Happy reading guys!
Cinta itu banyak mengajarkan kita rasa sakit, bahagia, sedih, kecewa. Rasanya nano nano tapi ga ada yang bisa nolak yang namanya jatuh cinta.
****
Hari yang Rania dan Radit tunggu tunggu sudah tiba.
Radit tidak bisa tidur semalaman, ia baru tidur pukul tiga pagi.
Pernikahan mereka di laksanakan di hotel yang sama tempat Larisa melaksanakan pernikahan nya.
Radit sudah sangat tampan dengan setelan texudo berwarna hitam.
Radit terus saja mengulang lafal yang akan ia ucapkan ketika akad nikah, jujur ia takut salah.
Klek.
Pintu kamar hotel yang Radit tempati terbuka, Dodit datang sambil tersenyum. Ini adalah Dodit yang berbeda dari biasanya.
"Dit"
Dodit duduk di samping Radit dan tersenyum.
"Sekarang lo bakal jadi seorang suami bukan anak lagi, tanggung jawab gua udah lepas tapi sebagai ayah gua ga bakal lepas tangan gitu aja" ucap Dodit, matanya mulai berkaca kaca.
"Karena lo anak gua dit, dulu gua yang adzanin lo ketika lahir, gua yang ngajarin lo naik sepeda, gua yang selalu marah sama orang yang udah nyakitin lo. Lo anak gua, selamanya bakal jadi anak gua, Jangan pernah sungkan untuk cerita sama gua ya dit entar" ucap Dodit, air matanya sudah runtuh. Radit pun sekuat tenaga menahan air matanya.
"Kunjungi gua sama bunda lo ya dit, kita bakal sepi karena separuh kebahagiaan kita udah membangun kebahagiaan yang lain. Gua sayang lo dit" Radit langsung memeluk Dodit dan menangis.
"Ayah dan Bunda akan selalu jadi kebahagiaan Radit yah, Radit sayang ayah. Terima kasih sudah menjadi ayah yang baik dan menjadi teman yang menyenangkan" ucap Radit.
Rasanya baru kali ini ia merasa sedih di dekat Dodit, biasanya mereka akan bercanda hingga tertawa bersama.
"Doain Radit biar bisa jadi suami yang baik ya yah" ucap Radit.
"Pasti nak" ucap Dodit.
Setelah acara melow itu, tibalah saat yang menegangkan untuk Radit.
Radit sudah duduk di kursi yang berhadapan dengan Dimas dan penghulu. Jantung Radit berdebar tak karuan.
"Baiklah saatnya pembelai wanita memasuki ruangan" ucap mc.
Mata Radit tak bisa berkedip, sungguh Rania sangat cantik dengan balutan kebaya modern berwarna putih tulang dan riasan wajah yang pas pada wajah nya.
Rania duduk di sebelah Radit, mata mereka bertemu. Keduanya tersenyum malu malu.
Rasa hikmat sangat terasa sepanjang acara, Radit sangat tegang sekarang. Ia panik dan takut.
"Raditya Mahardika, saya nikahkan dan kawinkan kamu dengan putri saya Mikaela Rania Binti Dimas Cahya dengan mas kawin satu set perhiasan dan seperangkat alat solat di bayar tunai"
"Saya terima nikah dan kawin nya Mikaela Rania Binti Dimas Cahya dengan mas kawin tersebut tunai"
Radit mengucapkan nya dengan satu tarik kan nafas dan keyakinan yang kuat.
"SAH!" ucap para tamu yang datang.
Rania dan Radit tersenyum bahagia, sangat bahagia.
Setelah melakukan acara Akad, Resepsi pun langsung di laksanakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
love stories (Completed)
RomanceIni adalah kisah cinta seorang wanita yang jatuh cinta pada sahabat nya sendiri. Hanya saja ada masalah yang terus menerus menjadi penghalang untuk kisah cinta Rania. Akankah Rania menyerah pada keadaan? Atau Rania akan memperjuangkan kisah cinta...