Entah kenapa Caroline merasa sangat emosional saat William memeluk nya. Padahal sebelum nya dia merasa tidak sedang sedih. Tapi ketika melihat wajah lelaki itu dan juga betapa erat dia memeluk nya dengan suara dentuman jantung yang sedang maraton di telinga Caroline, entah kenapa semua hal itu membuat nya menangis.
Caeoline sadar bahwa mungkin dia telah membuat sahabat nya itu khawatir selama beberapa hari ini karena telah menghilang tanpa kabar. Namun sungguh, Caroline tidak bermaksud untuk membuat semua orang terdekat nya bersedih karena dirinya.
Beberapa saat kemudian, Caroline merasakan William mulai melonggarkan pelukannya. Kedua tangan kokoh lelaki itu menangkap kedua belah pipi Caroline, matanya menatap tajam sekujur tubuh gadis nya seakan ingin memastikan bahwa gadis itu baik baik saja.
" Ya Tuhan Caroline, kau membuatku hampir gila dalam beberapa hari ini.." omelnya dengan mata berkaca-kaca. William mengusap usap wajah Caroline penuh kerinduan, meneliti wajah tersebut seakan memastikan bahwa gadis di depannya benar benar nyata dan bukan hayalan nya semata.
Caroline tersenyum dengan manis.
"Sekarang aku baik-baik saja Will.. Dan bagaimana kau bisa menemukan ku disini.." tanya gadis itu penasaran sambil melirik beberapa orang berpakaian serba hitam di belakang William."Aku melakukan segala cara Carol.."
"Orang tua ku..?" potong ku cepat. Jujur saja aku sangat merindukan mereka, dan semoga saja mereka tidak terlalu mencemaskan perihal hilang nya diriku selama beberapa hari ini.
"Mereka kacau Carol, karena polisi menyatakan kau telah meninggal di dalam mobil.. namun beruntung ayah mu masih bisa berpikiran tenang dan meminta ku untuk membantu nya menyelidiki kecelakaan mu lebih jauh.." tutur William membuat Caroline terhenyak. Tidak menyangka bahwa bisa bisa nya pihak kepolisian menyimpulkan hal sebesar itu tanpa menyelidiki lebih jauh.
Tiba tiba saja Caroline menjadi merasa bersalah, orang tuanya pasti sedang bersedih karena anak kesayangan nya dinyatakan meninggal, sedangkan Caroline malah asyik berduaan di tengah hutan dengan pria Tarzan.
"William, bawa aku ke orang tua ku sekarang..! Aku.. aku sangat merindukan mereka Will.." punya Caroline sambil mengguncang guncangan bahu sang sahabat.
"Tentu Carol, tentu saja..! " ucap William mantap sambil menggenggam erat jemari tangan Caroline seakan enggan melepaskan nya lagi. William takut jika dia melepaskan jemari itu dari tangan nya maka bisa saja dia akan kembali kehilangan gadis itu. William menuntun langkah Caroline agar mengikuti nya keluar dari hutan bersama dengan beberapa orang suruhan lelaki tersebut yang siaga memegang GPS agar mereka tidak tersesat di tengah hutan lebat tersebut.
Tapi baru selangkah Caroline mengikuti William, gadis itu teringat akan Zack. Dia mengumpat keras, bisa bisanya dia melupakan sosok yang telah menolong nya dari keras alam liar tersebut.
Spontan Caroline membalikan badan nya kebelakang dan seketika gadis itu terkesiap ketika mendapati Zack sedang memandangi dengan tatapan yang.. sendu, ada sedikit amarah di mata biru bening tersebut namun yang lebih kentara adalah tatapan yang seakan memohon untuk jangan meninggalkan nya. Caroline jadi dilema.
"Zack.." Caroline memanggilnya selembut mungkin, namun ketika Caroline mendekat, Zack malah mengambil melangkah mundur.
"Zack..!" seru Caroline lagi dengan suara lebih keras sambil mengangkat tangan ke depan mengisyaratkan agar lelaki itu tetap dalam posisi nya. Namun sia sia, Zack langsung berlari cepat menaiki pohon dan bergelantungan dari satu pohon ke pohon lainnya sampi akhirnya menghilang dalam lebatnya hutan.
Caroline baru saja akan mengejarnya namun William segera menarik tangan gadis itu dan menggeleng kan kepalanya.
"Orang tuamu lebih penting saat ini.." Willt mengatakannya dengan tulus dan gadis itu pun pasrah saat William merangkul dan menuntun nya menuju jalan keluar dari hutan ini. Kembali pada kehidupan yang normal yang serba mudah dan praktis. Akhirnya kehidupan yang selama ini di inginkan dan dirindukan oleh Caroline kembali ke genggaman gadis itu.
***
Sedangkan di saat bersamaan, di atas sebuah rumah pohon nan kokoh di dalam hutan, seorang lelaki tengah berusaha menekan rasa yang berdesir aneh dan sesak yang menimpa ketika dia melihat ada seseorang memanggil nama gadis pujaan nya. Zack bertanya tanya, siapa dia.. Dan lelaki itu merasakan yang lebih sakit lagi ketika Carol berlari memeluk sosok itu. Zack tidak tau ada apa dengan perasaan yang tengah dia alami saat itu, yang pasti dia merasa ingin sekali memisahkan sosok asing itu dari Caroline.
Carol terlihat berbicara dengan orang itu dan Zack merasakan darah nya mendidih ketika orang asing itu menyentuh wajah Carol. Zack bahkan tak bisa menggerakkan badan nya yang terasa beku hingga hanya bisa berdiri mematung melihat mereka.
"Zack.." suara lembut itu menyadarkan Zack dari keterpakuan, namun Zack terlanjur merasa sakit karena setelah sekian menit berlalu, baru lah gadis nya itu menyadari keberadaan nya.
Zack tiba tiba menjadi sensitif dan emosional, firasat buruk mulai berkeliaran di dalam kepala nya tentang hadirnya orang asing itu. Ya, dia pasti akan membawa bidadari nya pergi. Pergi dari sisi nya hingga mungkin tidak akan kembali lagi.
Zack merasa tidak sanggup. Ya, dia tidak sanggup melihat gadis yang menemani nya beberapa hari ini direnggut dari sisi nya. Tanpa pikir panjang lelaki itu segera berlari dan berlari masuk kedalam hutan tanpa mengindahkan teriakan Caroline yang memanggil nama nya. Zack kembali ke sarang nya dengan perasaan pilu dan duduk dengan memeluk lutut.
Tercium aroma Caroline di atas karpet jerami milik Zack, semakin membuat lelaki itu tak rela jika dia kehilangan gadis itu. Senyum cerah yang selama beberapa hari ini menjadi pemandangan indah bagi Zack akan hilang dan berganti dengan senyap yang tak berujung. Zack belum rela kehilangan namun dia tau suatu saat Caroline memang akan pergi darinya. Dan seketika Zack pun kembali bangkit, dia harus melihatnya. Walaupun ini untuk yang terakhir kali sebelum gadis itu meninggalkannya selama lama nya.
***
Caroline akhirnya kembali. Di iringi dengan adegan dramatis dari kedua orang tua nya yang sangat gembira dan penuh haru melihat kepulangannya. Saat ini bahkan Kenzo masih menyelidiki siapa dalang yang telah merusak rem mobil putri nya. Dugaan kuat hal tersebut di lakukan oleh rekan bisnis ayah Caroline yang memang berniat ingin menghancurkan keluarga Clarinzy melalui kecelakaan Caroline.
Namun tentu saja Kenzo tidak bodoh, dia membiarkan istrinya tampil ke publik dengan perasaan hancurnya kehilangan putri mereka, sedangkan Kenzo berada di balik layar dan meminta bantuan William agar mencari tau keberadaan Caroline.
Dan sekarang, disinilah Caroline berada. Di atas kasur empuk nya setelah kelelahan Berjam jam bercengkrama dengan kedua orang tua nya untuk melepas rindu. Sedangkan William, lelaki itu sudah kembali ke habitatnya setelah berlagak seperti pahlawan kesiangan di hadapan orang tua Caroline. Caroline hanya tertawa melihat betapa bangga nya William yang berhasil menemukan nya. Caroline tau William bersikap seperti itu pastilah untuk menarik perhatian kedua orang tua nya.
Caroline membolak-balik kan tubuhnya di atas kasur, namun tak kunjung dapat memejamkan matanya. Yang ada dipikiran gadis itu kini adalah Zack yang malang. Dia bahkan tak sempat mengucapkan perpisahan pada Tarzan tampan itu. Terbayang kembali di pikiran Carol wajah murung Zack saat lelaki itu berkata bahwa dia selalu sendirian di hutan, ditambah lagi tatapan misterius Zack yang seakan tak mau dirinya pergi. Caroline benar benar merasa tidak tenang.
"Oh Zack ada apa denganmu, apa aku telah menyakitimu dengan meninggalkan mu sendirian begitu saja.. apa aku sama jahatnya dengan orang tua mu yang membuangmu begitu saja di hutan..?"
Caroline memandangi langit langit kamar nya dengan gamang, dia benar benar merasa bersalah pada Zack, dia pernah mengatakan bahwa dia akan menemani laki laki itu hingga dia tidak akan sendirian lagi. Namun apa nyata nya, Caroline meninggalkan nya. Tadinya Caroline akan berbicara pada Zack dan memberikan pilihan pada lelaki itu untuk ikut bersama nya ke kota. Namun sebelum dia dapat berbicara pada lelaki itu, Zack sudah lebih dulu berlari meninggalkan nya.
Caroline menghela nafas berat, setelah lelah memikirkan Zack Caroline pun tertidur dalam kasur empuk nya.
***
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVELY TARZAN
Storie d'amoreFollow dulu sebelum baca.. 17+ Bagaimana perasaan kalian jadi Caroline, jika sedang tersesat di hutan dan keesokan hari nya tiba tiba saja terbangun dalam pelukan seorang lelaki tampan yang hanya memakai kolor kulit macan.