Part 2

3.3K 103 0
                                    

Maaf membuatmu menangis hari itu itu,tunggu aku kembali "Batin Candrio

"what's up bro,come on ini masih pagi kau masih saja melamun,apa yang sedang kau pikirkan?" Candrio tersadar dari lamunannya temannya yang brengsek ini selalu saja menganggunya,dia adalah Ferdian Ardian salah satu teman akrab Candrio dikampus

Plakkkkkk

Satu pukulan mendarat dibelakang kepala Ardian yang membuat dia meringis,siapa lagi kalau bukan Candrio yang memukulnya,pria itu tidak suka dikejutkan namun Ardian begitulah dia tak ada tobatnya untuk menjahili Candrio meskipun pada akhirnya dia tau seperti apa nantinya.

"Lama-lama aku bisa geger otak akibat pukulanmu itu huhuhu" Ardian sedikit memegangi kepalanya yang barusan kena pukulan berharap Candrio akan meminta maaf

"Kalau kau sudah siap mati,katakanlah! aku sudah cukup muak denganmu!" jawab Candrio dengan ketus.
Tenang-tenang mereka tidak sedang bertengkar namun seperti itulah Candrio, Ardian sudah tahu jelas sikap Candrio itu

"Jadi,apa yang sedang menganggu pikiranmu itu kawanku?" Ardian dengan jelas melihat raut wajah Candrio yang seperti sedang ada masalah

"Hmm,aku ingin lekas kembali keindonesia" Candrio menghembuskan nafasnya sebelum memulai bercerita

"tapi terkadang aku enggan untuk kesana,ada sedikit rasa takut untuk kembali,takut akan ada hati yang akan lebih kulukai lagi jika aku kembali,aku tak tau seperti apa isi hatiku yang sebenarnya,seperti ada sebuah luka yang kutinggalkan disana,aku seperti seorang pengecut yang hanya bisa lari dari sebuah masalah"

"Hey bro,kau tidak sedang berencana menyakiti Viola bukan? siapa sebenarnya yang ingin kau temui diindonesia itu? mantan kekasih? atau siapa?" Ardian meminta penjelasan Candrio yang selalu saja bercerita tanpa memberitahukan siapa sosok yang selalu saja membuatnya bingung mengambil keputusannya itu.Ardian hanya ingin sedikit membantu temannya itu meskipun hanya dengan memberikan sebuah saran.Hanya itu yang bisa dia lakukan sebagai temannya.

"Apa kau sudah gila? Viola adalah kekasihku mana mungkin aku berencana membuatnya tersakiti,mengenai orang yang ingin ku temui itu dia adalah teman lama ku namanya Tasya"

"Temanmu? lalu apa yang salah dari pertemuan kalian? lagi pula kalian hanyalah teman,atau kau...." Perkataan Ardian mengantung seakan dia telah menemukan jawabannya,jika teman yang Candrio ingin temui itu adalah perempuan,sudah pasti perasaanlah yang menjadi sebuah alasan mengapa sampai sekarang dia masih saja memikirkannya

"Seperti yang ada dipikiranmu itu,sejujurnya hingga sekarang aku masih belum bisa memutuskan seperti apa perasaanku ini,aku sengaja sedikit berlama-lama disini hanya karna aku bingung apa yang perlu aku lakukan nantinya"

"Dan Viola,dia selalu bersamaku,dia bahkan kekasihku,terlalu jahat jika aku menyakitinya dengan cara seperti ini,hingga sekarang aku masih saja tidak mengerti seperti apa sebenarnya perasaanku ini" Lanjut Candrio

Entah sejahat apapun seseorang menilai diriku,yang pasti bahwa ini adalah hidupku dan aku hidup bukan berdasarkan apa yang orang nilai tentang diriku " Candrio

Friendzone [Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang