Zack memasuki mansion milik James browne, karena disitulah diyakininya William berada. Zack sadar akan segala resikonya jika dia masuk ke sarang lawan seorang diri. Tapi itulah satu-satunya cara agar dia dapat mengakhiri segala masalah yang melibatkan 3 keluarga tersebut.
James dan seorang lelaki sebayanya tersenyum licik melihat Zack datang dengan tangan kosong.
"Benarkah pemuda itu adalah Willson putra sulung Frederick..??" Tanya salah satu dari kedua lelaki paruh baya tersebut.
"Ya Troy, kau lihat sendiri wajahnya sangat mirip dengan lelaki bajingan itu. Dan bodohnya dia menyerahkan dirinya kemari secara sukarela.." sahut James dengan tangan bersedekap di dada melihat Zack yang diseret oleh kedua bodyguard tanpa perlawanan sama sekali.
Troy tersenyum sinis.
"Naif sekali, dia beruntung masih bisa hidup setelah kejadian itu. Tapi kali ini akan ku pastikan kedua kakak beradik itu akan mati secara perlahan. Dan membuat Erick sialan itu hancur akibat kesalahannya, ha-ha-ha..." tawanya menggema diruangan itu dan James pun ikut tertawa membayangkan kehancuran musuhnya.
Sedangkan Zack, dia sendiri memang sengaja tak melawan dua bodyguard itu karena dia memang akan menyerahkan diri dan menukar dirinya dengan William, setidaknya adiknya harus selamat dulu hari ini. Maka barulah dia akan memikirkan langkah selanjutnya.
Jangan salah, Zack memang terlihat gegabah karena menyerahkan diri cuma cuma. Namun di dalam kepala nya saat ini, dia pun juga tengah merencanakan seribu cara untuk menyelamatkan keluarga nya.
Zack pun dibawa kesebuah ruangan sempit dan gelap, ternyata disana sudah ada William yang terduduk di sebuah kursi dalam keadaan terikat. Melihat kondisi adiknya yang cukup mengenaskan, Zack menggeram rendah. Namun sebisa mungkin dia menahan emosinya agar tidak membuat keributan terlebih dulu. Setidaknya untuk sekarang.
"Kakak, kenapa kau kemari. Kenapa kau menyerahkan diri, bodoh..!" umpat William marah ketika melihat Zack yang diseret masuk keruangan itu dan diikat di sebuah tiang dengan posisi berdiri dan tangan terikat dibelakang.
Zack hanya membalas seruan William dengan senyum hangatnya. Membuat William semakin geram. Dia tau Kakaknya itu pasti akan mengorbankan dirinya lagi untuknya. Persis seperti yang sudah sudah.
Kedua bodyguard itu kemudian meninggalkan William dan Zack berdua diruangan itu. Membuat Zack kini dengan leluasa menoleh kearah William.
"Maafkan aku Will. Seharusnya aku mengingat semua ini lebih awal, agar kau tidak sampai terluka.." lirih Zack melihat keadaan William yang penuh luka. Entah itu bekas luka pasca kecelakaan mobil nya atau luka baru yang disebabkan oleh anak buah James dan sekutu nya itu.
"Apa maksudmu kak.." tanya William keheranan. Yang hanya di balas Zack dengan tatapan teduhnya.
Kembali Zack tersenyum hangat.
"Aku sudah mengingatnya Will, masa lalu ku. Maafkan aku yang melupakanmu, Mama dan Papa.." Zack tertunduk lemas sedangkan William matanya mulai berkaca-kaca tak menyangka jika Zack telah mendapatkan ingatannya kembali.William ingin sekali menumpahkan kerinduan dan rasa haru nya dengan memeluk Kakak nya itu, namun keharuan itu harus buyar ketika mereka mendengar suara pintu terbuka.
Cklek
Pintu terbuka lalu muncul sosok James serta Troy masuk kedalam ruangan itu membuat William terbelalak melihat siapa yang datang bersama James tersebut. Sedangkan Zack hanya menatap mereka dengan dingin. Dia sudah tau siapa Troy. Dia lah dalang dibalik semua permasalahan yang ada. Dan Troy adalah ayah dari seseorang yang mereka kenal baik. Ternyata lelaki paruh baya itu tak lebih dari sekedar manusia bermuka dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVELY TARZAN
RomansaFollow dulu sebelum baca.. 17+ Bagaimana perasaan kalian jadi Caroline, jika sedang tersesat di hutan dan keesokan hari nya tiba tiba saja terbangun dalam pelukan seorang lelaki tampan yang hanya memakai kolor kulit macan.