Sudah seminggu setelah acara pernikahan Clara dan Nathan diadakan. Keduanya mulai memperbaiki sifat masing-masing. Nathan, pria itu berubah menjadi lelaki yang sangat romantis menurut Clara. Bayangkan, setiap pria itu pada pulang, dia tidak pernah lupa membelikan sebuket bunga mawar putih untuk istrinya.
Lelaki itu sekali bangun terlebih dahulu dari Clara, tapi dia tidak pernah beranjak dari tempat tidur nya, Nathan selalu mendekap tubuh Clara sambil terus memberi kecupan didahi istrinya sampai Clara terbangun oleh perbuatannya.
Sejak acara pernikahan mereka selesai diadakan, keduanya menetap di apartemen mewah milik Nathan. Nathan menolak ajakan tinggal dengan orang tuanya. Dia ingin hidupnya dan istrinya Mandiri.
"Nathan bangun! Kamu gak kekantor." Ujar Clara lembut, duduk disisi tempat tidur dengan menepuk-nepuk kecil pipi sang suami. Tapi Nathan tidak beranjak dari tidurnya, ia malah menarik tubuh istrinya hingga menyebabkan tubuh Clara terjerembab kedalam pelukannya.
Clara memekik. "Ya ampun, Nathan aku udah rapi pake seragam! Nanti kusut." Clara mendorong tubuh pria tampan itu, tapi sia-sia bahkan Nathan tidak bergeser sedikitpun.
Nathan semakin erat mendekap tubuh sang istri, merapatkan kepalanya dilekuk leher Clara sambil mengendus-endus harum tubuh istri kecilnya, Clara menggeram. Kita harus pake cara lebih keras Clara, pikir Clara.
"Oke, kalau kamu gak mau lepas, nanti malam aku gak kasih jatah." Ancaman Clara berhasil. Nathan langsung mendudukkan tubuhnya dengan mata melebar. Ancaman sangat mujarab.
"Jangan dong sayang, Gak kasian apa sama adik aku. Nanti dia kedinginan loh."
"Biarin."
"Buruan mandi, siap-siap kekantor. Aku udah buatin kamu sarapan dimeja makan, kita sarapan bareng." Clara beranjak dari tempatnya, saat dia berdiri. Ia merasa ada yang mencekal lengan, membuat Clara menoleh dan...
Cup
Nathan menempelkan bibirnya ke bibir mungil istri kesayangannya.
"Morning kiss sayang." Dengan jurus seribu bayangan Nathan cepat melesat menuju kamar mandi. Sebelum auman singa betina terdengar.
"NATHAN!!" Benar bukan, Nathan terkekeh dikamar mandi.
"jANGAN TERIAK-TERIAK SAYANG, KALAU KURANG NANTI AKU KASIH LEBIH KOK. BONUS GOYANGAN." teriak Nathan dari balik kamar mandi, lalu disusul dengan tawa gelinya. Membuat Clara mengeram.
"SUAMI MESUM!!"
"TAPI KAMU SUKA KAN?" wajah Clara marah padam, ia kalah telak. Clara memilih meninggalkan kamar dengan membanting keras pintu kamar. Membuat tawa geli Nathan makin membahana.
"KALAH TELAK SAYANG." teriak Nathan masih bisa didengar oleh Clara tapi dia sama sekali tidak mengidahkan ucapan suami menyebalkannya itu.
Clara malah bergumam kecil. "Suami siapa sih?! Nyebelin banget!"
***
Clara menata makan diatas meja makan dengan telaten, wajah nya terlihat serius mengamati apa saja yang kurang di atas meja makan itu. Hingga sebuah tangan yang memeluk perutnya mengagetkannya. Siapa lagi kalau bukan Nathan Nelson. Sebenarnya Clara juga merasa aneh dengan perubahan pria ini, dulu disaat sebelum menikah bibir lelaki itu tidak pernah berhenti mengucapakan kata-kata menyebalkan. Tapi setelah mereka resmi menikah bibir lelaki itu tidak pernah berhenti-hentinya mengeluarkan kata-kata manis. Lama-lama Clara rasa dia akan diabetes.
"Masak apa sayang?" Tanya nathan dengan bibir tak berhenti memberikan kecupan basah dileher istrinya.
Clara mendesah berat. "Nathan jangan goda aku."
"Kamu tergoda? Bagaimana dengan ini?" Tangan Nathan mulai bergerilya di buah dada sang istri.
"Nathan aku gak mau terlambat sekolah." Nathan terkekeh melihat wajah sayu istrinya, lalu menjauhkan tubuhnya.
"Oke, oke nanti malam oke. Kamu janji nanti." Clara tertawa geli. Nathan mengerutkan keningnya binggung. Istrinya ini kenapa?
"Kenapa sayang?"
"Aku lagi datang bulan."
"Usir dong bulan nya kalau datang." Ujar Nathan santai. Belum menyadari satu hal.
"Apaan sih Nathan? Aku itu lagi PMS sayang."
"WHAT?!!" Spontan Clara terbahak, melihat wajah kaget lelaki tampan itu. Adiknya kedinginan dong?
***
"Ingat jangan nakal-nakal disekolah. Jangan lupa kamu punya suami tampan!!" Ujar Nathan sambil mengecup dahi Clara lembut.
"Iya bawel. Aku masuk dulu oke." Nathan tersenyum lalu mencium bibir menggoda sang istri, hanya sekedar menempel tidak lebih.
"Hati-hati." Ujar Clara sambil keluar dari mobil mewah berwarna putih suaminya. Dia baru menyadari bahwa suami tampan nya ini lumayan kaya. Setiap hari gonta-ganti mobil seenak buang ih ingus saja.
Clara berjalan menuju kelasnya dilantai dua. Setelah sampai dikelasnya ia langsung duduk di kursi nya.
"Hay Cla." Sapa Alona dan Chaca, rumah keduanya memang dekat makannya mereka sering pulang dan pergi bersama.
"Hay."
"Cla gimana malam pertamanya?" Tanya Alona berbisik ditelinga Clara. Agar tidak ada yang mendengar.
"Apaan sih kalian? Gak jelas banget." Pipi gadis itu merona malu. Yang benar saja! Apa harus ia membeberkan itu juga? Meski pun tidak pernah ada rahasia antara Mereka. Tapi itu sungguh memalukan bukan? Rahasia perusaan cuy.
"Emang kalau malam pertama ngapain sih?" Tanya Chaca dengan wajah bingung nya sambil menggaruk telinga.
Alona dan Clara memutar mata. Kapan Chaca pinter?
"Chaca gak boleh tau."
"Kok gak boleh?"
"Karena Chaca masih kecil, belum cukup usia."
"Lah, bukannya kita seumuran ya Ra?" Chaca bertanya pada Clara. Clara mengerutkan alisnya lalu mengangguk.
"Kita juga seumuran loh Al! Masa lupa sih?" Sambung Chaca lagi.
"Iya, iya kita memang seumuran."
"Lah, tadi kita ngebahas apasih? Kok tiba-tiba keumur." Chaca bingung menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.
"NGEBAHAS, KENAPA MIMI PERI GAK BISA CANTIK?" Teriak Alona kesal. Lemot banget jadi orang, heran.
"Lah, kita dari tadi ngebas Mimi peri ya?" Ingetin, besok kalau Clara mau cerita bareng Chaca jangan lupa bawa panci, baut getok itu kepala Chaca biar gak lemot. Ngeselin banget!!
"Cla,"
"Hmm,"
"Untung kita cuman punya satu temen model beginian. Coba bayangin kalau punya sepuluh?"
"Gue struk duluan Al."
***
TBC
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 😋
Typo bertebaran
Jangan lupa follow Ig
Alikahrmlia_
Jhonathan.nelson
Clara.jhonson01Follo kuy biar tau apa aja unek-unek ku tentang ceritaku atau tentang yang lain
Salam manis Al kekasihnya Oh Sehun😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband
RomanceDi JODOHKAN. Ya di Jodohkan. Satu kata itu yang paling tidak pernah kita harapkan keluar dari mulut orang tua kita, benarkan? Apalagi dijodohkan dengan orang yang tidak pernah kalian kenal. Itu sangat menjengkelkan. Itulah yang terjadi pada Seorang...