23

333K 10.7K 559
                                    

WARNING!!
Typo bertebaran dan kalau ada kata-kata yang kurang dapat feel-nya maklumi, ya.

Happy Reading❤

***

Jari-jari lentik itu masih setia menyupi lelaki tampan dihadapannya. Wajah lelaki itu nampak berseri saat menatap wajah cantik wanita dihadapannya. Wanita ini kembali. Ya wanita kesayangannya kembali. Wanita yang bertahun-tahun dia tinggalkan tanpa kabar. Dan sekarang dia bebas menatap wajah cantik ini lagi.

Daniel tersenyum manis melihat wajah cantik itu tampak serius saat menyuapkan bubur kedalam mulutnya. Sebenarnya Daniel sedikit tidak terima, kenapa harus menyuapinya dengan sendok? Ehm, kenapa gak langsung saja dari bibir ranum itu? Ingin sekali rasanya menyicip bibir itu. Tapi, dia sadar bertahun-tahun menyakiti wanita ini, saat kembali dia malah dengan kurang ajarnya mencium wanita ini! Gila bukan!

"Kak, ini buburnya tanggung loh. Tinggal sesendok lagi." Tangan mungil Clara masih setia menggantung di udara sambil memegang sendok yang berisikan bubur terakhir.

Setelah mangkuk itu kosong Clara menaruh mangkuk putih itu ke nakas di samping Daniel. Lalu menyodorkan air putih ke lelaki itu yang langsung diterima dengan senang hati oleh lelaki itu.

"Thanks," Daniel berujar yang dibalas senyum seadanya oleh Clara.

"Ehm, udah baikan, kak." Clara bersuara.

Daniel mengaguk kan kepala. "Udah lumayan."

"Kenapa bisa kayak gini?" Tanya Clara penasaran.

"Biasalah, namanya juga cowok."

"Masih hobi berantem kayak dulu?"

Daniel mengeleng, lalu berujar ."Gak, kok. Aku udah gak pernah berantem lagi."

Kening Clara berkerut. Lah, kalau gak berantem ini Mukak kenapa bonyok kayak martabak habis ketabrak becak?!

"Gak berantem. Tapi kok bonyok," ucap Clara acuh.

"Beneran gak berantem kok." Daniel tetap kekeh membela diri.

"Iya iya, percaya." Hening. Setelah ucapan Clara terakhir tadi. Keduanya kembali terdiam bergulat pada pemikirannya masing-masing.

"Apa kabar?" Daniel berusaha mencairkan suasana, ada rasa  canggung yang terdengar dari ucapannya barusan. Seperti kedua orang yang telah lama tidak berjumpa. Tapi memang benar bukan. Mereka memang telah lama tidak berjumpa.

"Baik." Jawab Clara seadanya.

"Kemana aja?" Clara bertanya tanpa menatap mata lelaki dihadapannya. Sebenarnya ucapan itu lah yang sedari tadi ingin keluar dari mulutnya, tapi entah kenapa ucapan itu seakan sulit keluar dari tenggorokannya.

Ucapan Clara membuat Daniel terdiam. Haruskan menjawabnya? Entah kenapa dia tidak ingin membahas ini. Dia tidak ingin membahas saat-saat itu, saat-saat dimana dia dengan teganya meninggalkan gadis mungilnya tanpa kabar. Kejam bukan?!

"Eh, udah gak dijawab juga gak papa,  kak. Gak penting juga, kan." Clara kembali bersuara sambil menggigit lidahnya.

"Cla,"

My Sweet Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang