38

391K 9.9K 232
                                    

Nathan mengerjapkan matanya saat merasakan elusan lembut pada puncak kepalanya. Lelaki itu berusaha melawan kantuk yang menderanya akibat terlalu lama bergadang menunggu istri tercintanya yang tak kunjung pulang. Matanya langsung menyorot objek berperut gentong dihadapannya. Kantuknya spontan menghilang, berganti dengar gemuruh bahagia dihatinya saat melihat istri yang dua hari lamanya menghilang kini tepat dihadapannya.

"Annyeong, " Sapa Clara dengan melambaikan tangannya dan menambahkan senyuman maut yang ia punya.

Nathan tidak mengidahkan bahasa planet yang di ucapkan istrinya itu, fokusnya kini tertuju pada Senyuman itu, senyuman yang selalu Nathan rindukan setiap detiknya, hingga tak terasa setitik kristal bening mengalir dari bola mata kelamnya. Melihat lelakinya menangis membuat Clara tak kuasa menahan matanya agar tidak berembun karenanya. 

Dengan perasaan rindu menggebu Nathan langsung menarik tubuh Clara hingga jatuh dalam dekapan hangat pria berpenampilan urakan itu. Agak sedikit sulit sebenarnya akibat perut membuncit istrinya. Tapi Nathan mengabaikannya, rindunya lebih dari segalanya untuk sekarang.

"Kamu kemana, Sweet heart? Kamu tau. Aku hampir gila karena kehilangan kamu!" Ucap Nathan sambil sesekali mamberi kecupan penuh rindu pada puncak kepala sang Clara.

"Lebay." gumam Clara disela-sela kekehan dan isakannya.

Mungkin jika keadaan normal Nathan pasti akan langsung mendorong tubuh istrinya ini hingga terjengkang karena sedikit merasa, ehmm. Jijik.. Bayangkan! Dengan tak berdosanya istrinya menyeka buliran air yang keluar dari lubang hidungnya ke kemeja yang ia kenakan. Untung istri! Kalo bukan, sudah dia buang ke Zimbabwe!

***

"Jadi, selama aku gak ada kamu ngapain aja dirumah?" Tanya Clara sambil menuangkan teh kedalam teko berwarna putih tulang untuk suami tercintanya.

"Gak ada. Kerjaanku cuma marahin, X. ngatur-ngatur, X." Clara meringis memdengar betapa menderitanya teman suaminya itu. Pasti pemuda tampan itu sedang depresi sekarang dirumah karena dikerjai habis-habisan oleh suaminya.

"Kasian dong anak orang."

"Biarin, salah siapa dia nyebelin." jawab Nathan tak acuh dengan santai menyesap teh hangat yang baru saja dihidangkan oleh Clara.

"Jangan gitu. Entar kamu kualat, baru tau rasa." peringat Clara mendudukan bokongnya tepat disamping tempat duduk Nathan.

"Ngerjain orang kaya dia malah dapat pahala." Clara mengerutkan dahinya bingung.

Ya kali, ngerjain orang dapat pahala! Ngawur!






***







Nathan berlari tergesa-gesa melewati lorong rumah sakit tak diperdulikannya lagi bagaimana bentuk pakaian yang ia kena kan sekarang. Yang ia perdulikan sekarang adalah bagaimana keadaaan istrinya sekarang didalam ruangan itu.

"Pak Nathan?" tanya seseorang dengan pakaian hijau yang membungkus seluruh tubuhnya.

"Ya, saya."

"Anda di panggil masuk oleh buk Clara." dengan detak jantung yang menggila Nathan langsung berlari masuk kedalam ruangan itu.

Sekarang dengan tubuh yang sudah seluruhnya terbungkus pakaian steril yang serupa dengan yang lain, Nathan mendekati tubuh sang istri. Ia dapat melihat istri cantiknya tengah berjuang sekarang. Wajah yang biasanya merona kini tak berwarna, pucat. Di dahi istrinya terus mengalir bulir demi bulir keringat disana. Istrinya terus mengerang menahan sakitnya perjuangan untuk menjadi seorang ibu yang utuh.

"N-n-athan." panggil Clara saat melihat kehadiran sosok suami tercintanya.

"Ya, sayang." Jawab Nathan, jari-jari besarnya sibuk menghapus buliran keringat di dahi wanita cantik itu.

"S-sa-sakit." Clara mengerang karena sakit yang ia rasakan.

"Sebentar ya, sayang. Sabar. Demi anak kita, kamu harus kuat." Nathan berusaha menguatkan Clara. Dengan sabar ia menggenggam sebelah tangan halus Clara lalu mencium lembut tangan itu.

"Sabar ya, bu. Ini udah pembukaan sembilan. Tinggal menunggu satu pembukaan lagi." ujar dokter yang tengah menangani kelahirannya.

"Nathan, aku g-gak k-ku-kuat."

"Sayang, cla. Kamu harus kuat, sayang."

***
TBC

Sorry typo bertebaran!

Dan maaf buat ke gaje-an di part ini. Aku bingung mau nulis apa sumpah. Ini tuh aku lagi nulis apa loh ya.

Aku tau ini pasti bakalan gak nge-feel sama sekali. Maaf banget buat kalian kecewa di part ini. Al itu lagi drop banget. Belom selesai-selesai lagi ujiannya. Jadi maaf ya. Sekali lagi al minta maaf.

Jangan lupa liat-liat lapak sebelah ya

Jangan lupa liat-liat lapak sebelah ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Sweet Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang