Happy reading guys!
Pernikahan itu menyatukan dua orang yang saling mencintai, bukan dua orang yang saling memaksakan kehendak nya masing masing.
****
Hari ini adalah hari pernikahan Larisa. Kondisi Rania sudah sangat baik.
Rania sudah memakai kebaya berwarna merah sesuai dengan seluruh keluarga dan orang orang terdekat.
Rania berjalan santai sambil bersenandung menuju ruang rias Larisa.
"Kak"
Rania mendekati Larisa. Larisa sudah selesai di make up, Larisa sangat cantik dengan riasan dan kebaya modern indah berwarna merah.
Larisa terlihat sangat tampak gugup, Rania pun langsung mengengam tangan Larisa yang terasa sedingin es.
Rania tau Larisa habis menangis karena sebelum Rania ke ruangan ini mama Vina dan papa sudah lebih dulu datang kesini.
"Yah kok gugup sih, yakin kok gua kak David ga bakal salah nyebut nama calon istri nya" Goda Rania agar Larisa lebih tenang.
"Apa sih dek, gua cuma takut" ucap Larisa ragu ragu.
Rania menaikkan satu alisnya. "apa yang lo takutin? Ini pernikahan loh"
"Gua cuma takut ga bisa jadi istri yang baik nantinya"
Rania memeluk Larisa, lalu membisikan sesuatu. "Kak, kakak itu kakak yang terbaik, gua yakin lo pasti bisa jadi istri yang sangat baik. Kaya mama vina" ucap Rania
Baru sekarang Rania merasa akan kehilangan sosok Larisa, Air matanya jatuh namun dengan cepat ia menghapus nya.
Rania melepaskan pelukan nya lalu mengengam tangan Larisa erat.
Tok tok tok.
Pintu terbuka, menampilkan sasa sepupu Rania yang mengenakan pakaian yang sama seperti Rania dan mama vina.
"kak Larisa ayo, semua udah nungguin"
"ayo nak" ucap Vina sambil mengandeng tangan Larisa.
Rania dan sasa berdiri di belakang kedua orang itu. Rania membawa satu set perhiasan sebagai mahar pernikahan dan sasa membawa sebuket bunga mawar.
Pernikahan Larisa dan David di adakan di sebuah Hotel, Mulai dari akadnya sampai Resepsi pernikahan.
Saat mereka tiba, semuanya sudah berada di tempat masing masing. David sudah duduk di tempatnya dan di hadapan nya ada penghulu dan Hendra, papanya Larisa.
Saat acara di mulai semuanya langsung seperti terhipnotis, Rania pun ikut meneteskan air mata.
"SAH" semua orang mengucap kata itu dengan wajah gembira.
David mengucapkan ijab Kabul dengan sangat lancar.
Setelah acara yang cukup panjang, tiba lah di acara yang sudah para wanita dan pria jomblo tunggu tunggu.
Yaitu pelemparan bunga.
Rania tidak ingin ikutan, ia berdiri sedikit menjauh dari sekumpulan manusia yang memperebutkan bunga.
"Satu"
"Dua"
"Tiga"
Bunga di lempar, akhirnya bunga terlempar lempar oleh para tamu.
Bruk.
Bunga mawar itu jatuh tepat di kaki Rania, Rania berjongok dan mengambil bunga itu. Akhirnya orang orang pun mulai mengoda nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
love stories (Completed)
RomanceIni adalah kisah cinta seorang wanita yang jatuh cinta pada sahabat nya sendiri. Hanya saja ada masalah yang terus menerus menjadi penghalang untuk kisah cinta Rania. Akankah Rania menyerah pada keadaan? Atau Rania akan memperjuangkan kisah cinta...