Caroline menelpon sopir keluarga nya untuk menjemput nya dan Zack di toko kue di kawasan Mall terkenal di kota itu. Zack terus memeluk Caroline untuk menenangkan gadis tersebut. Seperti rencana awal, mereka akan kerumah orangtua Caroline. Gadis itu tentu tak bisa membatalkannya meski juga tak akan memberitahu kejadian tadi pada siapapun. Cikup dirinya dan Zack yang tau.
Tak lama kemudian mereka pun tiba di depan kediaman keluarga Clarinzy. Caroline menggenggam erat tangan Zack, entahlah gadis itu hanya merasa sangat nyaman dan aman serta terlindungi. Meski gadis itu tau sikap nya itu pasti akan menimbulkan banyak pertanyaan oleh kedua orang tua nya.
Saat baru mencapai ambang pintu, Clara sudah terlihat dan menyambut kedatangan putri kesayangannya dengan berlebihan. Dia mencium dan memeluk Caroline seperti gadis itu baru saja menemuinya setelah bertahun-tahun. Maklum saja, semenjak terpisah karena kecelakaan itu, Clara memang selalu khawatir berlebihan pada sang putri.
"Ya ampun sayang, kenapa mukamu pucat. Kau pasti kurang gizi karena tidak teratur makan kan.." kata Clara dengan panik menangkap kedua pipi Caroline dengan mata memicing.
Dan Caroline pun segera menampik semua kecurigaan Clara atau ibu nya itu akan melarang nya untuk tinggal sendirian lagi.
"Tidak apa mom, aku hanya lelah karena kebanyakan tugas. Apalagi hari ini sangat panas dan jadwalku padat sampai-sampai riasanku luntur dan wajahku memucat.." Caroline berusaha tertawa untuk menutupi kebohongannya.Clara pun percaya pada putrinya dan menoleh pada sosok tampan disamping Caroline. dan tiba-tiba clara memekik histeris dengan mata melotot.
"Astaga, kenapa kau mirip sekali dengan William..!" Clara mendekati Zack dan matanya menelusuri tubuh Zack dari atas hingga bawah, membuat Zack tak enak hati dan sedikit risih. Dia bingung kenapa ibu Caroline mengatakan dirinya mirip William yang menurutnya sangat menyebalkan itu.
"Bukan cuma mirip William, kau juga seperti Erick versi muda.." gumam Clara lagi. Kemudian dia menatap Caroline curiga.
"Siapa dia sayang.." tanya Clara lembut namun matanya penuh selidik dan penasaran akan pemuda yang di bawa Caroline.
"Dia Zack, yang menyelamatkanku saat di hutan Mom.." jawab Carol jujur. "Dan sekarang dia telah menjadi bodyguard pribadi ku.."
Clara pun manggut-manggut. "Yasudah ayo masuk dulu.." Clara mengisyaratkan agar kedua anak muda tersebut untuk masuk agar bisa ngobrol lebih dalam. Terlebih lagi dia penasaran dengan Zack yang rupa nya sangat Mirip dengan sahabatnya, yaitu Frederick Zackline atau ayahnya William.
***
Hari ini Caroline mendaftarkan Zack ke biro kursus untuk mengemudi, agar suatu hari Zack bisa menyetir menggantikan dirinya. Caroline tidak suka memakai jasa sopir. Jika ada Zack, kenapa tidak sekalian saja menjadikan lelaki itu multifungsi agar lebih praktis dan pasti nya dia akan lebih memiliki banyak privasi dengan lelaki tampan tersebut.
"Carol.. Aku tak yakin aku bisa mengendalikan besi besar itu.." kata Zack polos sambil menunjuk sebuah mobil yang sebentar lagi akan dikemudikannya.
"Berusahalah Zack, aku yakin kau bisa. Aku janji, aku akan memberikanmu hadiah bila kau berhasil.."bujuk Caroline dengan riang. Zack suka sekali dengan senyum ceria Caroline itu, dan dia pun tidak mau mengecewakan gadis itu hingga Zack pun mengiyakan saja keinginan Caroline.
"Baiklah.. janji kan.." Zack mengulurkan jari kelingking nya membuat caroline tertawa lucu.
"Kau tau hal beginian juga Zack.." Caroline membalas jari kelingking Zack dengan jari kelingking nya juga.
Zack menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Memang tadi hanya gerakan refleks, entah kenapa saat mendengar kata janji dia malah mengulurkan jari kelingking nya. Mungkin itu adalah suatu kebiasaan yang memang tertanam dalam naluri nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVELY TARZAN
RomanceFollow dulu sebelum baca.. 17+ Bagaimana perasaan kalian jadi Caroline, jika sedang tersesat di hutan dan keesokan hari nya tiba tiba saja terbangun dalam pelukan seorang lelaki tampan yang hanya memakai kolor kulit macan.