21.konflik

2.9K 143 2
                                    

Setelah puas menghabiskan waktu di taman bermain, waktu pun sudah menunjukan hari semakin sore. Caroline memutuskan akan membawa Zack jalan-jalan keliling kota saja untuk menikmati pemandangan di tengah semaraknya kota besar negara ini.

Beberapa jam mereka berkeliling dan sesekali Zack bertanya tentang hal baru yang dilihatnya dan Caroline pun dengan sabar akan menjelaskan ketidakmengertian Zack.

Saat tengah menikmati pemandangan kota di malam hari, tiba tiba ponsel Caroline berdering menandakan seseorang tengah menelponnya.
Dan ternyata itu dari William. Caroline pun segera mengangkat nya.

"Hallo.."

"Kau dimana sekarang"

"Aku dijalan sedang bersama Zack"

"Cepat pulang ke apartemen Carol.. ada masalah besar terjadi. Aku akan menemuimu di apartemen mu sejam lagi..."

"Masalah apa Will.."

"Nanti aku ceritakan. Cepat pulang dan kunci semua pintu.. jangan menerima tamu selain aku..!"

William memutuskan sambungan mereka sepihak, membuat Caroline menjadi cemas masalah apa kiranya yang sedang terjadi. Bahkan Zack pun merasa heran pada raut wajah Caroline.

"Ada apa Carol, kau ada masalah.." tanya Zack yang juga ikut merasa tak tenang.

"Iya Zack. Tapi kau tenang saja, dan bisakah aku meminta sesuatu padamu Zack.." Caroline menoleh ke arah Zack yang duduk di sampingnya sambil dirinya mengemudi mobil ke arah apartemen dengan perasaan cemas.

"Kau tau jawabannya Carol, tanpa kau meminta pun aku dengan senang hati mengabulkan segala keinginanmu.." jawab Zack tersenyum tulus.

Caroline balas tersenyum seraya menghela nafas berat. Tangannya terulur dan meraih tangan Zack lalu menggenggamnya dengan erat sembari dirinya sedang fokus menyetir dengan sebelah tangan.

"Apapun yang terjadi nanti, kumohon percaya padaku Zack. Aku sedang melakukan sesuatu untuk membuatmu bahagia. Saat ini, saat kita tiba di rumah, ku harap kau tidak terkejut dengan apa yang akan kau ketahui. Dan ku mohon, kau harus percaya padaku. Kau bisa berjanji padaku Zack..?" Caroline melirik ekspresi wajah Zack dengan gamang. Dan Caroline melihat senyum ketulusan terpancar di wajah tampan itu. Caroline bahkan ragu kalau Zack masih menderita cacat mental sampai sekarang. Zack terlihat sangat tulus, pengertian dan sabar layaknya orang dewasa seusianya. Dia juga sangat pandai mengolah emosi hingga tidak grasak grusuk layak nya orang hutan. Mungkin hanya pendidikan lah yang menjadi ke kekurangan lelaki itu.

"Aku akan selalu percaya padamu Carol.." dan jawaban mantap Zack cukup melegakan sedikit kecemasan Carol.


***



Caroline menunggu kedatangan William dengan gelisah. Sudah satu jam dan lelaki itu belum juga datang. Semua pintu dan jendela sudah dikunci rapat, bahkan beberapa bodyguard dikirim William untuk berjaga diluar gedung apartemen Caroline dan didepan pintu apartemennya.

Caroline sangat cemas. Dia menggenggam tangan Zack dengan erat. Bahkan Zack pun ikut tertular rasa cemas Caroline meski dia sendiri tidak tau apa masalah yang tengah di hadapi oleh gadisnya. Lelaki itu merasakan jantungnya berdegup tak tenang seperti merasakan sesuatu akan terjadi malam ini.

Bell apartemen Caroline berbunyi nyaring membuat pasangan yang tengah di Landa cemas itu terlonjak. Caroline mengintip dari kamera CCTV dan melihat Wajah William berada di depan sana. Caroline pun bergegas membukakan pintu.

William dengan wajah tegang segera masuk dan mengunci pintu apartemen Caroline dengan cepat, membuat gadis itu tambah panik.

"Ada apa Will, kenapa kau tegang sekali.." tanya Caroline mengikuti langkah William yang sedang berjalan menghampiri Zack.

MY LOVELY TARZANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang