Flashback on.
Gadis berseragam putih dilapisi blazer berwarna hitam dan rok limit hitam itu terus mengetuk-ngetukan kedua kakinya yang dibalut sepatu berwarna hitam pada lantai marmer dingin di bawahnya.
Gadis itu berdecak sebal, sesekali menatap jam tangan berwarna pink di pergelangan tangannya. Pria itu terlambat! Geramnya dalam hati.
"Sorry, I am late, honey." ujar lelaki itu lalu mengecup lembut kening sang gadis.
Gadis itu mendengus, berusaha menjauhkan bagian tubuhnya dari lelaki itu. "Apaan sih, kak. Udah telat masih sempat cium-cium aku. Sana-sana, aku gak mau deket-deket kakak. Kesel tau gak." Clara berujar dengan bibir mengerucut yang terlihat menggemaskan dimata Daniel.
Daniel terkekeh mendengar rajukan 'gadisnya' itu. "Duhh, kesayangan kakak ngambek gitu ceritanya."
"Dihh, jangan lebay deh, kakak. Udah, sana-sana. Cla, mau pulang sendiri aja. Kesel sama orang ingkar janji. " ucap Clara penekanan lalu berusaha bangkit dari tempat duduknya.
"Hay, kok ngambek, sih. Tadi aku ada rapat OSIS dulu, sayang." Daniel menarik lembut pergelangan tangan Clara.
Clara menepis tangan lelaki itu, lalu memanyunkan bibirnya kedepan sambil melipat tangan dada. "Oh! Jadi rapat lebih penting dari pada aku yang nunggu kamu selama setengah jam disini!"
Daniel menggelang gelagapan seraya menarik gadis berambut panjang itu dalam dekapannya. "Gak, sayang. Gak ada yang lebih penting dari pada kamu," Daniel mengelus rambut lambut.
Pipi Clara spontan merah merona dalam dekapan lelaki jangkung itu, dia mendongak menatap wajah lelaki tampan yang saat ini menjadi pacarnya itu.
"Besok-besok, kalau ada rapat dadakan, seenggaknya kabarin aku dulu, ya. Jadi aku gak mati bosen disini, kak." bibir Daniel langsung menyunggingkan senyum mendengar ucapan gadisnya itu. Dengan cepat dia menganggukan kepalanya lalu mengecup kilat dahi pacarnya itu.
"Iya! Sayang. Aku janji." Clara tersenyum singkat lalu berusaha melepaskan lilitan tangan Daniel dari tubuhnya dengan pelan.
"Oke, udah selesai adegan peluk-pelukannya. Sekarang, ayo pulang! Aku udah laper berat." Clara tersenyum polos sambil mengelus-ngelus perutnya yang rata.
Daniel terkekeh pelan saat melihat tingkah menggemaskan Clara lalu menarik tangan gadis itu dan menautkan jari-jari mereka.
Keduanya terlihat seperti pasangan serasi. Yang satu dengan wajah polos menggemaskannya dan yang satu dengan senyuman ramah serta wajah tampannya. Dengan diselingi cerita-cerita konyol atau menggemaskan yang keluar dari bibir munggil gadis itu dan lelakinya hanya tersenyum sambil menyimak penjelaskan gadis itu. Sesekali lelaki itu akan menanggapi cerita yang keluar dari bibir munggil gadisnya itu dengan tenang yang langsung di balas kecewetan beruntun dari gadis itu.
"Ada PR, gak?" Tanya Daniel sambil menekan tombol kunci otomatis pada mobil sport hitamnya.
Clara mengeleng ragu, sebenarnya dia tidak terlalu ingat. Ada gak ya? Tanyanya dalam hari.
Matanya langsung melebar saat mengingat bahwa dia memiliki pekerjaan rumah tentang Statistik dan meninggalkan buku PR-nya di laci mejanya.
Clara menepuk pelan dahinya lalu meringis. "Ya ampun, kak. Aku lupa kalau ada PR. Bukunya ketinggalan dilaci lagi. Bentar, deh. Aku abil, ya."
"Jangan. Kamu, tunggu di mobil aja. Aku aja yang ambil."
"Gak usah, kak. Biar aku aja." Tolak Clara.
Daniel menggeleng. "Gak. Biar aku aja. Lagian pasti di dalam udah sepi. Emang kamu berani?" Tanya Daniel, dia tau bahwa gadisnya ini sangat penakut.
Clara bergidik membayangkan sekolah yang sudah sepi disore hari. Entar kalau ada penghuni bangku kosongnya gimana.
"Gak! Gak! Ya udah, kakak aja. Cepetan aku tunggu dalam mobil aja, ya." Clara berseru keras.
Daniel terkekeh melihat wajah ketakutan Clara. Benar bukan, gadisnya ini sangat penakut.
"Oke, kamu tunggu di mobil ya, sayang. Di hidupin aja mobilnya biar Ac-nya nyala. Biar kamu gak gerah."
Saat Clara akan membuka pintu mobil Daniel. Matanya tak sengaja melihat mobil yang melaju kencang menuju sekolah. Mobil itu terus melaju tanpa memikirkan barang-barang yang hancur disekitarnya. Matanya membulat saat mobil itu melaju dengan sangat cepat menuju seseorang dihadannya.
BRAKK!!!
"KAK DANIEL!!"
Flashback of.
***
Aku nulisnya sambil miring-miring jadi tulisannya miring wikwikwik
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband
RomanceDi JODOHKAN. Ya di Jodohkan. Satu kata itu yang paling tidak pernah kita harapkan keluar dari mulut orang tua kita, benarkan? Apalagi dijodohkan dengan orang yang tidak pernah kalian kenal. Itu sangat menjengkelkan. Itulah yang terjadi pada Seorang...