Happy reading guys!
Dengan sikap kamu yang kaya gini tuh buat aku makin susah lupa sama kamu, jahat tau ga.
****
Hari ini Rania ada kelas, tapi sebenarnya ia kurang enak badan namun karena ada kuis mau tidak mau ia harus masuk hari ini.
Rania memakai sweater pink dan celana jeans berwarna putih.
"sarapan dulu sayang" ucap mama yang sedang membereskan meja makan.
"iya ma"
Rania sarapan berdua dengan mama, Larisa belum bangun dan papa sedang di luar kota.
"kok kamu pucat ran" ucap mama sambil memegang pipi Rania.
"kecapean aja ma" ucap Rania sambil memaksakan makan nasi goreng buatan mama vina.
"jangan masuk dulu kalo gitu ran, jangan terlalu maksain deh" ucapan mama vina, membuat Rania teringat akan sosok mama Andrea. Mereka berdua merupakan sosok yang penyayang.
"ada kuis mah"
"yaudah abis makan minum obat dulu ya, baru berangkat" lalu Rania menganguk patuh.
Radit calling
Rania pun langsung mengangkat telfon itu.
"halo"
"kok suara lo serek nangis ya"
"enggak kok"
"yaudah kalo udah beres langsung ke mobil, gua udah di depan rumah lo"
"oke" panggil terputus.
"aku nanti deh mah minum obat nya di kampus, Radit udah nunggu"
Lalu Rania pun mengambil obat itu dan memasukkan nya dalam tas, lalu berpamitan.
Rania langsung masuk ke mobil Radit.
"panas gini pake sweater" cibir Radit.
"udah deh Gausah kebanyakan komen buru jalan" omel Rania.
Lalu Radit pun segera melajukan mobil nya.
Rania merasa dingin karena ac mobil Radit, biasanya ia tidak pernah kedinginan. Ia menggosok gosokan tangan nya.
"kenapa dah lo, dingin?" tanya Radit
Rania tidak menjawab, lalu Radit mematikan ac nya dan membuka jendela.
Setibanya di kampus mereka langsung menuju kelas. Rania menyenderkan kepala nya pada meja.
"ran lo sakit ya?" tanya Radit.
"enggak kok cuma capek aja" balas Rania.
Lalu Radit menyentuh kening Rania. Sontak Rania terkejut dan menegakkan tubuhnya.
"lo panas ran, pulang aja deh" ucap Radit, Rania langsung mengeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
love stories (Completed)
RomanceIni adalah kisah cinta seorang wanita yang jatuh cinta pada sahabat nya sendiri. Hanya saja ada masalah yang terus menerus menjadi penghalang untuk kisah cinta Rania. Akankah Rania menyerah pada keadaan? Atau Rania akan memperjuangkan kisah cinta...