1

1.3M 30.9K 2.2K
                                    

"what the.." umpatan itu terus mengalun bagai lagu rock yang terdengar gaduh disebuah kamar bernuansa pink putih peminim, khas perempuan remaja kebanyakan itu.

"Oh my, oh my..."

"Oh lord. Apa tadi kata mama?! Aku akan dijodohkan?" Remaja itu terus meracau tidak jelas.

"Gak! Gak! Gak!! Aku gak mau....."

"Aaa," Gadis itu terus menjerit, mengumpat disetiap katanya, sambil menendang-nendang udara dan berguling-guling diatas kasur mewahnya.

"Ya ampun Clara. Ada apa sih? Lo abis nelen sound sistem, ya? Budek tau gak gue lama-lama dengerin suara cempreng Lo itu." Cerocos seorang laki-laki yang berumur tiga tahun diatas Clara. Geo -kakak Clara.

"Ya ampun kakakku tersayang, gimana gue kagak koar-koar? Cobak Lo bayanggin? Adek Lo yang imut jelita, yang cantiknya mirip Jesica Mila ini. Mau dijodohin! Apa kata dunia?" Cerocos Clara dengan dramatisnya.

"Alay Lo, Ngapain juga Lo heboh. Tenang aja ngapa, santai. Lagiankan kata mama laki Lo ganteng, jadi Lo ngapa heboh bener kayak Dora?"

Clara mendengus kesal dengan sikap kakaknya itu. Bisa-bisa nya kakaknya ini bersikap santai saja, mendengar adiknya yang paling imut dan manis ini akan di jodohkan! Apakah dia tidak merasa kasihan? Entahlah hanya kakaknya lah kakak paling peka didunia.

"Gimana gue mau santai, kalau yang dijodohkan sama gue itu lebih tua dari gue sepuluh tahun. Lo denger gue SE-PU-LUH tahun." Clara histeris, bayangkan itu berarti ia akan menikah dengan om-om? ya ampun. Ia bahkan tidak pernah membayangkan menikah diusia muda dan hidup bersama om-om.

Hilang sudah citra nya. Ya kalau om-om yang dinikahinya mirip dengan Nick Bateman atau Sean o'pry. Itu masih menguntungkan! Setidaknya ia akan menikah dengan pria sexy dan hot, bukan? Tapi jika yang ia nikahi sebelas-dua belas dengan Kiwil?
Oh God. Ia bersumpah akan guling-guling ditanah dari Medan sampai Palembang. Itu mimpi yang paling buruk didunia.

"Santai aja kali siapa tau, dia lebih ganteng dari mantan Lo, kan?" Geo keluar dengan santai dari kamar adiknya, membiarkan sang empu histeris dikamarnya.

"Aaaaa, kakak jahanam! Gak ngertiin perasaan adiknya. Adikmu ini butuh pertolonganmu!! Aaaa. Kak Geo... Kakak taik." Clara menjerit-jerit histeris sambil berguling-guling dikamarnya, tak lama ia langsung terlelap ke alam mimpinya.

***

"Pagi ma, pa." Ucap Clara sambil buru-buru menuruni tangga.

"Pagi sayang." Jawab Rio -papa Clara. Dengan mata yang tak lepas dari koran digenggamnya.

"Pagi sayang. Pelan-pelan Cla. Nanti kamu jatuh." Ujar Meta -mama Clara. Melihat anaknya itu tergesa-gesa menuruni tangga.

"Gak bisa pelan ma, aku udah telat ini. Mama sih, gak banguni aku, repotkan jadinya." Clara mendengus kesal sambil memajukan bibirnya kedepan.

"Loh, bukannya tadi mama bangunin, tapi kamu bilang lima menit lagi. Akhirnya apa kamu tidur sampai setengah jamkan. Kalau dibangunin malah kamu yang marahin mama balik." Meta mendengus tidak terima disalahkan. Ia tadi sudah menggedor-gedor kamar Clara, tapi sang empu terus berkata lima menit lagi. Tapi lima menit bagi Clara itu sama dengan setengah jam. Dan selalu begini jika Clara terlambat bangun, dia menyalahkan mamanya balik. Sungguh anak durhaka.

"Yaudah deh, Cla pergi dulu. Udah telat banget, ini."

"Cla, ada Nathan di depan."

Clara mengerutkan dahi, apa tadi mama-nya bilang? Nathan? Siapa itu Nathan? Seingat Clara, ia tidak pernah mempunyai teman bernama itu.

"Hah, siapa ma?" Tanya Clara

"Nathan, sayang." Jawab Meta dengan nada lembut.

"Nathan, siapa sih ma?"

"Calon suami kamu, yang mama bilang tadi malam." Dengan spontan mata Clara melebar. Are you kidding me? Mama-nya ingin bercanda? Apa tadi kata mama-nya? Calon suaminya didepan? Oh lord, ingin rasanya Clara tengelam didasar bumi sekarang juga.

"Ngapain dia kemari?" Clara dengan nada jengkelnya.

"Dia mau ngantar kamu sampai sekolah. Dia ada didepan, lagi ngobrol dengan kakak kamu." Jawab Meta santai.

"Gak!! Cla gak mau di antar dia."

"Loh, harus mau sayang, itu tahap biar kamu bisa dekat dengan dia."

"Ck, kenapa sih ma Cla yang dijodohin? Kenapa gak kak Geo aja?" Clara berdecak sebal.

"Cla, sayang. Kakak kamu itu laki-laki, Masa iya, kakak kamu kami jodohkan sama Nathan? Inikan perjodohan udah dari kalian kecil."

"Tapi, kenapa Cla baru tau sekarang?"

"Hmm, kami memang merencanakannya dari dulu sayang. Tapi tak lama setelah kami merencanakan Nathan melanjutkan study nya diluar negeri. Jadi kami tidak yakin untuk melanjutkan perjodohan ini, tapi sekarang dia sudah kembali. Orang tuanya masih kekeh merencanakannya, Sayang." Clara rasanya ingin menangis sekarang juga. Bahkan saat untuk pertama kali giginya baru lepas dia sudah dijodohkan? Damn it!

"Terserah, Cla pergi ma, pa. Assalamu'alaikum." Ucap Clara sambil mencium punggung tangan orang tuanya.

"Wa'alaikumsalam." Jawab kedua orang tuanya bersamaan.

***

TBC

Gimana-gimana?

Lanjut gak?

Al suka cerita ini, ntah kenapa?
Padahal kan udah banyak banget ya cerita tentang perjodohan gitu?
Tapi gak papa la Al suka ini.

Vote komen dan share jangan lupa

Jangan lupa follow Ig aku

alikahrmlia_

Aku juga sering share segala tetang cerita aku disana

Salam manis Al kekasihnya Ivan Martinez 😘😘

My Sweet Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang