Start from here, i'm know about realize, be aware, conceive, fancy, comprehend, and.. appreciate. any else, things about you.
--
Sudah satu minggu.
Namun Daniel belum menepati janjinya.
Kemudian agensi yang masih membuka suara tentang peristiwa yang tertimpa Jimin secara lebih detail.
Beralih ke jadwal Bangtan, tentu saja konser tetap diberlangsungkan meski tidak adanya Jimin disana. Segerumpunan ARMY menangis berkat ungkapan yang disampaikan keenam member untuk tetap mendoakan kondisi Jimin sekarang.
Namun tetap saja, para penggemar cemas dan khawatir. Terlebih lagi ketika Taehyung selalu menitikan air mata selama konser berlangsung.
Jujur, konser kali ini penuh dengan tangisan. Bangtan tetap menyuruh para penggemar untuk tetap bersenang-senang dan menikmati lagu-lagu yang dibawakan mereka.
Tapi nihil, part dimana Jimin bernyanyi digantikan oleh suara gemuruh ARMY yang merasa sangat sedih.
Sungguh, seluruh orang akan membenci peristiwa ini. Konser yang begitu amat menyedihkan tanpa adanya Jimin.
Semua situs membicarakan hal ini. Perihal Jimin dan kondisinya. Kemudian beralih lagi pada sebab-akibat kecelakaan itu terjadi.
Tentu, seluruh masyarkat tahu tentang ini.
Hari ini Yuna pulang lebih awal dari biasanya, kebetulan sekali jadwalnya tidak begitu padat. Dan hari ini pula kedatangan Hana kembali ke Seoul. Sungguh, Yuna merindukan gadis itu.
Kini ia tepat didepan pintu apartemennya. Dengan segera mungkin ia menekan tombol password disana.
Hal yang pertama kali dlihat adalah Hana yang tengah merapikan beberapa barangnya kedalam lemari. Senyum Yuna terangkat samar, setidaknya ia tidak akan sedih sendirian kali ini.
" Hana! " Sang punya nama menoleh kebelakang.
Hana tersenyum kemudian tak berlangsung lama Yuna dengan cepat berlari dan memeluk gadis itu dengan erat.
Ia, sangat sangat sangat rindu.
" Akhirnya kau pulang. " Ucap Yuna melonggarkan pelukannya.
" Bagaimana keadaanmu? Kau baik-baik saja? " Tanya Hana.
Mungkin pertanyaan yang salah. Jelas, sedetik kemudian raut wajah Yuna berubah. Menampilkan kesedihan yang selama ini ia pendam demi menemui Jimin yang tengah berbaring dirumah sakit.
Hana sudah tahu hal ini, bahkan berita tersebut telah sampai kemana-mana. Ia paham betul kondisi Yuna saat ini. " Ah , maafkan aku. Maafkan aku. " Hana tersadar bahwa ia salah untuk segi pertanyaan.
Hana menarik lengan Yuna dan mengisyaratkan gadis itu untuk duduk ditepi ranjang. " Jangan sedih... " Pinta Hana.
" Aku.. aku hanya khawatir. " Yuna tak bisa membohongi perasannya sendiri.
" Aku tahu, cukup sulit untukmu saat ini. " Ucap Hana.
Yuna menunduk, entah perasaan macam apa yang melanda hatinya saat ini. Cukup sulit dijelaskan.
" Kondisi Jimin baik-baik saja, ia sudah melewati masa kritisnya. " Jelas Hana tiba-tiba.
Yuna yang semula menunduk kini menoleh pada Hana.
Sangat terheran, entah darimana Hana dapat mengetahui perihal semacam itu. " Kau? Bagaimana kau tahu? "
Hana tersenyum samar, " Taehyung, ia yang memberikan perkembangan Jimin padaku. Ia bilang, kau harus tahu. Ia tahu kau khawatir. " Kini Hana mempererat genggamannya tangannya ditangan Yuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Im A Fangirl
Fanfiction[BELUM REVISI PART 1-20] Insiden itu kembali terulang. Dimana karir adalah posisi yang paling utama. Kemudian segala bentuk dari segala apa yang dilakukan musti selalu ada batasannya. Dunia entertain yang sangat diawasi dan diperketat oleh aturan. B...