29. Alasan Termanis.

2.2K 108 1
                                    

Happy reading guys!

Pada akhirnya fakta membuktikan persahabatan antara cewek dan cowok itu berakhir cinta.

****

Dan benar saja, Radit malah membawa Rania ke taman kota tempat para pemuda dan pemudi berpacaran.

Mereka duduk di bangku taman, Rania memainkan kaki nya naik dan turun.

"Dit gua boleh nanya" ucap Rania sambil menoleh.

"Boleh" ucap Radit sambil memainkan rambut Rania.

"Apa alasan lo milih gua? Apa karena lo kasian sama gua?" tanya Rania.

Radit tersenyum duduk menghadap Rania. "Buat apa gua kasian sama cewek strong kaya lo" Jawab Radit di sertai kekehan.

"Trus?" Rania menatap Radit serius.

"Katanya cinta datang karena terbiasa, bukannya lo cinta sama gua karena itu" jawab Radit.

Rania tersenyum namun ia masih belum puas dengan jawaban Radit. Tiba tiba Radit memegang tangan Rania dan menatap Rania dengan tatapan yang meneduh kan.

"Alasannya adalah lo Ran" ucap Radit.

"Gua?"

"Iya lo, lo yang selalu ada di hari hari gua, lo yang selalu ada saat gua senang atau sedih, lo yang selalu ada di pagi, siang, bahkan malam gua, lo yang selalu siap saat kapan pun gua butuh lo, dan lo-"

Radit menatap Rania lebih dalam, Hati Rania menghangat.

"Dan lo selalu sabar dan setia mencintai gua tanpa syarat" lanjut Radit.

"Gua jatuh cinta se jatuh jatuh nya sama lo Mikaela Rania" ucap Radit.

"Gua juga cinta sama lo Raditya Mahardika" ucap Radit.

"Ada yang kurang" ucap Radit.

Rania mengerutkan kening nya pertanda bingung "Apa?"

"Harus nya Gua juga cinta lo Raditya Mahardika yang ganteng tiada tara" ucap Radit.

Rania tertawa lepas lalu Radit memeluk Rania dengan erat.

****

Enam bulan kemudian.

"Kamu tuh gimana sih kan aku udah bilang potong rambut dit biar rapih, ga nurut banget sih" omel Rania sambil menjambak rambut Radit.

"aduh aduh beb jangan dong sakit" ucap Radit sambil menghentikan kegiatannya yang sedang main game.

"Kamu sih ga nurut kerja nya main game aja, kita tuh dua hari lagi mau nikah dit nikah" ucap Rania kesal.

Rania memijat kepalanya yang pusing karena tingkah Radit yang semakin malas dan manja belakangan ini.

"Sayang, tenang deh kamu jangan terlalu pusing Rania sayang ntar malah sakit" ucap Radit sambil menyuruh Rania untuk duduk.

Rania stres belakangan ini karena terlalu panik, Radit pun sama sebenarnya hanya saja ia tak ingin Rania semakin pusing karena melihat Radit stres juga.

"Aku aku" Rania berderai air mata, ia benar benar lelah mengurus pernikahan, kuliah, dan tugas dari dosen yang semakin bertumpuk.

love stories (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang