Di JODOHKAN.
Ya di Jodohkan.
Satu kata itu yang paling tidak pernah kita harapkan keluar dari mulut orang tua kita, benarkan?
Apalagi dijodohkan dengan orang yang tidak pernah kalian kenal.
Itu sangat menjengkelkan.
Itulah yang terjadi pada Seorang...
"Sayang," suara bariton terkesan lembut itu menyadarkan Clara dari lamunannya. Clara menoleh keasal suara itu. Itu suaminya, ya suaminya.
Ya Tuhan.. Nikmat Tuhan yang mana lagi yang engkau dustakan?! Siapa pun tolong tutupi mulut Clara yang masih terbuka lebar sekarang!!
Bayangkan! Suami tampanya itu sedang menyandarkan tubuh atletis nya di lemari dengan hanya menggunakan handuk yang menutupi bagian pinggang! Bahkan jika khilaf sedikit saja, handuk itu bisa melorot kapan pun. Rambut acak-acakan dan basah karena keramas, serta titik-titik air yang masih mengalir melalui perut kotak-kotak suaminya itu.
"Hey, kok ngelamun?" Nathan bertanya dengan nada jahil lalu merapatkan tubuh setengah telanjang nya ke tubuh kecil istrinya. Dia tau istri kecilnya ini sedang memikirkan hal-hal mesum didalam otak kecilnya itu.
"Ha? Siapa yang ngelamun? Enggak kok, ngarang." Clara mengeleng sambil berusaha melepaskan diri dari tubuh suaminya itu. Ya ampun, ya ampun, ya ampun. Bisa khilaf dia lama-lama. Kenapa semenjak hamil ini pikirannya menjadi mesum begini? Bahkan hanya dengan menghirup aroma sampo dari suaminya saja dia sudah terangsang! Fixs Clara mulai MESUM.
"Gak kok, aku gak ngejauh. Udah deh. Sana pake baju. Gak malu apa cuman pake handuk gitu?"
"Ngapain harus malu? Orang kamu juga udah pernah liat aku gak pake apapun malahan." Ucapan Nathan membuat pipi Clara memerah.
"Ish, Nathan. Pake baju!"
"Gak mau." Nathan menggeleng sambil merangkak menuju Clara.
Oh lord!! Kenapa suaminya ini semakin seksi jika dilihat. Kuatkan iman Clara ya Allah.
"Nathan!!" Oh my God. Tertangkap sudah tubuh mungil Clara dan....kemana handuk suaminya tadi?!
***
Clara perlahan membuka matanya. Matanya menyipit berusaha menetralkan cahaya yang masuk ke kornea mata nya. Setelah nyawanya terkumpul sepenuhnya dia menolehkan kepalanya kesamping. Dia bisa melihat suaminya tampannya itu sedang terlelap. Perlahan jari-jari mungilnya mengelus wajah tampan itu dengan lembut. Suaminya terlelap setelah pertarungan melelahkan mereka beberapa jam lalu, pipi Clara spontan merona mengingat kejadian beberapa jam lalu, Dia malu. Entah kenapa dia bisa lebih seagresif dari biasanya. Efek bumil kali?
Melihat wajah tampan itu terlelap dengan damai membuat hatinya berdesir hangat. Bibirnya perlahan menyunggingkan senyum tipis. Clara selalu mencintai lelaki ini sampai kapanpun!
Entah kenapa pikirannya melayang ke beberapa hari lalu, saat dia kembali bertemu dengan seseorang dari masa lalunya. Orang yang begitu tega meninggalkan nya tanpa kabar bertahun-tahun, saat itu dia selalu menunggu, menunggu, dan terus menunggu hingga dia sedar bahwa orang itu tidak akan pernah muncul lagi dalam hidup nya. Hal itu adalah saat paling mengenaskan diselama hidup Clara.
Tapi, apa? Kenapa? Disaat dia sudah memulai hidup barunya dengan orang yang mencintainya. orang itu malah kembali lagi? Apa sebenarnya yang orang itu mau? Entahlah, dia lelah.
"Hey, ngelamun." Ucapa Nathan dengan tangan mengelus lembut pipi mulus Clara. Clara tersentak mendengar suara serak khas bangun tidur itu.
"Gak ngelamun kok."
"Kamu gak bisa bohong, sayang."
"Iya iya, aku ngalah. Iya, aku ngelamun." Clara menyerah, percuma berbohong dengan suaminya ini.
"Jadi, ngelamunin apa?" Nathan menarik tubuh mungil istrinya kedalam dekapannya lalu mengelus lembut rambut istri nya.
"Gak papa bawel."
"Beneran?"
"Iya." Ujar Clara cepat lalu memberi kecupan singkat dibibir lelaki itu.
"Oh, sekarang istri aku mulai agresif ya." Goda Nathan.
"Ish, apaan sih. Gak ya."
"Iya juga gak papa kok. Aku suka malahan." Ucapan vulgar Nathan langsung mendapat pukulan maut dari Clara.
"SAYANG. Ya ampun kamu suka banget sih kdrt sama aku."
"Rasain suruh siapa ngeledek."
"Aku gak ngeledek kamu, sayang."
"Terus kalau gak ngeledek apa namanya?"
"Ck, udah-udah gak usah dilanjutin ya, sayang." Nathan menyerah. Membuat Clara terkekeh girang didalam hati. Suruh siapa nyebelin.
Clara meneguk ludahnya saat merasakan sesuatu yang keras menyentuh perutnya dibalik selimut yang menutupi tubuh polosnya.
"Nathan!" Panggil Clara pelan. Jangan bilang..
"Itu apa?"
"Apa sayang?"
"Yang keras, yang nyenggol perut aku." Nathan langsung terkekeh mendengar penuturan polos istrinya.
"Itu adik aku, bangun lagi. Kamu gak mau nidurin lagi?" Nathan berujar jahil.
