Dingin dan perih di sekujur tubuh terasa sangat menusuk, sampai rasanya anggota gerak pada di badan pun terasa tak berfungsi akibat kram atau mungkin patah tulang. Seseorang berjenis kelamin perempuan itu mengerjapkan mata nya setelah beberapa saat. Dan setelah mata indah perlahan mulai terbuka, mata itu refleks melotot ketika menyadari bahwa tubuhnya sedang berada di atas aliran sungai. Atau lebih tepatnya terombang ambing di atas air dengan sebatang kayu roboh menyangga tubuhnya agar tidak larut lebih jauh.
Dengan susah payah gadis itu, Caroline berusaha mencapai tepi sungai yang untung nya tidak begitu jauh, dia merayapi batang pohon besar yang roboh melintang itu hingga akhirnya dia berhasil mencapai tepian. Caroline pun ambruk tepat di atas tanah. Dengan posisi berbaring telentang sambil mengatur nafas nya yg seperti terkena asma dadakan.
Perlahan gadis cantik itu mulai mengingat kejadian sesaat sebelum dia tak sadarkan diri. Saat itu Caroline yang menyadari bahwa rem mobil nya blong sedangkan jalan didepan terlihat mengarah ke tebing yang menjorok tajam. Gadis itu yakin akan mati jika dia tidak segera keluar dari dalam mobil saat itu juga.
Dengan gugup dan tergesa-gesa Caroline melepas seatbelt lalu segera melompat keluar tanpa pikir panjang lagi. Tubuhnya berguling-guling di atas lebatnya rumput yang tajam dan berakhir jatuh ke dalam sungai tepat saat terdengar suara keras ledakan dan hingga akhirnya gadis itu kehilangan kesadarannya di telan derasnya arus sungai.
"Mommy, Daddy. Sakit, mau pulang dan dipeluk mommy.. tapi Carol tidak bisa pulang. Badan Carol sakit, dan Carol tidak tau ada dimana sekarang. Tolong Carol, Mommy, Daddy..."
Caroline berusaha bangun dan berjalan sempoyongan sambil berpegangan pada pepohonan. Berjalan dengan tertatih-tatih karena sebagian tubuh yang masih agak kram akibat terlalu lama terendam air ditambah pakaian basah yang melekat di tubuhnya menambah buruk keadaan.
Beruntung gadis itu hanya menderita luka ringan di tubuhnya akibat goresan rerumputan pada saat terguling di rerumputan. Dan bunyi ledakan mobil yang begitu nyaring itulah yang membuat shock hingga langsung membuat Caroline pingsan dan hanyut dialiran sungai.
Caroline menoleh ke kanan dan ke kiri dan hanya melihat pepohonan lebat di sekitar sana. Gadis itu menghela nafas.
" Dimana ini, sebenarnya seberapa jauh arus air itu membawaku..?!" Si gadis menggerutu kesal dengan kepala berdenyut akibat rasa dingin yang membuat seluruh tubuhnya bergetar.Hingga beberapa jam kemudian gadis itu berjalan tak tentu arah menempuh lebatnya hutan yang seakan tak pernah tersentuh ini. Kepala Caroline mulai mengalami pening hebat disertai pandangan yang memburam. Samar samar gadis itu masih bisa mendengar suara desisan di dekatnya. Caroline berjengit.
Seekor ular kobra berukuran raksasa merayap mendekat.
"To.. tolong..!!!" Caroline menjerit sejadi-jadinya sebelum seluruh penglihatan nya menjadi gelap.
Di saat yang bersamaan setelah si gadis tak sadarkan diri.
Seorang makhluk bertubuh besar dan berkulit gelap berjalan ke arah tubuh Caroline setelah melempar jauh jauh makhluk melata yang bersiap akan menerkam mangsa. Dia menatap si gadis dengan tatapan aneh seakan baru melihat santapan baru. Matanya bahkan tak berkedip hanya untuk meneliti Caroline dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Makhluk yang serupa dengan Caroline namun berbeda jenis kelamin itu berjongkok di samping Caroline dengan tatapan tajam memindai, dan setelah merasa yakin bahwa tidak ada sesuatu yang berbahaya di tubuh si gadis, Dia mengangkat tubuh lemas itu dan membawanya ke sarangnya.
***
"Ughhh.. hangat.. nyaman.. Mommy pasti sedang memelukku.."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVELY TARZAN
RomanceFollow dulu sebelum baca.. 17+ Bagaimana perasaan kalian jadi Caroline, jika sedang tersesat di hutan dan keesokan hari nya tiba tiba saja terbangun dalam pelukan seorang lelaki tampan yang hanya memakai kolor kulit macan.