18. Memmory of Zack

3K 132 6
                                    

Di apartemen Caroline.

Carol dan Zack tengah bersantai sambil nonton film bersama. Tak lupa beberapa cemilan disiapkan untuk menemani Mereka. Caroline memilih menonton film dengan genre action atau warrior,karena dia tidak ingin mencemari otak Polos Zack dengan drama romantis.

"Zack.." panggil Caroline dengan lembut, namun mulut penuh dengan cemilan.

"Hmm.." sahut Zack datar. Matanya bahkan tak benar benar fokus menonton tv melainkan ke wajah imut Caroline. Baginya tak ada yang lebih menarik daripada gadis di sampingnya.

Caroline terdiam untuk beberapa detik lama nya.
"Apa kau pernah merasa merindukan seseorang..?" tanya gadis itu kali ini dia menatap wajah tampan Zack dengan lekat.

"Pernah.." Zack mengelus rambut lebat bergelombang milik Caroline.

"Siapa..?" tanya Caroline penasaran.

"Kau." jawab Zack mantap.

Wajah Caroline seketika merona mendengar jawaban singkat Zack yang begitu spontan. Gadis itu pun menyandarkan kepalanya di pangkuan Zack untuk mengurangi kegugupannya sambil mengambil sebuah majalah untuk menutupi wajahnya. Hal itu membuat bibir Zack berkedut samar membentuk sebuah senyuman tipis.

"Aku juga sering sekali merasa merindukanmu Zack." kata Caroline malu malu. Gadis itu segera menutupi wajahnya kembali dengan majalah karena tak sanggup menatap mata Zack yang berada tepat diatasnya.

Zack pun tersenyum senang. Binar kegembiraan terlihat jelas di mata biru laut nya yang indah. Tanpa bisa di tahan, Zack segera menunduk dan mendekati wajah Caroline yang telah di jauhkannya dari majalah yang dibacanya tadi.

Dan karena gerakan itu, bibir kedua nya pun bertemu dengan lembut. Kali ini Zack lah yang memulai nya dan rasa itu sungguh berbeda dibanding ciuman mereka sebelum nya. Gerakan bibir Zack terasa begitu halus dan samar namun sangat mendebarkan. Caroline yang terlena menutup mata nya erat lalu mengalungkan kedua tangannya di leher Zack sembari menekan ciuman mereka lebih dalam.

Zack mengerang lirih, terlebih ketika Caroline menggigit pelan bibirnya dan memaksa lidah nya masuk ke dalam mulut Zack. Lelaki itu pun merasa menggila akan sensasi yang menyengat tubuhnya dan berpusat pada selangkangan yang tiba tiba saja mengeras. Caroline tersenyum dalam ciuman mereka dan menjauhkan wajahnya ketika merasa Zack hampir di ambang batas. Zack itu pria primitif yang lama tinggal di hutan, Caroline takut lelaki itu akan menyerangnya seperti binatang ketika hasrat sedang menggelora.

Caroline kembali menutupi wajah merahnya dengan majalah setelah mereka memutuskan melepaskan pelukan. Zack yang berusaha menenangkan diri sambil menarik nafas dalam-dalam pun seketika terkekeh melihat kelakuan Caroline yang lagi lagi terlihat malu malu. Caroline memukul lengan Zack karena merasa di ejek oleh lelaki itu.

"Zack.."

"Hmm.."

"Bisa kau ceritakan tentang masa kecilmu..? entah kenapa tiba tiba aku jadi penasaran." kata Caroline dengan lembut dan hati hati. Takut kalau Zack tersinggung atau malah tak ingin menceritakannya.

"Apa yang membuatmu penasaran Carol.. Masa kecilku tidaklah menarik." Zack mendesah sedih, mata indahnya pun mulai meredup mengingat masa sulit ketika dia baru terbangun dan menyadari bahwa dirinya tengah berada di dalam hutan belantara.

"Ceritakan lah Zack. Setelah kau menceritakan nya, mungkin kau akan merasa lega karena selama ini mungkin kau tidak mempunyai teman bicara yang bisa mendengar semua keluh kesahmu." kata Caroline dengan mengelus rahang kasar Zack yang ditumbuhi bulu-bulu halus.

Zack menghela nafas berat, dia tak tega menolak kemauan Caroline. Walaupun sebenarnya dia tak ingin mengingat masa kecilnya. Karena sering kali itu akan membuatnya sakit kepala. Namun demi membuat Caroline senang, dia tentu akan menuruti apa pun kemauan gadis itu. Dan dengan di awali tarikan nafas berat nan panjang, Zack pun mulai membuka suara nya.

MY LOVELY TARZANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang