38. Let It Go

1.4K 112 5
                                    

I just, want, to meet you. Is that wrong?

---

[ Disarankan setel lagu I'll listen to what you have to say- Yoon Mirae. ]

----

Malam itu justru membuat memori terulang kembali dipikiran Hana.

Dinginnya malam, serta hangatnya suatu pelukan dari seorang yang mempunyai bau khas maskulin dalam dirinya.

Kim Taehyung benar-benar menyatakan perasannya. Sontak darisitu dunia dan waktu seakan berhenti begitu saja. Pikiran Hana melayang entah kemana. Ia hanya fokus dalam satu titik dimana ungkapan Taehyung yang berusaha menggemparkan hatinya.

Memang tak bisa dipercaya, tapi itulah kenyataannya.

Malam itu Hana hanyut dalam pelukan hangat laki-laki itu. Tapi beberapa saat kemudian ia mulai tersadar, bahwa ia tengah merasakan perasaan yang sama.

Semenjak malam itu Hana tidak sama sekali berbicara. Ia juga tidak tahu harus berkata apa.

Sejak malam itu pula ia melepaskan pelukan tersebut dan melangkahkan kaki untuk meninggalkan Taehyung begitu saja didepan apartemennya.

Ia dengan cepat berjalan tanpa memikirkan Taehyung yang masih menatap kepergiannya secara sepihak.

Memang salah, mungkin Hana keterlaluan.

Tapi nalurinya mengalir begitu saja. Ia tidak bisa mengontrol apa yang seharusnya ia lakukan. Maka dari itu, Hana memilih untuk pergi.

Lebih tepatnya menghindari topik dari apa yang Taehyung ucapkan kepadanya.

Dan seperti saat ini, Hana tengah berkemas beberapa pakaiannya ke dalam tas. Merapikan beberapa keperluan yang harus ia bawa.

Malam ini ia akan pergi ke Anyang, mungkin setelah selesai pulang dari Jjang Cafe. Ia akan pergi ke stasiun untuk memesan tiket terlebih dahulu.

Hal ini adalah janjinya, janji Hana kepada Eomma dan Appa-nya. Ia merindukan kedua orangtuanya tersebut. Sangat dan sangat.

Terakhir kali ia mengunjungi Anyang adalah ketika Ayah Yuna yang memintanya untuk memandu gadis itu dalam masa perkuliahannya.

Ya, tentu saja Hana mendapatkan tawaran tersebut dari rekan sepertemanannya. Hana mudah bersosialisasi dengan siapapun, sehingga selalu ada banyak tawaran pekerjaan apapun menghampirinya, termasuk menjadi seorang MC yang diawali dari modal otodidak.

Hana mandiri dalam belajar.

Ia tidak ingin merepotkan orang tuanya lebih banyak.

Cukup saat ini, ia harus berbakti, dan merawat sang Ayah.

" Kau akan pergi malam ini? " Tanya Yuna disaat gadis itu tengah memperhatikan gerak-gerik Hana yang sedang merapikan keperluannya.

" Uhm.."

" Kau akan meninggalkan aku? " Baiklah, untuk saat ini Yuna benar-benar sangat manja.

" Aku akan kembali." Kata Hana.

Yuna menghela nafas, " Berapa lama? "

Hana menutup resleting tasnya dan menatap Yuna yang tengah duduk diatas kasur, " Mungkin satu minggu. "

" Ya! Itu lama sekali. Kau tega. " Yuna menggembungkan pipinya kecewa.

" Aku harus memastikan Ayahku baik-baik saja disana. Jika keadaan benar-benar membaik, aku akan segera pulang. " Jelas Hana yang kinu menghampiri Yuna dan duduk disampingnya.

Im A FangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang