Keadaan Zack dan William kini sudah mulai membaik. Hari ini mereka sudah diperbolehkan kembali kerumah kediaman Zackline. Wilona tak henti-hentinya mengucapkan kata syukur dalam hatinya, karena sebentar lagi keluarga nya akan kembali utuh.
Caroline membantu Wilona membereskan barang-barang milik William dan Zack untuk di bawa pulang dari rumah sakit. Gadis itu tentu sangat bersemangat membayangkan betapa senangnya Zack berkumpul bersama keluarga nya lagi.
"Carol.." panggil Wilona dengan lembut.
"Ya, Tante.." jawab Caroline menatap Wilona yang sedang tersenyum hangat sambil memegangi jemarinya.
"Terima kasih, sayang. Sudah memberikan kebahagiaan pada kami. Kamu sudah menjaga Willson selama ini. Dan bahkan ikut membantu kami dalam menghadapi masalah kemarin.." kata Wilona tersenyum tulus sambil melirik kearah kedua anaknya yang sudah terlihat tampan dengan pakaian kasual masing-masing.
Caroline tersenyum melihat kakak beradik yang begitu serasi dalam berpakaian. Terlihat dari kompaknya mereka memakai kaos santai bewarna hitam yang di lapisi dengan jaket kulit serta celana Jeans bewarna biru pudar. Mungkin William lah yang memilihkan pakaian untuk Zack. Mengingat selama ini style pakaian Zack selalu mengikuti selera Caroline. Yakni kaos ketat pas badan yang selalu menonjolkan otot otot lengan Zack yang sangat di sukai nya.
"Jangan berterima kasih padaku Tante. Aku melakukan semuanya dengan tulus. Karena aku menyayangi mereka.." kata Caroline membalas genggaman tangan Wilona.
Willona mengelus rambut Caroline dengan sayang. Tidak salah kan jika dia berharap gadis cantik dan baik ini menjadi menantu nya.
"Kau begitu baik dan lembut, wajar jika kedua anak Tante mencintaimu.." goda Wilona membuat Caroline tersenyum malu-malu. Tapi kemudian dia melirik ke arah William yang sedang asyik bermain ponsel.
"Jangan salah Tante, anak bungsu Tante udah move on. Dan sekarang lagi kasmaran pula.." sindir Caroline mengeraskan suaranya sengaja agar William mendengar nya. Yang disindir pun hanya nyengir lebar menampilkan senyum lepasnya karena kini dia merasa semua beban yang ada di dadanya telah terangkat.
Sementara Zack tertawa sambil menghampiri Caroline dan ibunya lalu merangkul bahu Caroline dengan mesra.
"Itu benar Ma, karena aku dan Carol sudah bersama bahkan sebelum ingatanku kembali.." jawab Zack membuat Wilona membulat kan matanya tak percaya. Dia pikir kedua putranya hanya menyukai Caroline secara sepihak dan Caroline belum menentukan dengan siapa dia akan bersama. Tapi ternyata..
Pantas saja selama beberapa hari ini dia selalu melihat gelagat canggung antara sikap Caroline dan Zack jika di antara mereka sedang ada Wilona.
Caroline hanya memukul pelan bahu Zack karena merasa malu akan perkataan lelaki itu.
"Astaga, jadi kecurigaan Mama selama ini benar. Kalian.. oh My God..! kenapa baru bilang sekarang.." pekik Wilona histeris yang langsung membuat William berdecak sebal.
"Mama saja yang tidak peka.." dengus William sambil berjalan kearah pintu dan kembali ke dalam dengan menggandeng bahu seorang gadis yang wajahnya sedang memerah malu.
"William..!" geram Wilona lagi tak percaya akan kelakuan kedua anaknya yang benar-benar mirip. Lebih tepatnya mirip sang ayah sewaktu muda.
Willson dan William pun hanya tertawa dan mendeklarasikan hubungan mereka masing-masing pada sang ibu yang kini benar benar shock akan kelakuan kedua putranya yang tiba tiba.
"Mama tidak mau tau..! Kalian harus segera bertunangan secepatnya. BERSAMAAN..!" tegas Wilona tanpa bisa di bantah lagi.
Keempat anak muda itu hanya bisa menghembuskan nafas pasrah. Namun tentu saja senyum cerah dari wajah rupawan mereka tak bisa di sembunyikan. Mau bagaimana lagi mereka memang sudah terlanjur saling mencintai dan tidak ingin dipisahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVELY TARZAN
RomanceFollow dulu sebelum baca.. 17+ Bagaimana perasaan kalian jadi Caroline, jika sedang tersesat di hutan dan keesokan hari nya tiba tiba saja terbangun dalam pelukan seorang lelaki tampan yang hanya memakai kolor kulit macan.