"Nathan," Nathan berbugam mendengar suara Clara yang berada dibawah dekapannya.
"Jangan terlalu dekat dengan anak pelayan itu ya." Kegiatan mengelus surai kepirangan Clara berhenti. Lalu Nathan menatap wajah istrinya yang ada dibawahnya.
"Kenapa sayang?"
"Gak tau kenapa? Tapi aku gak suka aja sama dia."
"Kita gak boleh menilai orang sayang." Ujar Nathan memperingati.
"Iss, gak gitu. Cuman aku minta, sedikit aja kamu jaga jarak sama dia. Aku gak mau liat kamu terlalu akrab sama dia. Janji ya." Tidak ada sahut yang keluar dari bibir Nathan. Membuat Clara melepas dekapan lelaki itu dengan kasar lalu menegakan tubuh nya ingin segera beranjak dari ranjang.
"Sayang, mau kemana?" Nathan panik.
"Kamu gak mau janji sama aku, aku mau pergi aja."
"Oke, oke. Aku janji, sekarang kita tidur ya." Ucap Nathan memeluk sangat erat tubuh mungil itu.
"Janji, ya?"
Nathan menanggukan kepalanya. "Janji." Mengecup dahi sang istri lembut.
Ucapan Nathan membuat Clara tersenyum, tapi dia masih ragu. Entah kenapa?
***
Kedua pasang suami istri itu tengah berjalan menuruni tangga menuju ruang makan. Keduanya terlihat sangat serasi dengan bergandengan tangan.
Nathan, lelaki itu sudah rapi dengan jas hitam dan celana bahan senada. Jangan lewatkan jam tangan rolex yang melekat dipergelangan tangannya, yang membuat dirinya terlihat semakin tampan.
Sedangkan, Clara. Wanita itu sangat manis dengan menggunakan dress selutut kotak-kotak biru, putih tanpa lengan dengan rambut lurusnya yang digerai. Yang membuat dia terlihat lebih manis.
Keduanya tengah siap menuju kantor. Pasti bingung kenapa Clara ikut? Nathan juga sebenarnya bingung, tadi pagi saat bangun tidur istri mungilnya itu merengek ingin ikut kekantor. Nathan sempat melarang dengan alasan, nanti Clara akan bosan karena dia akan mengadakan meeting yang tak sebentar. Tapi istrinya itu malah nagis tak henti. Terpaksa lah Nathan mengajak dengan bilang kalau bosan jangan menyalahkannya.
Akhir-akhir ini Nathan selalu dibuat pusing oleh sifat sang istri. Pernah suatu malam, Nathan yang biasa tidur tidak mengenakan baju tapi malam itu udara sangat dingin terpaksa Nathan tidur mengenakan baju. Saat itu lah Clara nangis terisak. katanya dia ingin Nathan memeluknya saat tidur tidak memakai baju. Hanya karena itu?! Dan tadi pagi saat Nathan tidak memakai pakaian yang Clara suka, wanita itu langsung menangis terisak kencang, tak mau berjumpa lagi dengan Nathan katanya. Keterlaluan!
Keduanya kini tengah duduk bersama dimeja makan. Clara ingin terus menempel dengan Nathan, bahkan saat makan beginipun Nathan tidak diberi jarak untuk mengambil nasi. Katanya Clara ingin menyuapinya. Aneh sekali.
"Nathan, kamu mau apa?" Tanya Clara sambil memindahkan nasi kepiring. Nathan menatap cengo istrinya. Ini benar istrinya? Tumben sekali, biasanya kalau Nathan ingin minta ambilkan makan istrinya langsung mendengus lalu berkata. 'manja banget.'
"Hai, kok bengong. Aku lagi nanya loh, sayang." Nathan langsung mengerjap.
"Aku buatin roti ya?" Tanya Clara lagi. Nathan menggangguk.
"Selai coklat aja ya." Ucap Clara dengan senyum yang manis terpatri pada wajah cantiknya.
