21

356K 11.1K 260
                                    

Clara menghela nafas singkat, menyadarkan tubuh mungilnya ke jok belakang mobil. Matanya menatap menerawang keluar jendela mobil. Hari ini dia ingin mengunjungi rumah orang tuanya. Sebenarnya tadi Nathan sudah menawarkan untuk menawarkan untuk mengantarnya, tapi Clara menolak. Dia tidak mau, hanya karenanya Nathan terlambat. Meskipun suaminya itu pemiliknya, tapi kan tetap saja tidak boleh seperti itu.

Getaran di benda persegi di handbag nya membuat perhatiannya teralihkan dari jendela mobil. Sebuah pesan singkat, tetapi mampu membuat senyum Clara mengambang.

My Sweet husband😘 : Jangan lama-lama ya pulangnya, nanti aku rindu❤

Clara terkekeh pelan melihat nama kontak suaminya. Pasti itu kerjaan Nathan. Agak geli sih sebenarnya. Tangan Clara dengan gesit langsung membalas pesan dari suaminya itu

Clara Nelson : sejak kapan kamu jadi alay?

My sweet husband😘 : sejak kamu masuk ke hatiku😋

Clara tersenyum, mungkin jika sekarang Clara  belum mencintai suami tampan nya itu pasti dia akan muntah melihatnya. Tapi sekarang berbeda, entah kenapa dia senang saat Nathan bersifat manis seperti ini. Jari lentik clara langsung menarik mengetikan pesan balas untuk Nathan.

Belum sempat dia membalas pesan, pesan dari Nathan sudah lebih dahulu masuk. Membuat Clara membatalkan mengirim pesan balasan untuk suaminya.

My sweet husband😘 : udah dulu, sayang. Aku mau ada meeting. See you, my sweet wife😘❤.

My sweet wife? Apa menurut Nathan dirinya istri yang manis. Kapan dia berbuat manis pada suaminya itu? Clara meringis, bahkan dia tidak pernah manis pada suaminya. Tapi suaminya, tapi suaminya lah yang selalu bersifat manis padanya.

"Nona, sudah sampai." Suara pak Leno -supirnya. Membuat Clara terkesiap tersadar dari lamunannya.

"Ah, ya pak. Udah sampai, ya?" Tanya Clara dibalas anggukan hormat oleh pak Leno.

"Saya menunggu, atau langsung pulang saja? Nona,"

"Hmm, tunggu aja ya, pak. Gak lama kok." Pak Leno mengaguk paham.

"Saya masuk ya, pak. Tunggu sebentar." Ujar Clara meninggalkan mobil dan sopirnya.

Langkahnya berhenti di pintu berwarna putih dihadapannya. Tangannya langsung memencet bell yang berada disebelah kanan pintu.

Tak lama menunggu dia bisa mendengar samar suara laki-laki mengucapkan sebentar dan jangan lupa gerutuan yang kurang jelas juga terdengar ditelinga Clara. Dia bisa menebak pasti itu Geo yang tengah berjalan untuk membuka pintu, kakaknya itu selalu sensi saat tidur siangnya terganggu.

"Maaf, sedang tidak menerima tamu." Tuh kan, bener. Lihat-lihat, Masya Allah. Ini kakaknya! Mau tau gak bentukannya gimana? Jelek banget....
Jadi heran kok mau sih Agatha yang calem, cantik dengan kakaknya.

"Eh, malah bengong. Mau ngapain, cah? Pulang aja gih. Nanti mamanya nyariin, loh. Gak boleh anak kecil siang-siang gini keluyuran. Tidur siang lebih enak loh, dek."

Krik...krikk..garing sumpah!!

BUK!!

"Adaww." Geo menjerit saat handbag mahal adiknya mendarat mulus diwajah tampannya. Oh my God! Gak ada yang lukakan? Hidungnya gak jadi pesek, kan? Atau wajah tampannya berubah jadi mirip Tukul?
Ya dewa! Jika ini bukan adiknya, sudah ditengelemin nih di danau Toba, biar dimakan ikan piranha. Ehh, emang di danau Toba ada ikan piranha? Bodo amat lah, intinya Geo pengen nengelemin adiknya ini dirawa-rawa. Dasar adik jahanam!

"Rasain!" Ujar Clara dengan santainya berjalan melewati kakaknya yang sedang meringis memegang wajahnya. Siapa suruh nyebelin?!

"Adik terlatnat dikau."

"Bodo amat, kak. Bodo!"

***

"Jadi udah tau kan. Siapa sebenarnya dia?" Tanya mahasiswa tampan itu, pada lelaki berjas yang tengah kalut dimeja kerjanya.

"Udah," jawab Nathan seadaanya.

"Jadi, lo mau ngapain, kalau itu memang dia?"

"Gue gak tau," Nathan mengusap wajahnya frustasi.

"Lo tuh udah dewasa Nat. Bahkan lo lebih dewasa dari gue. Jadi lo pasti bisa memilih apa yang terbaik buat lo." Ujar Xavier beranjak dari tempat duduknya.

"Tapi gue bingung, X. Lo tau kan?"

"Iya gue tau. Tapi apa bagusnya sih tuh cewek? Kan, sekarang juga lo udah punya Clara, bro." Xavier menghampiri Nathan dan menepuk bahu sepupunya itu. Tak ada gerakan atau ucapan balasan dari Nathan membuat Xavier menghela nafas, dan langsung pergi dari ruang kerja mewah Nathan.

***
TBC

YEYYY
Pendek banget ya?
Gaje, pula! Yakan?!

Woke..

Thanks for reading❤

Cool-nya om Jhonathan❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cool-nya om Jhonathan❤

Lofe-lofe nya om Nathan😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lofe-lofe nya om Nathan😘

Lofe-lofe nya om Nathan😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang kangen babang Geo❤

Salam manis Al kekasihnya Ivan Martinez 😘

My Sweet Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang