, berasa dunia milik berdua. Sabar elah nanti juga dikamar sepuas nya." Kalimat vulgar itu terdengar dari seorang lelaki di sebelah Nathan. Nathan langsung menghadiahi jitakan keras dikepala sang pengganggu, sedangkan Clara berusaha menahan malu. Gila aja firts kiss nya didepan banyak orang. Dasar om-om mesum!!

My Sweet Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang