8. Number

3.4K 283 2
                                    

Yuna Pov

Aku akui ini cukup membuatku malu sekaligus bingung.

Malu karena tatapan yang mereka berikan sulit di mengerti, entah itu tatapan aneh atau kagum?

Hoho.. Kagum?mungkin iya.. bisa kalian bayangkan jika kalian menjadi diriku yang sekarang?

Berjalan di sepanjang koridor menuju backstage dengan mereka di kedua sisi membuat orang yang melihat jadi salah fokus.

Hm, maksudku -mereka- Hana dan Ahjussi yang menggiringku sampai kesini membuat semua orang menatap kami lamat-lamat.

Mungkin mereka mengira, aku ini artisnya, Hana asistenku, dan Ahjussi itu managernya?

Lucu bukan jika aku berpikiran seperti itu?!

Dan..

Bingungnya adalah apa yang harus aku lakukan jika bertemu dengan Jimin sekarang?

Berteriak? ohh itu akan terdengar seperti orang kemalingan.

Atau..

Pingsan? Yak! itu terdengar sangat konyol sekali.

Haiisshh.. jangan dulu dipikirkan Yuna dan tenanglah jantung sialan! gerutu batinku.



.
.
.
.
.





AUTHOR POV.

Setelah melewati lorong yang membuat Yuna berpikiran hal yang tak logis? Akhirnya mereka -Yuna, Hana, dan Ahjussi- sampai di depan pintu berwarna putih yang bertuliskan..

'방탄소년단 room'

Seketika nafas Yuna tercekat, ia baru pertama kali ke tempat yang seperti ini.

Dulu ia hanya berkhayal dengan teman-temannya yang ingin melihat dan mengendap-endap ingin masuk langsung ke dalam hanya untuk bertemu dengan BTS walaupun dengan modal yang tidak masuk akal.

T-tapi sekarang???

Ia berada di depan bahkan mungkin akan masuk dengan cuma-cuma karena seorang Park Jimin.

Heoll~ pikir Yuna.

" Ini disini. Kalau begitu saya permisi. " ucap Ahjussi itu kemudian pergi meninggalkan Yuna dan Hana.

Yuna hanya diam tak bersuara. Otaknya sudah terpengaruhi oleh suasa yang sangat membuat nya tak menyangka.

" Sebaiknya aku ikut pergi juga. " ucap Hana tiba-tiba.

" A- APA? KAU GILA? "

" Lihat dirimu. Bahkan kau sudah terlihat beku seperti es. Aku takut kau akan pecah nanti nya. "

" ES? A- apa yang kau- "

" Begini saja. Berhubung pintu ini sudah didepan mata. Aku akan menelpon Jimin. " katanya sambil mengambil Handphone didalam tas kecil milik Hana.

" Ta-tapi- "

Sebelum Hana ingin mengetikan kontak Jimin, dengan tiba-tiba pintu itu terbuka. Menampilkan seorang lelaki yang sudah pasti mereka kenal.

Mr.sejin

" Maaf. Kalian sedang apa? "

Seketika Hana dan Yuna kembali diam. Dan hana mulai mengangkat pembicaraan.

" Kami disini ingin bertemu dengan Park Jimin. " ucap Hana memastikan.

Tak lama dari perkataan Hana. Seorang lelaki dengan setelan kemeja khas miliknya, keluar dari pintu tersebut dan langsing menyambut kehadiran Hana maupun Yuna.

Im A FangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang