I don't have any reason to love you more and more..
------
Taehyung tidak memperpanjang kejadian tempo hari.
Ia juga langsung pulang ke Seoul dihari itu juga.
Sebenarnya bukan keinginannya, melainkan manager Sejin yang memintanya dengan alasan agar Bangtan bisa berkumpul untuk berdiskusi sejenak mengenai persiapan comeback selanjutnya.
Satu hal yang membuat Taehyung kini bergidik kebingungan mencari satu sosok yang tidak ada di ruangan dorm ini.
" Kemana Jimin? " Tanyanya ketika ia melihat ke arah sekeliling penjuru ruangan yang nampak hanya berisikan enam orang saja termasuk dirinya.
Namjoon berdiri, seraya membawa sebotol kaleng minuman ke atas meja. " Jimin pergi. Ia tidak bisa hadir. "
"Kenapa?"
Kemudian disusul oleh Yoongi yang kini membuka kulkas. " Dia sibuk. Sangat sibuk melebihi kita. "
Detik itu juga, Jin langsung mempertegas tatapannya kearah Yoongi.
" Kenapa kau melihatku seperti itu?" Sahut Yoongi aneh.
" Jaga ucapanmu. " Kata Jin memperingatkan.
Tak ada respon, Yoongi hanya diam dan meminum minuman kaleng yang baru saja ia ambil dari dalam kulkas.
Taehyung mulai mendekat ke arah sofa. Duduk disamping Jin, yang sedang berkutik dengan ponselnya.
" Hyung.."
Jin menoleh sebentar, " Apa?"
" Sebenarnya ada apa?" Jelas Taehyung tidak basa-basi lagi.
Jin diam. Mungkin mengerti arah pembicaraan Taehyung saat ini.
Tapi belum Jin menjawab, Namjoon lebih dulu mendekat dan berkata. " Tidak ada apa-apa. Jangan dipermasalahkan. " Katanya duduk disisi Taehyung.
" Aku bertanya, kemana Jimin? " Taehyung mengulangi pertanyaan itu lagi lebih jelas.
" Baiklah..baiklah, biarku jelaskan. " Yoongi dengan tiba-tiba lagi mendekat dan duduk dibawah karpet sisi lainnya.
" Jimin ada urusan pribadi. Mungkin untuk 5 hari kedepan ia tidak akan kesini. " Kata Yoongi pada akhirnya.
Taehyung mengernyit. " Pergi kemana? Bahkan dia tidak memberitahuku apapun?"
Yoongi malah terkekeh mendengarnya, "Sudah kubilang ia sangat sibuk melebihi kita. Tidak ada waktu untuk sekedar memberi kabar. "
Entah api atau kompor mana Yoongi dengan spontanya mengatakan itu.
"Jimin bilang dia harus ke Busan." Jin menghela nafas dengan malasnya.
Lebih tepatnya, malas mendengar ocehan Yoongi yang terkesan menyebalkan.
Dari arah balkon, Jungkook datang. Rupanya tak jauh beda. Ia memegang bungkus snack dan mulai mendekati mereka semua." Tidak biasanya Jimin Hyung pergi ke Busan tanpa mengajakku. Bukankah ia sangat menyebalkan setelah berpulang dari London? Ah... Kupikir hanya aku saja yang merasa seperti itu. "
Hingga akhirnya Hoseok datang, tepat dari arah kamar mandi. " Ia tidak mengajakmu karena kau sangat membosankan. Berpikirlah dengan positif. "
" Heol, Hyung ? Kau mendengarkan kami berbicara?" Kata Jungkook tak percaya.
Hoseok kini mendekat dan duduk disisi penyangga sofa. " Tentu saja, karena suara kalian semua sangat berisik. " Kemudian ia terkekeh.
" Tapi...untuk apa ia pergi ke Busan? Bukankah pengobatan dan sisa periksa rutinnya sudah ditetapkan di Seoul? " Tanya Taehyung merasa benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Im A Fangirl
Fanfiction[BELUM REVISI PART 1-20] Insiden itu kembali terulang. Dimana karir adalah posisi yang paling utama. Kemudian segala bentuk dari segala apa yang dilakukan musti selalu ada batasannya. Dunia entertain yang sangat diawasi dan diperketat oleh aturan. B...