"Tuan, ini kopinya." Ujar seseorang yang datang disamping Nathan.
Lila, ia langsung menaruh kopi itu disebelah Nathan dengan jarak ya Sangat dekat dengan Nathan. Hal itu tak luput dari pandangan Clara, Clara langsung mengeluarkan wajah sinisnya.
"Caper banget sih!" Gumam Clara.
"Kenapa sayang?" Tanya Nathan karena baru mendengar Clara bergumam tidak jelas.
"Makan diluar aja yuk, aku lagi pengen bubur ayam." Clara menarik tangan Nathan membuat sebelah tangan Nathan yang lain tidak sengaja menyenggol kopi disampingnya.
"Argh,," Nathan berdiri dari tempat duduknya membuat Clara juga mengikuti reflek sang suami.
"Yah, kotor," Nathan berusaha menghilangkan jejak bekas kopi dijasnya.
Lila langsung bergerak mendekati tuannya membantu mengelap noda dijas yang dipakai Nathan dengan cara menempel telapak tangannya di jas itu, seperti gerakan mengelus. Perbuatan Lila itu membuat Clara membulatkan matanya. Berani sekali dia!
"Eh, jangan dekat-dekat dengan suami saya." Clara mendorong Lila hingga gadis itu hampir terjengkang.
"CLARA," bentakan Nathan membuat Clara sedikit tersentak. Barusan Nathan membentaknya? Hanya karena pelayan licik ini?
Clara menggelengkan kepalanys tidak percaya dengan kelakuan Nathan.
"Ka-amu, be-entak a-aaku?" Tanya Clara dengan suara bergetar sambil melangkah mundur. Hal itu membuat Nathan melangkah maju menghampiri istrinya sambil menggeleng kepala cemas.
"Gak, sayang. Aku gak sengaja." Nathan langsung memeluk tubuh Clara, tapi Clara terus meronta, mendorong tubuh tegap Nathan.
"Aku reflek sayang, Kenapa coba kau tadi dorong dia. Dia hampir jatuh tadi."
"Cuma karena aku dorong dia kamu bentak aku?" Suara dari bibir mungil itu membuat Nathan menyesali perbuatannya.
"Maaf sayang aku gak sengaja, maaf." Nathan mengencangkan pelukannya, dengan sekuat tenaga Clara mendorong Nathan hingga tubuh lelaki itu terhuyung menabrak meja makan.
"Kamu tau?! Bahkan mama, papa, kakak aku aja. Mereka gak pernah bentak aku!! Sedangkan kamu?! Hanya karena wanita ini, kamu bentak aku?!!" Ucap Clara berapi-api.
"Urusin aja pembantu kesayangan kau ini. Jangan pernah deketin aku lagi!" Ucapan terakhir Clara lalu berlalu meninggalkan Nathan yang masih terduduk dilantai sambil memegangi pinggang nya yang terhantuk kuat oleh meja.
Melihat Clara pergi, Nathan langsung bangun dengan langkah tertatih mencoba mengejar sang istri.
"Tuan, jangan jalan dulu. Pasti pinggang nya sakit banget." Ujar Lila sambil memegang lengan Nathan. Nathan langsung menepis tangan gadis itu berlalu begitu saja.
Setelah melihat adegan itu gadis itu langsung tepuk tangan kecil lalu bergumam. "Itu baru romantis." Dengan suara yang terdengar sinis. Tak ketinggalan seringai meteran kan bak psicopat patri dari wajah sok polosnya itu.
***
TBC
Aku rasa gare banget😪
🌟 VOTE DAN KOMEN 🌟
Salam manis Al kekasihnya Ivan Martinez 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband
RomanceDi JODOHKAN. Ya di Jodohkan. Satu kata itu yang paling tidak pernah kita harapkan keluar dari mulut orang tua kita, benarkan? Apalagi dijodohkan dengan orang yang tidak pernah kalian kenal. Itu sangat menjengkelkan. Itulah yang terjadi pada Seorang...