24. Mission

2.8K 127 3
                                    

Semenjak kejadian Caroline di ganggu oleh dua pria penjahat dihutan, Zack menjadi lebih over protektif pada Caroline. Kemana pun Caroline pergi selalu tak lepas dari ekor matanya. Dan sekarang dia tak mengizinkan lagi Caroline masuk kehutan sendirian melainkan dia sendiri yang akan mengantar dan menjemput Caroline ke pinggir hutan.

Beruntungnya berkat kecanggihan teknologi di kota, Caroline membeli sepasang gelang seperti jam tangan yang bisa berfungsi seperti radar agar dia bisa menghubungi Zack jika sudah berada di pinggir hutan. Karena tidak mungkin Caroline membeli ponsel karena di hutan tidak ada sinyal. Lagipula ponsel yang sudah dibelikan Caroline untuk Zack sewaktu mereka masih tinggal bersama sudah di museum kan akibat tingkah ajaib Zack yang seenak udel berkata "Benda apa ini, kenapa menyala dan bergetar sendiri.." lalu setelah itu Zack melemparnya ke dalam kloset dan benda itu secara otomatis berhenti menyala dan bergetar, padahal saat itu Caroline sedang menelpon nya.

Jadilah kali ini Caroline tak mau kecolongan lagi. Dia menjelaskan secara detail dan pelan pelan sampai Zack benar-benar mengerti akan gelang multi fungsi itu.

Dan sekarang Zack akan mengantar Caroline pulang ke mobilnya yang berada dipinggir hutan. Zack tidak mau kejadian yang sama terulang lagi. Sebisa mungkin dia akan menjaga Caroline selama dia masih berada di dekatnya.

Dengan bergandengan tangan erat mereka berjalan beriringan menuju pinggir hutan.

"Carol aku sebenarnya heran, aku sudah puluhan tahun tinggal disini. Tapi tidak pernah ada orang yang berani masuk ke hutan ini. Apakah mereka termasuk dalam penjahat yang sedang mengincar ku..?" Tanya Zack mulai merasa heran karena ada orang yang mulai berani memasuki area hutan belantara yang jarang tersentuh.

"Ku rasa bukan Zack, mungkin sepertinya mereka memang murni seorang begal. Entahlah, aku juga heran apa yang mereka lakukan disini. Hanya saja yang aku takutkan mereka adalah komplotan perampok yang mencoba bersembunyi dihutan ini.." kata Caroline mulai khawatir kalau perkiraan nya benar terjadi, habislah sudah kedamaian hutan yang dikaguminya selama ini dan tergantikan dengan suasana mencekam akibat para komplotan penjahat yang bersarang disana.

Zack mengelus kepala Caroline.
"Itu tidak akan terjadi. Selama ada aku, hutan ini akan ku pastikan aman. Aku akan lebih sering berkeliling hutan untuk memeriksa keadaan dan meminta para sahabat ku untuk menakuti siapa pun yang berani masuk hutan ini.." perkataan Zack pun sukses menenangkan Caroline. Apalagi mengingat para binatang yang juga ikut-ikutan over protektif dalam menjaganya.

"Kau tau Zack, suasana disinilah yang sangat ku Kagumi. Tidak ada kelicikan dan kemunafikan. Hanya ada persahabatan yang kental dan sangat manis. Aku jadi sangat menyukai teman-teman mu itu. Mereka memang menyeramkan dari luar tapi sangat baik saat bersama orang terdekat mereka.." Caroline tersenyum mengingat hangatnya pelukan beruang madu saat menjaganya kemarin. Dan betapa beraninya monyet kecil yang dulu selalu di anggapnya monyet genit itu saat membantunya melawan penjahat.

Tak terasa sampailah mereka ke pinggiran hutan, tak jauh dari situ terparkir mobil Caroline. Zack tidak bisa mengantar sampai mobil gadis itu karena tidak ingin ada orang luar yang melihatnya. Tapi Zack selalu mengawasi Caroline sampai gadis itu benar-benar telah masuk mobil dan pergi dari kawasan hutan itu.

"Aku pulang dulu Zack.." Caroline memeluk Zack singkat dan menatap Zack yang tengah memasang ekspresi sendunya.

"Jaga dirimu, Carol. Dan ingat janjimu, jangan melakukan hal berbahaya di luar sana.." Zack mengelus pipi Caroline yang mulai merasa tidak enak karena dirinya telah membohongi lelaki berhati tulus itu.

Caroline hanya menunduk sambil mengangguk tanpa berani menatap mata Zack. Karena jujur saja dia tidak tega sebenarnya namun dia melakukan nya karena memang demi kebahagiaan Zack.

MY LOVELY TARZANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang