25. My Lovely Tarzan

3.2K 126 2
                                    

"Zackkkkk....!!!!!" teriakan nyaring itu membuat jantung Zack seakan mau meledak. Urat urat otot lelaki itu seakan melemas dan menegang secara bersamaan, mungkin nyaris saja putus seketika.

Zack mendorong gadis kurang ajar di hadapan nya sampai dia terjengkang dan terduduk dengan wajah melongo. Zack tak peduli. Dia memutar kepalanya kesamping dan melihat Caroline dengan wajah merah padam dengan nafas memburu. Tak ketinggalan mata indah nya yang kini terlihat berkaca-kaca. Zack terpaku sejenak, apa yang telah dia lakukan.

Caroline menghentakkan kaki nya kesal lalu memutar tubuhnya untuk bersiap pergi, urung untuk menemui lelaki menyebalkan tukang selingkuh itu. Dan Zack pun segera sadar dari keterpakuan nya, dia berlari dan meraih tubuh Caroline secepat kilat. Meletakkan tubuh sang gadis yang berusaha berontak itu di atas bahu nya bak karung beras, tanpa menghiraukan teriakan penolakan dari sang gadis.

Zack membawa Caroline menuju rumah pohon. Tidak lagi dia pedulikan gadis nakal yang berani menciumnya secara sembarangan itu. Zack jadi benar benar menyesal telah menolongnya. Ternyata dugaan Zack benar, orang asing memang merepotkan. Dan mungkin saja memang berniat untuk memecah belah hubungan nya.

Menurunkan Caroline di atas rumah pohon, Zack melihat wajah gadis itu masih saja merengut marah. Dia bahkan menolah untuk menatap wajah menyebalkan Zack dan memilih untuk duduk memunggungi lelaki itu.

"Carol.." panggil Zack dengan hati-hati. Terlihat Caroline hanya melengos tanpa menjawab panggilan Zack.

"Kau marah..? Aku minta maaf.." lirih Zack lagi dengan sungguh-sungguh. Tangan Zack sebenarnya sungguh gatal ingin menyentuh bahu Caroline agar dia bersedia berbalik dan menghadap nya. Zack ingin melihat wajah Caroline agar bisa sedikit melihat respon dari gadis itu.

"Tidak usah minta maaf, aku tidak marah. Lagipula kau bukan siapa-siapa ku..!" ketus Caroline sambil mendengus kasar.

Zack menelan ludah. Semua ucapan Caroline memang benar adanya. Mereka bukan siapa siapa. Dan Caroline pun sudah pernah menolak ajakan nya untuk menikah waktu itu.

Jujur saja hati lelaki itu terasa perih saat Caroline seakan menegaskan hubungan mereka. Padahal, Zack merasa sangat mencintai gadis itu dan ingin berhubungan dengannya entah dalam ikatan apa pun, yang penting dia bisa memiliki Caroline karena Zack ingin jadi bagian terpenting dalam hidupnya.

Zack pun hanya bisa menunduk lesu. Tak berani lagi buka suara apalagi minta maaf, karena kenyataan memang dia bukan siapa-siapa bagi Caroline. Dan tiba tiba saja, lelaki bertelanjang dada itu malah di kejutkan dengan gerakan Caroline yang bangkit dari duduk nya.

"Maaf Zack, aku harus pulang. Kau boleh lanjutkan adegan mesra mu dengan nya.." Pamit Caroline sambil berdiri dan berniat turun dari rumah pohon itu. Dan Zack refleks membulatkan mata nya panik.

"Tidak, jangan pergi dulu. Ku mohon..!" pinta Zack sambil memeluk pinggang Caroline dan menelusup kan kepalanya di perut sang gadis. Karena posisi Zack masih setengah duduk sedangkan Caroline berdiri di hadapannya.

"Kenapa kau memintaku tidak pergi Zack. Bukankah sudah ada seseorang yang akan menemani mu disini..? Dan mungkin kau sudah tidak membutuhkan ku lagi.." tandas Caroline dengan nada pedas. Sepertinya dia benar benar sedang di kuasai amarah. Memang nya wanita mana yang akan rela jika bibir yang biasanya hanya menjadi miliknya kini tengah di nikmati oleh wanita lain. Caroline tidak terima. Zack dan apa pun yang ada pada diri lelaki itu hanyalah miliknya, bukan wanita lain.

"Tidak. Aku tidak mau dengan yang lain. Aku hanya membutuhkan mu seorang. Kau, hanya kau yang ku inginkan, kau tau itu. Aku mencintaimu Caroline..!" akhirnya Zack mengucapkan kalimat keramat itu dengan lantang. Kalimat yang selalu tertahan di tenggorokan karena tidak ingin membebani gadis yang di cintai nya dengan perasaan nya yang menggebu.

MY LOVELY TARZANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang