Caroline clarinzy gadis cantik yang terlahir dari keluarga kaya. Semua kebutuhan nya pun selalu dituruti. Tak ayal semua itu membuat sifatnya manja meski semua itu di dukung dengan sifat penyayang dan otak yang cerdas. Namun sifat loyal khas anak orang kaya juga melekat erat di dirinya.Keluarga Clarinzy memang sedang di atas puncak kejayaan nya sekarang, namun semakin tinggi pohon menjulang maka semakin deras juga angin bertiup.
Banyak orang yang iri bahkan tak segan ingin menghancurkan mereka. Namun Kenzo Clarinzy sebagai kepala keluarga klan Clarinzy selalu dapat mengatasinya.
Sehingga kelurganya pun merasa aman dibawah pengawasan Kenzo.
Pagi ini Caroline pun bersiap untuk berangkat kuliah. Bergegas dia melangkah ke meja makan untuk menyapa sang Ibu yang terlihat sibuk melayani sang Ayah tercinta.
"Morning Mom, Dad.." serunya sambil mengecup pipi Clara, Ibunya. Kemudian melakukan hal yang sama pada Kenzo, sang Ayah yang menyempatkan sebelah tangannya untuk mengacak ubun ubun Caroline.
"Morning princess.." sahut Clara juga sambil mengusap rambut Caroline dan mengambilkan putrinya itu beberapa potong roti untuk sarapan. Namun sang gadis manis hanya mencomot roti tersebut sambil berdiri membuat sang ibu hanya bisa geleng geleng kepala, kebiasaan. Putrinya itu pasti kesiangan lagi.
"Sorry Mom, Dad.. Aku berangkat dulu ya, udah telat nih.." pamit Caroline meringis sambil menggigit rotinya dan langsung berlari ke halaman rumahnya yang begitu luas.
"Hati hati dear..." Seru Clara penuh perhatian melihat anaknya berlari dengan memakai hihgheels yang tinggi nya hampir 10cm. "Anak mu itu benar benar, selalu kesiangan. Sampai sampai untuk sarapan pun tidak sempat..!" Gerutu nya lagi pada sang suami yang hanya bisa tersenyum jemawa.
" Biarlah. itu proses, Sayang. Kita pun sewaktu muda dulu bukankah juga seperti itu. Sering telat sekolah dan berujung di hukum, tapi lihatlah.. setelah dewasa semua nya berubah kan.."
Clara semakin menggerutu mendengar ucapan suaminya. Justru karena masa muda mereka yang serampangan lah membuatnya tidak ingin Caroline mengikuti jejak mereka.
Sedangkan Caroline kini telah menaiki mobil Lamborghini kesayangannya dan segera tancap gas keluar dari gerbang, melajukan kendaraan tersebut dengan kecepatan sedang namun bukan menuju arah kampusnya melainkan berbelok menuju sebuah pusat perbelanjaan, yang ternyata disana sudah ada 3 orang temannya yang sudah menunggu.
Setelah memarkir mobilnya, Caroline segera menghampiri temannya yang sepertinya sudah menunggu lama.
"Hai, Sorry telat. Aku bangun kesiangan.." gadis itu menyengir sambil meletakan tas selempangnya di atas meja dan mengambil tempat duduk di antara teman temannya.
"Ahh kamu mah tiap hari siangan mulu.." gerutu seorang gadis yang bernama Viola.
"No prob, sweetheart. Aku bisa nunggu kamu sampai kapanpun kok.." sahut seorang pria tampan menggombal yang segera merangkul Caroline begitu gadis itu duduk di sebelah nya.
"Thanks, you're really my best friend, Will.." Carol balas memeluk pinggang William. Satu satunya lelaki dalam pertemanan mereka.
"Mulai lagi.." mencebik jijik, Jeane memasang wajah cemberut. Dan Caroline lagi lagi hanya menyengir kuda mendengar ocehan teman-teman nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVELY TARZAN
RomanceFollow dulu sebelum baca.. 17+ Bagaimana perasaan kalian jadi Caroline, jika sedang tersesat di hutan dan keesokan hari nya tiba tiba saja terbangun dalam pelukan seorang lelaki tampan yang hanya memakai kolor kulit macan.