Aku terlalu bahagia sampai akhirnya aku lupa bahwa aku bukan apa-apa. Bahkan aku hanya dibawahnya.
Seorang fans yang berhalusinasi menjadi milik seorang idol..
.
.
.
.
.
.
.Malam itu sungguh menakjubkan. Sorotan lampu serta iringan lagu yang sangat besar dan megah. Tak bisa lagi aku mendeskripsikannya secara rinci. Itu benar-benar sangat luar biasa.
Ditambah undangan itu. Aku dapat sampai dan menginjakkan kaki ku di backstage. Its like a dream.
Aku tepat berada di ujung tempat tidur. Kemudian diam mengingat malam tadi yang begitu amat sangat membahagiakan.
Jimin.
Nama itu terus terngiang dipikiranku.
Sambil menarik senyum. Aku mengingat kembali kejadian itu. Oppa, mengapa menyukaimu sesulit ini(?)
Hingga habisnya, lamunanku buyar dan kembali ke keadaan nyataku. Aku mendapati diriku masih dalam keadaan menggunakan baju yang kugunakan tadi sehabis acara tadi.
Aku beranjak bangun dan menghampiri lemari untuk mengganti pakaianku. Ya. Piayama.
Setelahnya, aku kembali berbaring ditempat tidur. Kemudian mendapati Hana yang baru keluar dari kamar mandi.
" Yuna, kau tidak membersihkan dirimu? "
" Malas. Aku terlalu bahagia. "
" kotor. "
" biarkan saja. " ucapku cuek.
Terkadang sikap Hana tidak bisa disamakan dengan keadaan ku sekarang. Apa ia tidah tahu aku sangat benar-benar bahagia/?
Maksudku, tidak bisa mengerti bahwa aku sedang asdfghkzcxx. *kau tahu.
" Aku tidur. "
Ucap Hana sambil berbaring disisiku.
" Kau tidak akan menemaniku eoh? "
" Ani. "
" Jahat sekali. "
" Atur nafasmu, tenangkan pikiran. kemudian tidur. "
" Arra. "
~~~
" Hana! " ucapku tiba-tiba.
" Apa lagi? "
" Tidak bisa! "
" Mwo? "
" Aku tidak bisa tidur. Kau tahu- "
" Cukup. Kau tak perlu bercerita. "
"Arraseo. "
Demi apapun aku ingin sekali meledak. Hatiku benar-benar ingin berteriak dan lihatlah wajahku saja masih memerah karena si idol tampan itu. Apa aku benar-benar fans beruntung disini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Im A Fangirl
Fanfic[BELUM REVISI PART 1-20] Insiden itu kembali terulang. Dimana karir adalah posisi yang paling utama. Kemudian segala bentuk dari segala apa yang dilakukan musti selalu ada batasannya. Dunia entertain yang sangat diawasi dan diperketat oleh aturan. B...