Happy reading guys!
Entahlah walaupun ini sudah berlangsung sejak lama, tapi aku masih merasa tidak nyaman.
****
Malam ini papa Rania mengajak kami semua untuk makan malam bersama di luar.
Rania sudah siap dengan dress berwarna putih dan heels berwarna senada.
Rania turun kebawah dan melihat papa, mama, dan larisa sudah ada di ruang tv.
"maaf lama" ucap Rania kaku.
"iya gapapa sayang" ucap vina mama tiri Rania.
Mama Rania sudah meninggal sejak Rania kelas lima sd, dan ketika Rania masuk sma papa nya memutuskan untuk menikah kembali yaitu bersama mama vina dan Rania memiliki kakak tiri bernama larisa.
Mama vina sangat menyayangi Rania, ia tidak pernah membedakan kasih sayang nya antara Rania dan Larisa.
Dan sebenarnya Larisa sangat sayang pada Rania, tetapi Rania selalu menutup diri nya pada mama vina dan Larisa.
"ayo anak anak gadis papa yang cantik" ucap dimas, papa Rania.
Lalu mereka segera berangkat, Rania dan Larisa duduk bersama di kursi belakang.
"Risa gimana skripsi kamu sayang?" tanya papa pada larisa.
"ya gitu deh pah, kadang dosen ngajak ribut kalo mau bimbingan" curhat larisa.
"ya emang begitulah, oh iya kok papa jarang liat David ya sekarang?" tanya papa.
"oh larisa putus pah sama David" balas Larisa terdengar sedih.
"ya sudah lah namanya juga masih muda, oh iya anak papa yang satu lagi kapan nih punya pacar?" goda papa pada Rania.
Tiba tiba perut Rania mulas mendengar pertanyaan papa tadi.
"apa sih pah, Rania mau fokus kuliah dulu deh gamau pusing mikirin cinta cintaan" ucap Rania lalu papa nya terkekeh.
Lalu mereka tiba di restoran khas Indonesia, tempat Rania dulu selalu pergi bersama papa dan mama Andrea.
Dan sekarang pun tempat ini selalu jadi tempat favorit bagi papa jika mengajak Rania dan keluarga makan.
Lalu mereka duduk di kursi tempat yang biasanya mama Andrea selalu inginkan.
Papa akan menelfon dulu sebelum kesini dan memesan tempat ini selalu tempat ini.
Lalu mereka duduk dan memesan. Namun tiba tiba hati Rania terasa sesak berada di sini, mata nya panas dan ingin menangis.
"aku ke toilet dulu ya" ucap Rania lalu pergi.
Rania langsung menangis setibanya di toilet, ia rindu akan sosok mamanya.
Untung saat itu toilet kosong. Eyeliner yang Rania pakai sudah luntur tak karuan. Entah kenapa rasa nya sangat sakit berada di antara papa, mama vina, dan larisa.
Dan tiba tiba pintu toilet terbuka, Rania langsung panik seketika dan menghapus air mata nya asal.
Dan seseorang yang baru masuk itu langsung memeluk nya. Tangis Rania semakin pecah karena pelukan itu.
"Rania lo punya gua, gua kakak lo sekarang, ceritain semua masalah lo dan jangan anggap gua orang lain. Itu menyakitkan dek" bisik Larisa.
Lalu larisa melepaskan pelukan nya, menghapus air mata Rania, dan merapihkan make up Rania.
Rania tersenyum melihat perlakuan larisa pada dirinya, larisa mengagap Rania adik nya. Namun Rania masih bersikap kurang baik pada larisa.
"larisa pantes dapetin Radit, larisa perfect tanpa cela beda sama gua" batin Rania.
"ayo udah cantik kok" ucap larisa.
Larisa mangengam tangan Rania sampai meja. Rania tersenyum sebisanya.
"lama amat sih anak cewek kalo ke toilet" ucap papa.
"biasa lah cewek pah" ucap larisa sambil bercanda.
Larisa pandai dalam membawa suasana. Cantik, baik, dewasa, dan calon dokter paket lengkap yang sempurna.
Lalu mereka makan dan berbincang bincang. Setelah itu pulang.
Sesampainya di rumah Rania langsung masuk ke dalam kamarnya.
Rania sudah berganti baju dengan baju tidur bergambar hello kity.
Rania membuka balkon kamar nya dan menayandarkan tangan nya pada pagar pembatas. Lalu menatap ruangan yang berada pada sebrang rumah nya.
Itu kamar Radit mereka sengaja memilih kamar yang ada di lantai dua, yang berhadapan dan memiliki balkon. Kadang mereka keluar di balkon kemudian mengobrol via telfon.
Namun sepertinya Radit sedang keluar bersama Andrew malam ini.
Lalu Rania masuk lalu menutup pintu balkon kamarnya dan duduk di meja belajar milik nya. Mengambil buku diary milik nya yang bergambar bintang bintang di langit. Rania langsung menuliskan isi hatinya dalam Diary.
Di malam yang bertabur bintang ini gua merasa hancur dan kuat di saat yang bersamaan.
Rasanya ramai tapi sepi, senang tapi sedih. Campur aduk gua ga ngerti.
Tapi perkataan Larisa bikin gua sadar dia baik, dan gua yakin dia bisa jadi yang terbaik buat Radit.
Emang ya si Radit ga salah pilih, dasar Radit.
Gua rasa gua akan mundur, mencoba menghilangkan perasaan gua sama Radit dan mencoba menyatukan Radit dan kak larisa.
Semoga gua kuat dan segera menemukan pengganti Radit di hati gua.
-Mikaela Rania.
****
Jangan lupa vote dan komen ya!
Komen dong, kalo kalian komen kan jadi semangat buat gua. Ayo dong *maksa wk.
Vote nya juga ya.
Thank you.
KAMU SEDANG MEMBACA
love stories (Completed)
RomanceIni adalah kisah cinta seorang wanita yang jatuh cinta pada sahabat nya sendiri. Hanya saja ada masalah yang terus menerus menjadi penghalang untuk kisah cinta Rania. Akankah Rania menyerah pada keadaan? Atau Rania akan memperjuangkan kisah cinta...