Then, should i do anything to see you again?
----
Jangan lupa ada lagu dimulmed slide kedua ya.
---
Apa yang dilakukan Yuna saat ini?
Yuna sempat beberapa kali tak pulang ke rumah, ia menginap dirumah temannya, membuang rasa bosan dan pikiran yang entah selalu terbang kemana-mana.
Masalah ponsel, Yuna sudah tidak terlalu mementingkan benda berbentuk persegi itu. Nampaknya, Yuna jengah, atau lebih tepatnya masih terbawa khawatir dengan suasana di Seoul.
Hana juga selalu memberi pesan kepadanya. Tak jauh dari kata rindu dan menyuruh Yuna untuk kembali ke Seoul.
Masalah Daniel, Yuna juga sudah tidak terlalu berhubungan dengan laki-laki itu. Entahlah, mungkin terlalu dekat akan menyebabkan masalah baru. Yang Yuna inginkan saat ini adalah hidup dengan tenang seperti bagaimana yang semestinya.
Saat ini adalah bulan kedua. Meski waktu demi waktu terus berganti dan menciptakan suasana baru, dalam benak Yuna merasa, bahwa semua ini sama saja.
Rasanya, seakan ia memiliki hutang yang sangat besar pada seseorang.
Hutang akan janji.
Akan ucapan dan pendengaran.
Yuna masih mengingat betul setiap perkataan Jimin saat itu. Jimin tidak ingin Yuna pergi.
Dan yang paling utama, Jimin meminta Yuna agar untuk tetap tinggal dan menunggunya.
Tapi apalah arti kenyataan ini? Perkataan satu tahun itu seakan lenyap ditelan bumi, seperti semilir angin yang berlalu begitu saja.
Dan janji itu juga yang membuatnya terbayang-bayang. Yuna benci mengakui ini, tapi beginilah kenyatannya.
Dirinya, masih tidak bisa menerima jika kenyataannya akan seperti ini.
Yuna mengingkari, dan ia pergi dengan jahatnya.
Salahkah seorang gadis seperti Yuna melakukan itu hanya untuk pelarian saja?
Seoul itu sangat luas, bahkan popularitas Jimin sangat terkenal. Hampir sebagian besar orang-orang yang tinggal di sana mengenali Jimin, sang pangeran dan peri tampan.
Dan itulah ketakutannya, Yuna khawatir, dan merasa tidak tenang. Seakan dirinya hanyalah penganggu yang seharusnya tidak masuk kedalam kehidupan seorang artis terkenal seperti Jimin.
Itulah pikiran yang selama ini terbayang-bayang.
Lamunannya pecah seketika, ketika seseorang dihadapannya berbicara penuh kata dan kalimat.
"Bagaimana caraku melakukannya? "
Sekarang, Yuna dibuat bingung dengan salah satu usulan seniornya di kampus.
" Kau hanya perlu membahasnya sekilas, keseharianmu selama diseoul , kemudian jelaskan sedikit apa yang kau pelajari selama disana. " Ujar salah satu senior yang dikenal dengan nama Hera.
"Ah! Satu lagi, tips dan trik.."
" Apa itu yang disebut sekilas? " Tanya Yuna memastikan.
Yang benar saja, seniornya yang satu ini memintanya untuk mengisi salah satu seminar besar dihotel pekan depan.
Dan ini, sungguh amat mendadak.
" Senior, kupikir ini tidak cocok untukku. " Yuna menolak dengan cara halusnya.
" Justru aku memilihmu karena kau sangat cocok dengan konsep kampus kita. Yaitu, karya sastra luar. Kebetulan sekali kampus ini memiliki mahasiswi pindahan dari luar negeri. Yaitu kau, bagaimana masuk akal bukan? " Hera dengan tanggapnya menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Im A Fangirl
Fanfiction[BELUM REVISI PART 1-20] Insiden itu kembali terulang. Dimana karir adalah posisi yang paling utama. Kemudian segala bentuk dari segala apa yang dilakukan musti selalu ada batasannya. Dunia entertain yang sangat diawasi dan diperketat oleh aturan. B...