Hatiku bergetar, begitupun dengan airmata yang berusahaku bendung menahan rasanya bersalah.
Kejadian yang tak terduga itupun membuat Taehyung tak bisa mengendalikan emosinya. Pikirannya berusaha mencerna apa saja yang baru Park Mari katakan kepadanya.
Perkataan yang menusuk. Itu pikir Taehyung.
Saat ini langkahan kakinya tergesa-gesa menyeret Hana turun dari bangunan tinggi tersebut.
Wajah Taehyung terlihat datar. Dapat Hana pastikan ia masih terbawa suasana akan kejadiannya bertemu Park Mari secara tiba-tiba.
Belum lagi dengan perkataannya yang begitu menusuk dan tidak punya perasaan.
Mungkin jika dalam suatu peribahasa, Park Mari baru saja menjatuhkan Taehyung sebegitu jatuhnya kedalam jurang.
Setelah beberapa saat, mereka bedua pun turun. Nafas Hana tercekat akibat Taehyung mencengkram pergelangan tangannya begitu kuat dan menyeretnya turun secara paksa.
Kini tak sadar mata Hana telah berkaca-kaca, menahan jatuhnya air mata yang kini sedang ia tahan.
Taehyung berbalik menghadap ke arah Hana. Kemudian menatap gadis itu dengan lekat.
" Apa maksudnya kau mengetahui semuanya? " Suara parau Taehyung terlihat sangat datar.
Hana tak bergeming sedikitpun, kali ini ia bingung entah harus menjawab apa pada Taehyung.
Merasa tak ada respon, Taehyung kembali bertanya. " Ku bilang apa maksudnya jika kau mengetahui semuanya ?! "
Intonasinya sedikit menekan. Membuat Hana sedikit ketakutan. Tak biasanya laki-laki dihadapannya ini terlihat marah begitu saja. Belum lagi dengan tatapan dan wajahnya yang benar-benar terlihat serius kepadanya.
" Hana, aku sedang berbicara denganmu ! " Sentakan itu justru membuat dirinya semakin tertakut.
"Taehyung, jangan dengarkan dia. " Kalimat itu terlintas begitu saja dipikiran Hana.
Alis Taehyung sedikit menaik bertanda tidak paham. Namun dirinya masih menatap fokus sosok yang ada dihadapannya.
" Apa maksudmu? Apa maksudnya? Apa hanya aku yang tidak tahu apa-apa disini eohh?! " Ucapan Taehyung kali ini membuat Hana mengepalkan tangannya geram.
Mungkin salahnya juga tidak memberitahukan hal ini kepada Taehyung terlebih dahulu. Namun semuanya telah terlanjur. Nasi sudah menjadi bubur. Dan kali ini Taehyung telah mengetahui segalanya. Dan sekarang ia lah yang merasa bersalah.
" Kenapa kau tidak memberitahuku!? " Tanya Taehyung masih dengan nada sentakan.
" Bukan begitu maksudku. Aku juga ingin memberitahumu..." Ucap Hana kemudian terdiam sejenak dan berusaha mencari cara perkataan yang pas untuk Taehyung pahami maksudnya.
" Kalau begitu kenapa? Kenapa kau tidak memberitahuku? " Nadanya sedikit diturunkan. Taehyung seberusaha mungkin mengontrol dirinya.
" Sekarang biar ku tanya. Sepenting itukah jika aku harus memberitahumu soal ini? " Hana memberanikan dirinya menyerang Taehyung. Perasaannya campur aduk. Ia tidak bisa selalu disalahkan dalam masalah ini. Bagaimanapun. Itu semua demi kebaikkan Taehyung.
Mendengar hal itu. Taehyung terdiam. Matanya pun ikut berkaca-kaca. Walau topi pink itu masih menutupi dirinya namun dapat Hana lihat karena dirinya yang jauh lebih pendek dari Taehyung.
" Kenapa kau terdiam? Kau tidak bisa menjawabnya? " Hana kembali bersuara.
" Ya. Itu penting bagiku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Im A Fangirl
Fanfiction[BELUM REVISI PART 1-20] Insiden itu kembali terulang. Dimana karir adalah posisi yang paling utama. Kemudian segala bentuk dari segala apa yang dilakukan musti selalu ada batasannya. Dunia entertain yang sangat diawasi dan diperketat oleh aturan. B...