Jangan lupa tinggalkan jejak.
Happy reading..Sudah seharian ini Caroline berada dalam hutan ditemani oleh Tarzan tampan, Zack. Entah kenapa mereka langsung cepat akrab satu sama lain meskipun berbeda latar belakang. Caroline yang pandai bergaul dan ceria berusaha menyesuaikan diri dengan cepat pada Zack yang sederhana dengan cara bicara nya yang seadanya pula.
Namun perbedaan tersebut tak menghalangi Caroline untuk mengajak Zack mengobrol sekaligus mencari tau penyebab dari lelaki tersebut bisa tinggal di hutan. Bukannya apa apa, gadis itu hanya penasaran. Dia pikir lelaki seperti Tarzan hanya ada di dunia fiksi. Namun nyata nya, ada Zack yang membuat Caroline percaya bahwa di belahan bumi ini, bahkan di tengah hutan sekalipun, tetap ada kehidupan yang tidak dirinya ketahui.
"Zack, boleh aku bertanya sesuatu..?" Kata Caroline membuka percakapan ketika mereka sedang duduk di pinggir sungai. Tadi Sore, Caroline mengeluh gerah dan gatal berada di atas rumah pohon dan ingin sekali membersihkan tubuhnya. Tanpa banyak bicara, Zack mengajak nya pergi ke sebuah sungai yang menjadi penyebab larutnya Caroline ke tempat tersebut. Tentu saja Caroline segera mengusir Zack sesaat ketika gadis itu sedang membersihkan dirinya, Zack pun menurut dan bersembunyi di balik sebuah pohon besar yang ada di dekat sungai.
"Emm.." Jawab Zack singkat, pertanda bahwa dia memperbolehkan gadis itu bertanya padanya.
"Kau.. sejak kapan kau tinggal di hutan ini, sendirian.." tanya Caroline hati hati dan menatap seksama raut tampan Zack yang juga tiba tiba menjadi sendu mendengar pertanyaan dari gadis di depannya.
"Lupa.. ke cil, sen di rian.."
Ungkapnya dengan wajah murung. membuat Caroline sedikit merasa bersalah telah menanyakan hal tersebut. Jadi Zack berada di hutan sejak kecil, setidaknya itu yang di ingat Zack kan. Apa dia dibuang oleh orang tua nya di hutan atau dia tersesat waktu kecil hingga terpaksa tinggal di hutan ini sendirian tanpa tau jalan keluar. Malang sekali. Tanpa sadar Caroline mengelus punggung lebar Zack untuk menenangkan nya.Zack menoleh untuk menatap mata indah dengan manik keemasan yang menyala dan memancarkan kehangatan milik Caroline. Cantik, tentu saja. Tidak ada yang bisa mengelak pesona gadis dari keluarga Clarinzy tersebut. Bahkan Zack yang polos sekalipun. Lelaki itu tidak pernah bertemu satu jenis manusia pun selama di hutan, Caroline yang pertama. Dan hal tersebut membuat sebuah getaran aneh di hati nya di setiap kali mereka bersentuhan.
Caroline tersenyum tulus. "Mulai sekarang kau tidak sendirian Zack, ada aku.."
Zack balas tersenyum haru dan langsung memeluk Caroline yang tersentak. Pasalnya tubuh kekar tersebut memeluk tubuh kurus nya dengan erat hingga wajahnya bersentuhan dengan dada telanjang berotot milik Zack. Caroline merasakan wajahnya memanas merasakan betapa keras dada bidang Zack yang di hiasi dengan degup jantung lelaki itu yang berdetak kencang. Dan entah kenapa Caroline tiba tiba menyukai bunyi degup jantung itu.
Zack melepas pelukannya perlahan membuat Caroline mendongak untuk menatap dan menemukan lelaki itu tengah menatap nya intens. Caroline terpesona, wajah yang tampan itu benar benar berbahaya dan memancarkan sesuatu yang sulit diartikan. Gadis itu bahkan menyadari sejak awal bahwa Zack memiliki aura yang begitu mengintimidasi meski di balut dengan sikap polos di luar. Namun Zack memiliki sinar mata yang tajam. Caroline yakin, jika lelaki ini pergi ke kota, pasti akan banyak orang yang tunduk padanya.
Tanpa sadar Caroline menyentuh pipi Zack dan mengusapnya perlahan. Pandangan nya jatuh pada sebuah penampakan indah berbentuk bibir tebal bewarna kemerahan. Caroline menelan Saliva nya berat. Entah apa yang merasuki gadis itu hingga dia berani memajukan wajahnya menyatukan bibir nya dengan bibir Zack. Melihat bibir tebal nan kemerahan milik lelaki itu, jujur saja Caroline merasa tergoda. Tergoda untuk mencicipi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVELY TARZAN
RomanceFollow dulu sebelum baca.. 17+ Bagaimana perasaan kalian jadi Caroline, jika sedang tersesat di hutan dan keesokan hari nya tiba tiba saja terbangun dalam pelukan seorang lelaki tampan yang hanya memakai kolor kulit macan.